29 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Dua Jenazah Masih Tertahan di Pulau Telo

* Musibah Kapal Pecah MEDAN- Dua jenazah korban musibah kapal pecah di Perairan Pulau Telo Nias Selatan (Nisel), Jiren Manullang dan Anjas Bulo’lo dari Pemkab Nisel, masih tertahan di Pulau Telo hingga Selasa (10/9).

Kepala Kantor Basarnas Medan, Dianta Bangun bersama Kadis Kominfo Sumut Jumsadi Damanik dan Kasubag Humas Pemprovsu Harvina Zuhra dalam keterangan pers di Kantor Gubsu, Selasa (10/9) mengatakan, akan secepatnya mengevakuasi kedua jenazah itu.

“Faktor teknis dan cuaca menjadi kendala belum dapat dievakuasinya kedua korban tersebut saat ini. Namun kami akan berupaya secepatnya jika memang faktor teknis dan cuaca mendukung,” ujar Dianta Bangun.

Untuk Jiren Manullang, menurut Dianta, seyogianya dievakuasi Selasa (10/9), bersama Sutrisno, korban tewas lainnya di musibah itu dari Biro Pemerintahan Umum Pemprovsu. Namun hanya Sutrisno yang bisa dievakuasi ke Medan.

“Mulanya direncanakan dua jenazah, tetapi karena jenazah Jiren Manullang sudah bengkak dan tidak muat di heli, akhirnya hanya jenazah Sutrisno yang memungkinkan dievakuasi ke Medan,” jelas Dianta.

Dianta menyebutkan, evakuasi untuk Jiren kemungkinan baru bisa dilakukan lusa, Kamis (12/7). Hal ini karena heli milik Basarnas tidak memungkinkan beroperasi hari ini, Rabu (11/9).

“Baru besok (hari ini-red) datang sparepart dan teknisi dari Jakarta. Perbaikan mungkin hingga sore, artinya kalaupun siap sore tetap tidak bisa meluncur ke Pulau Telo karena kendala cuaca. Dalam hal ini kami minta keluarga bersabar. Kami tidak ada pilih-pilih kasih,” katanya.

Sementara kalau dievakuasi melalui jalur laut, kondisi cuaca juga tidak memungkinkan. “Dan jenazah Anjas Bulo’lo pun sudah dicoba melalui laut ke Teluk Dalam, tapi tak lama kemudian kembali ke Pulau Telo karena cuaca dan ombak yang tidak memungkinkan dihadapi. Evakuasi jenazah Anjas tetap diupayakan melalui jalur laut,” katanya. (mea/rel) Powered by Telkomsel BlackBerry

* Musibah Kapal Pecah MEDAN- Dua jenazah korban musibah kapal pecah di Perairan Pulau Telo Nias Selatan (Nisel), Jiren Manullang dan Anjas Bulo’lo dari Pemkab Nisel, masih tertahan di Pulau Telo hingga Selasa (10/9).

Kepala Kantor Basarnas Medan, Dianta Bangun bersama Kadis Kominfo Sumut Jumsadi Damanik dan Kasubag Humas Pemprovsu Harvina Zuhra dalam keterangan pers di Kantor Gubsu, Selasa (10/9) mengatakan, akan secepatnya mengevakuasi kedua jenazah itu.

“Faktor teknis dan cuaca menjadi kendala belum dapat dievakuasinya kedua korban tersebut saat ini. Namun kami akan berupaya secepatnya jika memang faktor teknis dan cuaca mendukung,” ujar Dianta Bangun.

Untuk Jiren Manullang, menurut Dianta, seyogianya dievakuasi Selasa (10/9), bersama Sutrisno, korban tewas lainnya di musibah itu dari Biro Pemerintahan Umum Pemprovsu. Namun hanya Sutrisno yang bisa dievakuasi ke Medan.

“Mulanya direncanakan dua jenazah, tetapi karena jenazah Jiren Manullang sudah bengkak dan tidak muat di heli, akhirnya hanya jenazah Sutrisno yang memungkinkan dievakuasi ke Medan,” jelas Dianta.

Dianta menyebutkan, evakuasi untuk Jiren kemungkinan baru bisa dilakukan lusa, Kamis (12/7). Hal ini karena heli milik Basarnas tidak memungkinkan beroperasi hari ini, Rabu (11/9).

“Baru besok (hari ini-red) datang sparepart dan teknisi dari Jakarta. Perbaikan mungkin hingga sore, artinya kalaupun siap sore tetap tidak bisa meluncur ke Pulau Telo karena kendala cuaca. Dalam hal ini kami minta keluarga bersabar. Kami tidak ada pilih-pilih kasih,” katanya.

Sementara kalau dievakuasi melalui jalur laut, kondisi cuaca juga tidak memungkinkan. “Dan jenazah Anjas Bulo’lo pun sudah dicoba melalui laut ke Teluk Dalam, tapi tak lama kemudian kembali ke Pulau Telo karena cuaca dan ombak yang tidak memungkinkan dihadapi. Evakuasi jenazah Anjas tetap diupayakan melalui jalur laut,” katanya. (mea/rel) Powered by Telkomsel BlackBerry

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/