MEDAN – Masalah cacingan, bukan hanya menimpa anak-anak, tapi juga ibu hamil. Bahkan ibu hamil yang cacingan memiliki resiko tinggi terkena anemia atau kurang darah. Hal ini tentunya sangat berbahaya baik terhadap ibu maupun bayi dalam kandungan. Demikian dikatakan Dokter Spesialis Kandungan, Khairani Sukatendel SpOG.
“Kasus cacingan adalah masalah kesehatan yang perlu penanganan serius. Biasanya cacingan ini banyak terjadi didaerah tropis. Sama seperti kasus cacingan pada anak-anak, pada ibu hamil, cacingan juga disebabkan karena pola hidup yang tidak bersih atau kurangnya akses mendapatkan air bersih,” katanya.
Menurutnya, isu kesehatan seperti cacingan dan anemia kurang mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Daerah pedesaan dinilai lebih tinggi ditemukan kasus cacingan pada ibu hamil yaitu diperkirakan hingga 10 persen. Sedangkan pada kawasan perkotaan hanya sekitar 5 persen saja.
“Jumlahnya tidak banyak. Tapi perlu mendapat perhatian. Biasanya ibu hamil terlihat kurus dan pucat. Begitupun, untuk menentukan ibu hamil cacingan atau tidak, dilakukan pemeriksaan pada fesesnya,” urainya.
Secara umum, katanya, infeksi cacingan pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi, menurunkan berat badan ibu hamil karena kekurangan micronutrient dalam darah yang menyebabkan pasokan gizi ibu hamil dan janin berkurang.
“Untuk meminum obat cacing sendiri harus sesuai dengan anjuran dokter. Namun, sebaiknya selama sepertiga pertama kehamilan tidak minum obat yang membunuh cacing. Untuk itu, ibu hamil dianjurkan menjaga kebersihan untuk mematahkan siklus cacing sehingga tidak terjadi re-infeksi. Setelah itu pengobatan boleh dilakukan tentunya dengan pengawasan dokter,” terangnya. (mag-11)