JOHANNESBURG – Meski berstatus buron dan berada dalam pelarian, putra kedua mantan pemimpin Libya Muammar Kadhafi, Saif al-Islam (39), tetap mendapat perlindungan ketat. Sejumlah tentara bayaran asal Afrika Selatan (Afsel) diduga membantu upaya pelarian Kadhafi, sebelum tewas di Kota Sirte, dilaporkan terus mengawal dan melindungi pria berkepala pelontos tersebut.
Harian Beeld melaporkan kemarin (27/10) bahwa tentara bayaran Afsel itu sengaja disewa perusahaan yang selama ini dekat dengan Kadhafi. Perusahaan tersebut melatih para pengawal dan menangani sejumlah perdagangan yang bergerak di bidang kelautan milik Kadhafi.
Surat kabar berbahasa Afrikan itu menulis para tentara bayaran tersebut membantu memindahkan harta Kadhafi (dalam bentuk seperti emas, berlian, dan mata uang asing) ke Niger atau negara tetangga di selatan Libya. Mereka membantu pelarian Safia Farkash, istri kedua Kadhafi; adik perempuan Saif, Aisha; serta putra Kadhafi yang lainnya, Hannibal dan Mohammed, dari Tripoli.
Beberapa pesawat sengaja menunggu di bandara Johannesburg dan Sharha di Uni Emirat Arab (UEA) untuk menerbangkan tentara bayaran Afsel itu dari Libya. Para centeng asal Afrika Selatan tersebut terdiri dari mantan tentara dan polisi. Beberapa di antara mereka ikut tewas dalam sebuah serangan pasukan pemerintahan sementara Libya (NTC) terhadap konvoi kendaraan di Kota Sirte, yang akhirnya menewaskan Kadhafi pada 20 Oktober lalu.
“Mereka adalah tentara asing musiman dan sepertinya hanya bekerja atas permintaan pihak-pihak tertentu dengan bayaran dolar Amerika dalam jumlah sangat besar,” tulis Beeld. (afp/rtr/cak/dwi/jpnn).