32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pemuda Malaysia Minta Al Quran Jadi Pengganti UU

KUALA LUMPUR- Mayoritas pemuda muslim di Malaysia menginginkan Al Quran menjadi sumber hukum tertinggi menggantikan undang-undang (UU) federal. Demikian hasil sebuah penelitian Malaysia yang baru-baru ini meminta pendapat sejumlah kaum remaja muslim di Malaysia.

Peneliti dari lembaga independen Merdeka Center menyatakan keinginan itu menunjukkan kecenderungan yang konservatif. Penelitian itu memiliki seribu responden berusia di bawah 25 tahun. Tujuannya terkait dengan hukuman yang tepat bagi pelaku kejahatan. Hasilnya, 7 dari 10 pemuda mengatakan tangan pencuri harus dipotong. Banyak pula setuju hukuman cambuk diberlakukan untuk pemabuk. Sanksi itu sesuai hukum Islam.

Namun penelitian menemukan orang Malaysia sangat santai dalam mengerjakan ibadah mereka. Hampir 70 persen mengatakan mereka lebih senang menonton TV ketimbang pergi ke masjid.

“Tentu kami tak bisa terus menerus salat. Menjadi Muslim yang baik adalah menjaga keseimbangan. Anda harus menikmati kesenangan hidup, hal-hal yang sederhana,” kata seorang narasumber, Ridwan Razalee. (bbc/bbs/jpnn)
Peneliti melibatkan seribu responden yang berusia di bawah 25 tahun. Sebagian besar mereka berasal dari etnik Melayu. Hukum Islam hanya berlaku untuk warga Muslim Malaysia, tetapi orang jarang sekali dihukum karena meminum alkohol ataupun melakukan perzinahan.

Tapi, belakangan terjadi perubahan dengan semakin banyak otoritas keagamaan melakukan kriminalisasi terhadap tingkah laku. Aktivis hak asasi manusian menilai itu sebagai urusan pribadi.(bbc/bbs/jpnn)

KUALA LUMPUR- Mayoritas pemuda muslim di Malaysia menginginkan Al Quran menjadi sumber hukum tertinggi menggantikan undang-undang (UU) federal. Demikian hasil sebuah penelitian Malaysia yang baru-baru ini meminta pendapat sejumlah kaum remaja muslim di Malaysia.

Peneliti dari lembaga independen Merdeka Center menyatakan keinginan itu menunjukkan kecenderungan yang konservatif. Penelitian itu memiliki seribu responden berusia di bawah 25 tahun. Tujuannya terkait dengan hukuman yang tepat bagi pelaku kejahatan. Hasilnya, 7 dari 10 pemuda mengatakan tangan pencuri harus dipotong. Banyak pula setuju hukuman cambuk diberlakukan untuk pemabuk. Sanksi itu sesuai hukum Islam.

Namun penelitian menemukan orang Malaysia sangat santai dalam mengerjakan ibadah mereka. Hampir 70 persen mengatakan mereka lebih senang menonton TV ketimbang pergi ke masjid.

“Tentu kami tak bisa terus menerus salat. Menjadi Muslim yang baik adalah menjaga keseimbangan. Anda harus menikmati kesenangan hidup, hal-hal yang sederhana,” kata seorang narasumber, Ridwan Razalee. (bbc/bbs/jpnn)
Peneliti melibatkan seribu responden yang berusia di bawah 25 tahun. Sebagian besar mereka berasal dari etnik Melayu. Hukum Islam hanya berlaku untuk warga Muslim Malaysia, tetapi orang jarang sekali dihukum karena meminum alkohol ataupun melakukan perzinahan.

Tapi, belakangan terjadi perubahan dengan semakin banyak otoritas keagamaan melakukan kriminalisasi terhadap tingkah laku. Aktivis hak asasi manusian menilai itu sebagai urusan pribadi.(bbc/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/