NIAMEY- Putra Almarhum Muammar Kadhafi, Saif al Islam diduga kuat berada di Niger. Mahkamah Internasional mendesak pemerintah Niger menyerahkan Saif. Tapi, suku nomaden Tuareg pasang badan membela putra Kadhafi itu.
Seperti dilansir Reuters, Minggu (30/10), Mahkamah Internasional berbasis di Den Haag, Belanda mengatakan Saif al Islam telah dihubungi lewat perantara dan diminta menyerahkan diri. Saif memang meminta agar tak ditangkap oleh pemerintahan interim Libya.
Pria 39 tahun itu dilindungi tentara bayaran. Pemerintah Niger tidak ingin mengomentari pernyataan pemimpin lokal yang mengatakan Saif bersama mereka di pegunungan. Seorang pejabat yang tak menyebut nama mengatakan ada pembicaraan menyiapkan rencana kabur untuk Saif dan mantan kepala intelijen Libya Abdulah al Senussi yang diburu Mahkamah Internasional untuk kejahatan perang. “Kami siap menyembunyikan Saif kemanapun dibutuhkan,” kata Mouddour Barka dari Agadez diduga tempat persembunyian Saif.
Jaksa dari Mahkamah Internasional, Luis Moreno-Ocampo mengatakan dari Beijing, mereka sudah bisa menghubungi Saif lewat perantara. Namun diakui, perlindungan dari tentara bayaran menyulitkan situasinya. (net/jpnn)