25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Penyebaran Ebola Lewat Transportasi Udara, Rendah

Ebola tidak ditularkan lewat udara, berbeda dengan influenza, kata WHO.
Ebola tidak ditularkan lewat udara, berbeda dengan influenza, kata WHO.

SUMUTPOS.CO – Risiko transmisi Ebola pada perjalanan udara tetap rendah, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berbeda dengan infeksi lain seperti influenza, Ebola tidak ditularkan lewat udara, tambah organisasi tersebut.

Karena itulah, Kenya Airways menolak desakan menghentikan sementara penerbangan ke negara-negara yang terkena di Afrika Barat di mana lebih 1.000 orang meninggal karena virus tersebut tahun ini.

Sementara itu, dua orang meninggal di Nigeria setelah meminum cairan garam yang dikabarkan dapat mencegah infeksi Ebola.

Wartawan BBC di Nigeria Ishaq Khalid melaporkan pesan SMS mulai beredar di Nigeria pada akhir minggu lalu, yang mengusulkan penduduk untuk minum dan mandi menggunakan cairan garam agar tidak terkena virus.

Banyak orang harus dirawat di rumah sakit karena minum cairan garam, meskipun menteri kesehatan telah berusaha membantah informasi tidak benar tersebut.

Dr Joseph Lumba, direktur kesehatan masyarakat negara bagian Benue, Nigeria mengatakan dua pasien meninggal di rumah sakit kota Makurdi hari Rabu (13 Agustus).

Tetapi dia juga mengatakan jumlah pasien yang mengalami masalah yang sama juga berkurang karena gencarnya kampanye antilarutan garam “obat” Ebola. (BBC)

Ebola tidak ditularkan lewat udara, berbeda dengan influenza, kata WHO.
Ebola tidak ditularkan lewat udara, berbeda dengan influenza, kata WHO.

SUMUTPOS.CO – Risiko transmisi Ebola pada perjalanan udara tetap rendah, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berbeda dengan infeksi lain seperti influenza, Ebola tidak ditularkan lewat udara, tambah organisasi tersebut.

Karena itulah, Kenya Airways menolak desakan menghentikan sementara penerbangan ke negara-negara yang terkena di Afrika Barat di mana lebih 1.000 orang meninggal karena virus tersebut tahun ini.

Sementara itu, dua orang meninggal di Nigeria setelah meminum cairan garam yang dikabarkan dapat mencegah infeksi Ebola.

Wartawan BBC di Nigeria Ishaq Khalid melaporkan pesan SMS mulai beredar di Nigeria pada akhir minggu lalu, yang mengusulkan penduduk untuk minum dan mandi menggunakan cairan garam agar tidak terkena virus.

Banyak orang harus dirawat di rumah sakit karena minum cairan garam, meskipun menteri kesehatan telah berusaha membantah informasi tidak benar tersebut.

Dr Joseph Lumba, direktur kesehatan masyarakat negara bagian Benue, Nigeria mengatakan dua pasien meninggal di rumah sakit kota Makurdi hari Rabu (13 Agustus).

Tetapi dia juga mengatakan jumlah pasien yang mengalami masalah yang sama juga berkurang karena gencarnya kampanye antilarutan garam “obat” Ebola. (BBC)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/