28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Banjir Tambah Parah, Warga Dievakuasi

BANGKOK – Banjir parah yang melanda Thailand telah membuat ribuan warga terusir dari ibu kota negeri tersebut. Genangan air bah mengakibatkan kemacetan di Bangkok karena warga antre untuk mengungsi.

Terminal bus, stasiun kereta, dan sejumlah jalan utama kemarin (27/10) terus dipenuhi oleh warga yang bergegas meninggalkan ibu kota untuk mencari lokasi lebih aman. Warga di sejumlah distrik di utara Kota Bangkok, yang 90 persen wilayahnya terendam air bah, telah diperintahkan untuk dievakuasi segera.

Hingga kemarin, tercatat 360 orang tewas akibat banjir terburuk dan terparah di Thailand selama beberapa dekade terakhir tersebut. Bencana banjir kali ini merupakan ujian awal bagi pemerintahan Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra yang menjabat sejak Agustus lalu. Dia dikritik kurang serius dalam menangani banjir parah kali ini.
“(Banjir) ini adalah krisis. Sebab, jika kita melawan air bah ini, yang merupakan kekuatan alam, kita tidak akan menang,” kilah Yingluck. “Tapi, jika kita membiarkannya untuk mengalir dengan bebas, semua warga harus siap,” tambahnya.

Akhir pekan ini banjir yang menenggelamkan sejumlah wilayah di Thailand diperkirakan akan bertambah parah. Hal itu terkait dengan kemungkinan tingginya curah hujan di sebagian wilayah ibu kota.

Pemerintah Thailand telah menerapkan lima hari libur di Bangkok dan 20 provinsi terdampak banjir mulai kemarin. Ketentuan libur itu akan berlangsung hingga Senin (31/10). Waktu libur tersebut digunakan untuk merelokasi warga.
Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra juga telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk warga di Distrik Don Mueang, Bang Phlad, dan Thawi Wattana di utara Bangkok.”Ini pertama kalinya saya menggunakan istilah evakuasi. Juga, pertama kalinya saya meminta Anda untuk mengungsi,” ujarnya.

Terminal bus kota di distrik Mo disesaki calon penumpang. Sebagian di antara mereka menunggu berjam-jam menaiki bus meninggalkan Bangkok. Sebagian penduduk dilaporkan pergi ke resor di pesisir selatan dan timur untuk menghindari banjir.

Penerbangan dari Bandara Internasional Suvarnabhumi telah mulai beroperasi normal. Masalah lain juga mulai mengancam Bangkok. Sejumlah toko di kota berpenduduk sembilan juta tersebut dilaporkan mulai kekurangan stok kebutuhan pokok. (afp/ap/cak/dwi/jpnn)

BANGKOK – Banjir parah yang melanda Thailand telah membuat ribuan warga terusir dari ibu kota negeri tersebut. Genangan air bah mengakibatkan kemacetan di Bangkok karena warga antre untuk mengungsi.

Terminal bus, stasiun kereta, dan sejumlah jalan utama kemarin (27/10) terus dipenuhi oleh warga yang bergegas meninggalkan ibu kota untuk mencari lokasi lebih aman. Warga di sejumlah distrik di utara Kota Bangkok, yang 90 persen wilayahnya terendam air bah, telah diperintahkan untuk dievakuasi segera.

Hingga kemarin, tercatat 360 orang tewas akibat banjir terburuk dan terparah di Thailand selama beberapa dekade terakhir tersebut. Bencana banjir kali ini merupakan ujian awal bagi pemerintahan Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra yang menjabat sejak Agustus lalu. Dia dikritik kurang serius dalam menangani banjir parah kali ini.
“(Banjir) ini adalah krisis. Sebab, jika kita melawan air bah ini, yang merupakan kekuatan alam, kita tidak akan menang,” kilah Yingluck. “Tapi, jika kita membiarkannya untuk mengalir dengan bebas, semua warga harus siap,” tambahnya.

Akhir pekan ini banjir yang menenggelamkan sejumlah wilayah di Thailand diperkirakan akan bertambah parah. Hal itu terkait dengan kemungkinan tingginya curah hujan di sebagian wilayah ibu kota.

Pemerintah Thailand telah menerapkan lima hari libur di Bangkok dan 20 provinsi terdampak banjir mulai kemarin. Ketentuan libur itu akan berlangsung hingga Senin (31/10). Waktu libur tersebut digunakan untuk merelokasi warga.
Gubernur Bangkok Sukhumbhand Paribatra juga telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk warga di Distrik Don Mueang, Bang Phlad, dan Thawi Wattana di utara Bangkok.”Ini pertama kalinya saya menggunakan istilah evakuasi. Juga, pertama kalinya saya meminta Anda untuk mengungsi,” ujarnya.

Terminal bus kota di distrik Mo disesaki calon penumpang. Sebagian di antara mereka menunggu berjam-jam menaiki bus meninggalkan Bangkok. Sebagian penduduk dilaporkan pergi ke resor di pesisir selatan dan timur untuk menghindari banjir.

Penerbangan dari Bandara Internasional Suvarnabhumi telah mulai beroperasi normal. Masalah lain juga mulai mengancam Bangkok. Sejumlah toko di kota berpenduduk sembilan juta tersebut dilaporkan mulai kekurangan stok kebutuhan pokok. (afp/ap/cak/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/