KABUL- Demonstrasi mengecam pembakaran Alquran oleh perwira tinggi militer Amerika Serikat terus berlanjut dan bahkan semakin besar. Padahal, Presiden Barack Obama telah meminta maaf secara khusus kepada Presiden Hamid Karzai dan berjanji menindak tegas pelakunya.
Komandan pasukan koalisi pimpinan AS di Afghanistan, Jenderal John Allen menyerukan agar semua pihak tenang dan menahan diri. Sekitar 100 orang turun ke jalanan Baghdad untuk memprotes tindakan yang melukai umat muslim oleh tentara Paman Sam.
“Saya menyerukan kepada semua pihak di seluruh negeri, baik anggota ISAF dan warga Afghanistan, untuk bersabar serta menahan diri. Karena kami terus mengumpulkan fakta terkait pembakaran Quran tersebut,” ujar Allen.
Pasukan koalisi menyatakan, kitab suci umat Muslim tersebut dibuang secara tidak sengaja ke tempat pembakaran sampah Minggu (19/2) lalu di Pangkalan Militer Udara Bagram, dekat ibu kota Baghdad. Kasus tersebut tengah diselidiki.
Berbagai penjelasan dan permohonan maaf dari pejabat AS tidak meredakan kemarahan warga Muslim Afghanistan.
Insiden tersebut juga memicu ketegangan antara pasukan internasional dan tentara Afghanistan.
Pemerintahan Hamid Karzai juga meminta agar rakyat Afghanistan tenang. Hingga kemarin (24/2), 14 orang tewas, termasuk dua tentara AS akibat demonstrasi tiga hari terakhir.(cak/ami/jpnn)