30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Saling Dorong, Gadis Remaja tenggelam di Sei Padang

Tenggelam-Ilustrasi
Tenggelam-Ilustrasi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Jasad Cindy Andini (15), gadis remaja warga Simpang Si Batu Batu Kota Pematang Siantar yang hanyut terseret arus di aliran Sei Padang, tepatnya di belakang Gudang Peracipan Kayu yang berada di Jalan AMD Kelurahan Bulian Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi ketika mandi dengan sepupunya, pada Senin sore (7/11), hingga kini, Selasa (8/11) belum ditemukan.

Di lokasi kejadian dari penuturan Rangga, seorang saksi mata mengatakan bahwa awalnya korban bersama sepupunya Sinta (13) datang ke sungai hendak mencuci piring. Usai mencuci piring, keduanya melanjutkan mandi di pinggiran sungai yang saat itu sedang dalam keadaan banjir sambil bercanda dan saling dorong, hingga tanpa sadar keduanya hampir sampai ke tengah sungai.

“Saat itulah secara tiba-tiba korban dan sepupunya terlihat panik dan berusaha berenang ke pinggir, namun korban tengelam dan hilang dibawa arus sungai,”sebutnya.

Rangga menambahkan jika dirinya sempat berenang dan berusaha menolong korban dan Sinta. “Aku sempat berpikir jika kak Cindy sengaja menyelam, tapi kulihat tidak timbul lagi, aku langsung lompat ke sungai sambil pegang jerigen untuk jadi pelampungku. Aku berhasil menyelamatkan Kak Sinta tapi Kak Cindy tak dapatku lagi. Dia hanyut, padahal dia sempat memegang tanganku,” ungkap Rangga.

Nenek korban, Latifah Hanum (56) menuturkan bahwa korban adalah siswa kelas 2 SMP di Talun Kondot Si Batu-Batu Kota Pematang Siantar dan sudah sebulan tinggal bersamanya di Tebingtinggi, rencananya korban ingin pindah sekolah ke Kota Tebingtinggi. “Sudah sebulan ini dia tinggal bersamaku, rencananya mau pindah sekolah di sini dia,”cetus Latifah.

Dikatakan Latifah, sebelumnya dia sudah melarang korban mencuci piring di sungai mengingat sungai sedang dalam kondisi banjir, namun korban dan Sinta tetap pergi ke sungai. “Sudah kularangnya mereka ke sungai karena lagi banjir, tapi keduanya tetap pergi juga,” ujarnya Latifah sambil menangis.

Kasat Sabhara Polres Tebingtinggi AKP Muhammad Arif Batubara bersama Kasat Reskrim AKP Sugeng Wahyudi Santoso yang ditemui di lokasi kejadian membenarkan peristiwa hanyutnya korban anak gadis. Dikatakannya, hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan upaya pencarian dengan menurunkan personil dibantu regu Sar Tagana dengan melakukan pencarian menggunakan perahu karet. “Kita akan terus melakukan upaya pencarian dengan menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet,” terang Arif.

Tampak di lokasi hadir Danramil 13 Tebingtinggi Kapten Inf Salehan dan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja H Syaiful Fahri. Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian korban masih terus dilakukan oleh pihak Kepolisian, TNI, Tagana dan dibantu masyarakat. (ian/ije)

 

Tenggelam-Ilustrasi
Tenggelam-Ilustrasi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Jasad Cindy Andini (15), gadis remaja warga Simpang Si Batu Batu Kota Pematang Siantar yang hanyut terseret arus di aliran Sei Padang, tepatnya di belakang Gudang Peracipan Kayu yang berada di Jalan AMD Kelurahan Bulian Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi ketika mandi dengan sepupunya, pada Senin sore (7/11), hingga kini, Selasa (8/11) belum ditemukan.

Di lokasi kejadian dari penuturan Rangga, seorang saksi mata mengatakan bahwa awalnya korban bersama sepupunya Sinta (13) datang ke sungai hendak mencuci piring. Usai mencuci piring, keduanya melanjutkan mandi di pinggiran sungai yang saat itu sedang dalam keadaan banjir sambil bercanda dan saling dorong, hingga tanpa sadar keduanya hampir sampai ke tengah sungai.

“Saat itulah secara tiba-tiba korban dan sepupunya terlihat panik dan berusaha berenang ke pinggir, namun korban tengelam dan hilang dibawa arus sungai,”sebutnya.

Rangga menambahkan jika dirinya sempat berenang dan berusaha menolong korban dan Sinta. “Aku sempat berpikir jika kak Cindy sengaja menyelam, tapi kulihat tidak timbul lagi, aku langsung lompat ke sungai sambil pegang jerigen untuk jadi pelampungku. Aku berhasil menyelamatkan Kak Sinta tapi Kak Cindy tak dapatku lagi. Dia hanyut, padahal dia sempat memegang tanganku,” ungkap Rangga.

Nenek korban, Latifah Hanum (56) menuturkan bahwa korban adalah siswa kelas 2 SMP di Talun Kondot Si Batu-Batu Kota Pematang Siantar dan sudah sebulan tinggal bersamanya di Tebingtinggi, rencananya korban ingin pindah sekolah ke Kota Tebingtinggi. “Sudah sebulan ini dia tinggal bersamaku, rencananya mau pindah sekolah di sini dia,”cetus Latifah.

Dikatakan Latifah, sebelumnya dia sudah melarang korban mencuci piring di sungai mengingat sungai sedang dalam kondisi banjir, namun korban dan Sinta tetap pergi ke sungai. “Sudah kularangnya mereka ke sungai karena lagi banjir, tapi keduanya tetap pergi juga,” ujarnya Latifah sambil menangis.

Kasat Sabhara Polres Tebingtinggi AKP Muhammad Arif Batubara bersama Kasat Reskrim AKP Sugeng Wahyudi Santoso yang ditemui di lokasi kejadian membenarkan peristiwa hanyutnya korban anak gadis. Dikatakannya, hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan upaya pencarian dengan menurunkan personil dibantu regu Sar Tagana dengan melakukan pencarian menggunakan perahu karet. “Kita akan terus melakukan upaya pencarian dengan menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet,” terang Arif.

Tampak di lokasi hadir Danramil 13 Tebingtinggi Kapten Inf Salehan dan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja H Syaiful Fahri. Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian korban masih terus dilakukan oleh pihak Kepolisian, TNI, Tagana dan dibantu masyarakat. (ian/ije)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/