30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

China Sebut AS Sumber Ketidakstabilan Dunia

DUA PEMIMPIN: Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) di sela KTT G-20 Osaka, Jepang, beberapa waktu lalu. 
DUA PEMIMPIN: Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) di sela KTT G-20 Osaka, Jepang, beberapa waktu lalu. 

SUMUTPOS.CO – AMERIKA Serikat (AS) adalah sumber ketidakstabilan terbesar di dunia dan politisinya pergi ke seluruh dunia untuk menjelek-jelekan China. Hal itu dikatakan diplomat top pemerintah China pada pertemuan G20 di Jepang, Sabtu (23/11) waktu setempat.

Hubungan ekonomi di antara dua negara terbesar di dunia itu telah menukik tajam di tengah perang perdagangan dan masalah tentang hak asasi manusia (HAM), Hong Kong dan dukungan AS untuk Taiwan yang diklaim China.

Penasihat Negara, Wang Yi, tidak dapat menahan kritiknya terhadap Amerika Serikat di tengah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok, di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri G20 di Kota Jepang, Nagoya.

“Amerika Serikat terlibat secara luas dalam unilateralisme dan proteksionisme, dan merusak multilateralisme dan sistem perdagangan multilateral. Itu telah menjadi faktor destabilisasi terbesar di dunia, “ kata Kementerian Menteri Luar Negeri China mengutip Wang.

Amerika Serikat, untuk tujuan politik, menggunakan mesin negara untuk menekan bisnis-bisnis China yang sah dan tanpa dasar mengajukan tuntutan terhadap mereka. Dan hal tersebut adalah tindakan intimidasi, tambahnya.

Amerika Serikat juga telah menggunakan hukum nasionalnya untuk secara kasar mencampuri urusan dalam negeri China, berusaha merusak “satu negara, dua sistem” dan stabilitas dan kemakmuran Hong Kong, tambahnya.

China marah setelah DPR AS mengeluarkan dua undang-undang untuk mendukung para pengunjuk rasa di Hong Kong dan memperingatkan China tentang hak asasi manusia.

China menjalankan Hong Kong di bawah model satu negara, dua sistem di mana wilayah itu menikmati kebebasan yang tidak dinikmati di daratan China seperti pers bebas, meskipun banyak orang di Hong Kong khawatir Beijing mengikis ini. Pemerintah menyangkal hal tersebut

Wang mengatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan China adalah tren sejarah yang tak terhindarkan yang tidak dapat dihentikan oleh kekuatan apa pun. (bbs/azw)

DUA PEMIMPIN: Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) di sela KTT G-20 Osaka, Jepang, beberapa waktu lalu. 
DUA PEMIMPIN: Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) di sela KTT G-20 Osaka, Jepang, beberapa waktu lalu. 

SUMUTPOS.CO – AMERIKA Serikat (AS) adalah sumber ketidakstabilan terbesar di dunia dan politisinya pergi ke seluruh dunia untuk menjelek-jelekan China. Hal itu dikatakan diplomat top pemerintah China pada pertemuan G20 di Jepang, Sabtu (23/11) waktu setempat.

Hubungan ekonomi di antara dua negara terbesar di dunia itu telah menukik tajam di tengah perang perdagangan dan masalah tentang hak asasi manusia (HAM), Hong Kong dan dukungan AS untuk Taiwan yang diklaim China.

Penasihat Negara, Wang Yi, tidak dapat menahan kritiknya terhadap Amerika Serikat di tengah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok, di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri G20 di Kota Jepang, Nagoya.

“Amerika Serikat terlibat secara luas dalam unilateralisme dan proteksionisme, dan merusak multilateralisme dan sistem perdagangan multilateral. Itu telah menjadi faktor destabilisasi terbesar di dunia, “ kata Kementerian Menteri Luar Negeri China mengutip Wang.

Amerika Serikat, untuk tujuan politik, menggunakan mesin negara untuk menekan bisnis-bisnis China yang sah dan tanpa dasar mengajukan tuntutan terhadap mereka. Dan hal tersebut adalah tindakan intimidasi, tambahnya.

Amerika Serikat juga telah menggunakan hukum nasionalnya untuk secara kasar mencampuri urusan dalam negeri China, berusaha merusak “satu negara, dua sistem” dan stabilitas dan kemakmuran Hong Kong, tambahnya.

China marah setelah DPR AS mengeluarkan dua undang-undang untuk mendukung para pengunjuk rasa di Hong Kong dan memperingatkan China tentang hak asasi manusia.

China menjalankan Hong Kong di bawah model satu negara, dua sistem di mana wilayah itu menikmati kebebasan yang tidak dinikmati di daratan China seperti pers bebas, meskipun banyak orang di Hong Kong khawatir Beijing mengikis ini. Pemerintah menyangkal hal tersebut

Wang mengatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan China adalah tren sejarah yang tak terhindarkan yang tidak dapat dihentikan oleh kekuatan apa pun. (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/