BANGKOK – Aparat kepolisian Thailand melemparkan gas air mata ke arah massa yang melakukan aksi demo anti pemerintah besar-besaran di ibu kota Thailand, Bangkok, kemarin (24/11).
Di pinggiran kota, polisi juga mengalami bentrokan dengan sekolompok warga yang ingin bergabung dengan demonstran yang berada di Bangkok.
Gas air mata tersebut menyebabkan 3 orang terluka, satu diantanya adalah anggota kepolisian yang menjaga berjalannya demo itu. Ketiga orang tersebut langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kelompok yang menamakan dirinya Pitak Siam (Selamatkan Thailand!) melakukan demo besar-besaran untuk memaksa mundur Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra. “Kami berjanji akan menurunkan perdana menteri dari jabatanya,” ucap pemimpin aksi protes, Boonlert Kaewprasit.
Kaewprasit adalah seorang pensiunan jenderal yang ditengarai memiliki kaitan dengan aksi protes kelompok Kaos Kuning yang dulu berhasil menjatuhkan mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
Thaksin sendiri merupakan saudara dari Yingluck. Para pendemo menuduh Yingluck hanyalah boneka dari Thaksin yang saat ini berstatus buron dan mengungsi ke luar negeri untuk menghindari dakwaan korupsi yang diputuskan kepadanya oleh pengadilan Thailand. Juru bicara kepolisian Thailand mengatakan, gas air mata digunakan oleh petugasnya karena para pendemo tidak menaati peraturan yang dibuat oleh polisi selama demonstrasi berlangsung. “Kami melihat situasinya, bila terus memburuk kami akan umumkan situasi darurat,” ujar Kepala Polisi Thailand, Jenderal Adul Sangsingkaew. (net/jpnn)