27 C
Medan
Thursday, December 12, 2024
spot_img

Dari Dapur ke Panggung Rias: Perjalanan Berwirausaha Elina yang Menginsipirasi

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Berasal dari latar belakang yang sederhana tidak menyurutkan semangat Elina Safutri untuk menjadi sukses. Di usia yang telah memasuki kepala tiga, Elina kini meraih penghasilan lewat merias wajah atau biasa disebut makeup artist (MUA) sehingga dapat membantu ekonomi keluarganya.

Elina telah menekuni dunia tata rias sejak tahun 2014. Namun, setelah menikah, dia sempat vakum selama lima tahun lamanya karena harus mengurus keluarga.

Bergabung dalam program MUA Martabe pada tahun 2023, Elina mengikuti berbagai pelatihan yang memberikannya banyak pengetahuan baru dalam dunia tata rias.

“Dulu saya pernah bekerja sebagai beauty advisor untuk kosmetik, juga sering diminta merias teman-teman yang mau ke kondangan. Saya merasa dunia tata rias adalah dunia saya,” kenang Elina.

Sebelum menjadi bagian dari binaan PT Agincourt Resources (PTAR), Elina masih dianggap sebelah mata, dan kliennya warga sekitar Desa Telo saja. Setelah menjadi binaan PTAR banyak perubahan yang terjadi dalam karirnya.

“Saya dulu hanya dianggap sebagai ‘elin’ tukang makeup biasa untuk warga-warga di kampung,” ujarnya.

Berbagai pelatihan yang diberikan oleh PTAR memberikan dampak sangat berarti pada hasil riasannya. Kini, Elina merasa jauh lebih percaya diri dengan kemampuannya yang juga berimplikasi pada kliennya yang telah merambah ke kalangan menengah ke atas.

“Kini klien saya semakin banyak. Sekarang banyak pejabat minta saya merias mereka. Saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti program ini,” ungkapnya.

PTAR tidak hanya memberikan para binaannya pelatihan intensif, tetapi juga menyediakan alat-alat makeup dan salon. Selain itu, Elina terlibat dalam Wedding Organizer (WO) Martabe, sebuah usaha baru yang juga dikelola oleh binaan PTAR yang mencakup henna, MUA, dan fotografi.

“Kami diberikan berbagai pelatihan secara gratis, mulai dari makeup hingga fitting pakaian dan aksesoris pengantin, yang sangat membantu peningkatan pengembangan usaha kami,” jelasnya.

Kian terlatih, jumlah pelanggan dan biaya merias pun meningkat. Dulu harga yang dipatok Elina saat merias berkisar Rp35.000 sampai Rp65.000 per pelanggan. Kini, setelah memperoleh berbagai pelatihan dan juga sertifikasi, Elina berani menawarkan tarif yang lebih kompetitif dengan kualitas terbaik.

“Sekarang saya dalam sebulan bisa merias sekitar 15 sampai 20 klien, tergantung banyak acara juga. Dalam sebulan saya bisa meraup penghasilan hingga Rp2 juta,” ujarnya.

Elina bersyukur dapat bergabung dengan PTAR sehingga kualitas meriasnya meningkat.

“Di awal saya hanya mengandalkan penghasilan suami, sekarang saya sebagai ibu rumah tangga bisa lebih produktif. Bahkan, saya sering ajak tetangga buat bantu saya bekerja. Terima kasih PTAR yang telah banyak membantu kami. Kini saya bisa membantu perekonomian keluarga saya,” ucapnya. (dek)

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Berasal dari latar belakang yang sederhana tidak menyurutkan semangat Elina Safutri untuk menjadi sukses. Di usia yang telah memasuki kepala tiga, Elina kini meraih penghasilan lewat merias wajah atau biasa disebut makeup artist (MUA) sehingga dapat membantu ekonomi keluarganya.

Elina telah menekuni dunia tata rias sejak tahun 2014. Namun, setelah menikah, dia sempat vakum selama lima tahun lamanya karena harus mengurus keluarga.

Bergabung dalam program MUA Martabe pada tahun 2023, Elina mengikuti berbagai pelatihan yang memberikannya banyak pengetahuan baru dalam dunia tata rias.

“Dulu saya pernah bekerja sebagai beauty advisor untuk kosmetik, juga sering diminta merias teman-teman yang mau ke kondangan. Saya merasa dunia tata rias adalah dunia saya,” kenang Elina.

Sebelum menjadi bagian dari binaan PT Agincourt Resources (PTAR), Elina masih dianggap sebelah mata, dan kliennya warga sekitar Desa Telo saja. Setelah menjadi binaan PTAR banyak perubahan yang terjadi dalam karirnya.

“Saya dulu hanya dianggap sebagai ‘elin’ tukang makeup biasa untuk warga-warga di kampung,” ujarnya.

Berbagai pelatihan yang diberikan oleh PTAR memberikan dampak sangat berarti pada hasil riasannya. Kini, Elina merasa jauh lebih percaya diri dengan kemampuannya yang juga berimplikasi pada kliennya yang telah merambah ke kalangan menengah ke atas.

“Kini klien saya semakin banyak. Sekarang banyak pejabat minta saya merias mereka. Saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti program ini,” ungkapnya.

PTAR tidak hanya memberikan para binaannya pelatihan intensif, tetapi juga menyediakan alat-alat makeup dan salon. Selain itu, Elina terlibat dalam Wedding Organizer (WO) Martabe, sebuah usaha baru yang juga dikelola oleh binaan PTAR yang mencakup henna, MUA, dan fotografi.

“Kami diberikan berbagai pelatihan secara gratis, mulai dari makeup hingga fitting pakaian dan aksesoris pengantin, yang sangat membantu peningkatan pengembangan usaha kami,” jelasnya.

Kian terlatih, jumlah pelanggan dan biaya merias pun meningkat. Dulu harga yang dipatok Elina saat merias berkisar Rp35.000 sampai Rp65.000 per pelanggan. Kini, setelah memperoleh berbagai pelatihan dan juga sertifikasi, Elina berani menawarkan tarif yang lebih kompetitif dengan kualitas terbaik.

“Sekarang saya dalam sebulan bisa merias sekitar 15 sampai 20 klien, tergantung banyak acara juga. Dalam sebulan saya bisa meraup penghasilan hingga Rp2 juta,” ujarnya.

Elina bersyukur dapat bergabung dengan PTAR sehingga kualitas meriasnya meningkat.

“Di awal saya hanya mengandalkan penghasilan suami, sekarang saya sebagai ibu rumah tangga bisa lebih produktif. Bahkan, saya sering ajak tetangga buat bantu saya bekerja. Terima kasih PTAR yang telah banyak membantu kami. Kini saya bisa membantu perekonomian keluarga saya,” ucapnya. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/