26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Setengah Jam Ikut Sidang, Langsung Keluar

PHNOM PENH- Sidang kasus pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) dengan terdakwa sejumlah mantan petinggi Khmer Merah kembali dihelat di Kamboja, Senin (27/6). Empat terdakwa membantah semua tuduhan yang dijatuhkan kepada mereka.

Beberapa tuduhan yang dialamatkan kepada mereka diantaranya, pembunuhan massal dan kejahatan perang terhadap 2 juta orang pada periode 1975-79. Korban tewas akibat kelaparan, kerja paksa, penyiksaan, dan dibunuh.  Semua terdakwa menolak semua tuduhan, termasuk pembunuhan massal, terkait dengan pembantaian rakyat Vietnam serta etnis Muslim, Cham.   Nuon Chea, tangan kanan pemimpin tertinggi Khmer Merah, Pol Pot meninggalkan ruang sidang setelah menolak hasil investigasi atas kasus tersebut dan memprotes proses hukum terhadapnya. Hanya 30 menit, Chea duduk di kursi pesakitan sebelum meninggalkan sidang.  “Saya tidak senang dengan persidangan ini,” sergah Nuon Chea (84), sebelum kembali ke ruang tahanannya. Terdakwa diperbolehkan tak menghadiri sidang jika tak mau bekerja sama.
Bekas menteri urusan sosial Ieng Thirith dan suaminya, mantan menteri luar negeri Ieng Sary, diijinkan meninggalkan ruang sidang karena alasan kesehatan. Tertinggal hingga sidang usai hanyalah, mantan kepala presidium Kamboja, Khieu Samphan.

Semua terdakwa, berusia antara akhir 70 an dan 80an, menderita berbagai penyakit. Ada kekhawatiran bahwa mereka tak akan mampu bertahan hidup hingga vonis dijatuhkan.  (cak/jpnn)

PHNOM PENH- Sidang kasus pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) dengan terdakwa sejumlah mantan petinggi Khmer Merah kembali dihelat di Kamboja, Senin (27/6). Empat terdakwa membantah semua tuduhan yang dijatuhkan kepada mereka.

Beberapa tuduhan yang dialamatkan kepada mereka diantaranya, pembunuhan massal dan kejahatan perang terhadap 2 juta orang pada periode 1975-79. Korban tewas akibat kelaparan, kerja paksa, penyiksaan, dan dibunuh.  Semua terdakwa menolak semua tuduhan, termasuk pembunuhan massal, terkait dengan pembantaian rakyat Vietnam serta etnis Muslim, Cham.   Nuon Chea, tangan kanan pemimpin tertinggi Khmer Merah, Pol Pot meninggalkan ruang sidang setelah menolak hasil investigasi atas kasus tersebut dan memprotes proses hukum terhadapnya. Hanya 30 menit, Chea duduk di kursi pesakitan sebelum meninggalkan sidang.  “Saya tidak senang dengan persidangan ini,” sergah Nuon Chea (84), sebelum kembali ke ruang tahanannya. Terdakwa diperbolehkan tak menghadiri sidang jika tak mau bekerja sama.
Bekas menteri urusan sosial Ieng Thirith dan suaminya, mantan menteri luar negeri Ieng Sary, diijinkan meninggalkan ruang sidang karena alasan kesehatan. Tertinggal hingga sidang usai hanyalah, mantan kepala presidium Kamboja, Khieu Samphan.

Semua terdakwa, berusia antara akhir 70 an dan 80an, menderita berbagai penyakit. Ada kekhawatiran bahwa mereka tak akan mampu bertahan hidup hingga vonis dijatuhkan.  (cak/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/