LIMA – Sekira lima orang dikabarkan tewas dan 32 lainnya terluka, saat polisi anti huru-hara Peru berusaha membubarkan aksi protes dari sekelompok petani setempat.
Korban tewas merupakan bagian dari 1.000 orang kelompok pengunjuk rasa yang berasal dari petani Indian Aymara. Mereka berupaya untuk menduduki Bandara Internasional Inca Manco Capac di Juliaca.
“Hingga saat ini ada lima orang dilaporkan tewas, termasuk seorang perempuan. Seluruh korban diketahui tewas akibat tertembak,” ungkap dokter di Rumah Sakit Juliaca Percy Casaperalta seperti dikutip AFP, Sabtu (25/6).
Dokter Casaperalta menambahkan bahwa korban luka diketahui terkena tembakan peluru dan mengelami beberapa luka lainnya.
Sementara Pemerintah Peru yang diwakili oleh Menteri Dalam Negeri Miguel Hidalgo mengatakan pengunjuk rasa mencoba untuk merebut bandara sebanyak dua kali. Hidalgo juga menyatakan bahwa pengunjuk rasa yang berasal dari daerah Puno itu juga sempat menyerang kantor polisi di kota Azangaro. Tidak hanya menyerang kantor polisi, para pengunjuk rasa ini bahkan sempat mencoba membakar kantor bea dan cukai setempat.
Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh penolakan mereka terhadap upaya penambangan oleh pengusaha setempat.(net/jpnn)
Mereka menghendaki pemerintah mengakhiri penambangan minyak di kota Puno yang dianggap sebagai salah satu daerah paling miskin di Peru.(net/jpnn)