Deputy Regional Manager Bank Mandiri Kanwil I Medan, Ali Usman menyatakan saham Garuda Indonesia di bursa saham termasuk aman. Dengan kata lain, stabil tidak terlalu sering turun maupun naik.
Hal ini berbeda bila dibandingkan dengan maskapai lainnya, yang cenderung tidak stabil. “Dengan kata lain, membeli saham Garuda Indonesia akan lebih aman bila berinvestasi dalam saham,” ungkapnya.
Dijelaskannya, dalam perjalanan bisnisnya Garuda Indonesia menanamkan imej yang baik. Dan itu sangat penting, bagi sebuah perusahaan publik. Apalagi, imej Garuda Indonesia, yang lebih untuk kalangan jetset, sehingga tidak terlalu sulit untuk menjual sahamnya. “Walaupun saya tidak terlalu jelas terkait masalah ini, dan ingatkan saya bila salah. Saya perhatikan, bahwasaham Garuda Indonesia benar-benar aman,” tutupnya.
Untuk saat ini, Garuda Indonesia telah memilik jadwal Medan-Jakarta setiap harinya sebanyak 10 kali. Kemudian, penerbangan akan ditambah tepatnya dimulai pada 15 April, kemudian 1 Mei dan terakhir pada 1 Juni. Dengan tujuan ke Pekanbaru, Batam, dan Padang, Palembang, Banda Aceh, Penang, dan Singapura.
Prospek bisnis yang menjanjikan akan keberadaan Kualanamu ini, membuat PT Garuda Indonesia berencana untuk berinvestasi secara besar-besaran. Tidak pelak, 3 pesawat baru akan dioperasikan untuk menunjang jalur baru. “Pesawat baru masuk, sesuai dengan jadwal operasional kita,” ujar GM Garuda Indonesia Medan, Syamsuddin.
Walaupun sudah ada jalur yang telah ditetapkannya, ke depannya daerah tujuan maskapai penerbangan milik pemerintah ini juga akan ditambah baik untuk domestik maupun internasional. Apalagi, bila landasan Kualanamu tahap II dan III selesai. Maka, akan mempermudah Garuda melebarkan sayapnya.
“Kalau domestik ada penambahan ke Aceh, Palembang. Tetapi, bila sudah perluasan, maka kesempatan kita untuk membuka ke luar negeri seperti Bangkok bahkan hingga Jeddah,” tambah Syamsuddin.
Untuk ke Jeddah ini, direncanakan pada pertengahan Desember. Dengan jalur hub ke hub. Yaitu Surabaya-Medan-Jeddah. “Pemilihan ke Jeddah ini karena pasarnya sangat menjanjikan. Banyak permintaan masyarakat untuk umrah. Untuk ke Jeddah ini akan menggunakan pesawat jenis boing 747-400 yang terdiri dari 458 bangku yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhan, dan dilengkapi dengan makanan dan televisi,” ungkapnya.
Pesawat yang baru yang akan dioperasionalkan mulai April ini berjenis CRJ 1000, pesawat yang lebih dikenal dengan sebutan bombardir ini buatan Eropa yang memiliki kelebihan seperti hemat bahan bakar minyak, bangku yang leluasa, dan lainnya. “Pesawat ini hanya terdiri dari 96 bangku,” ungkapnya.
Karena jadwal penerbangan dan pesawat baru akan mulai hadir di Medan pada April ini, sementara Kualanamu belum beroperasi, jelas memberikan dampak bagi Garuda Indonesia. Karena, tempat parkir pesawat yang harus dicari. “Kita gunakan plan B. Kita menyewa lahan TNI AU pada malam hari saat parkir. Tetapi, pada pagi harinya pesawat harus lepas. Untungnya memang ada,” tambahnya. (*)