Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM tak bosan-bosannya tiap hari melakukan peninjauan ke sejumlah tempat di Kota Medan. Seperti Rabu (1/5), kemarin, untuk kesekian kalinya ia meninjau Daerah Aliran Sungai (DAS) Bederah di Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal. Peninjauan dilakukan untuk melihat secara langsung pengerjaan pelebaran dan pengorekan sungai ini.
Iring-iringan rombongan mobil yang membawa Wali Kota Medan berhenti setelah meliwati persimpangan Jalan Asrama dengan Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Sunggal. Kemudian, Wali Kota turun dari mobil dan memandang fokus pada parit di pinggir jalan tersebut. Meski parit itu sudah dikorek, namun airnya tak mau mengalir. Setelah diteliti, ternyata kondisi itu lebih disebabkan terjadinya pendangkalan dan penyempitan pada aliran Sungai Bederah, tak jauh dari lokasi itu.
Usai melihat kondisi parit, Wali Kota beserta rombongan kemudian bergerak menuju ke hulu Sungai Bedera di Jalan Amal Kecamatan Medan Sunggal, berjarak tiga kilo meter dari lokasi parit tadi. Sesampainya di pinggir Sungai Bederah di Jalan Amal, Kecamatan Medan Sunggal, Wali Kota menyaksikan 7 orang pekerja sedang melakukan pengorekan Sungai Bederah dengan menggunakan peralatan tradisional. Bahkan ada yang mulai mengerjakan pembetonan pada sisi kiri Sungai Bederah itu.
Peninjauan ini merupakan lanjutan dari peninjauan sebelumnya, dimana DAS Bederah telah mengalami pendangkalan dan penyempitan. Akibatnya sungai tidak mampu menampung debit air jika hujan. Sehingga, mengakibatkan genangan air di halaman rumah warga sekitar. Selain itu, pengorekan dan pelebaran Sungai Bederah untuk mengantisispasi cuaca ekstrim yang diprediksi akan terjadi dalam waktu dekat ini.
Dalam peninjauan itu, Wali Kota memastikan kalau pelebaran dan pengorekan Sungai Bederah paling lambat selesainya pada bulan ini atau pertengahan bulan ini (bulan Mei, Red). “Bila pengorekan bisa cepat diselesaikan, nantinya masyarakat tidak menderita menghadapi cuaca ekstrim,” harap Wali Kota.
Wali Kota menambahkan, adanya beberapa bangunan yang berdiri DAS Berderah menjadi kendala pengorekan sungai. Untuk itu, pemerintah Kota Medan akan berkoordinasi dengan Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera Utara agar keberadaan bangunan tersebut secepatnya dibebaskan, sehingga tidak menggangu masuknya alat berat ke lokasi.
Kata Wali Kota, banyak bangunan milik warga di DAS Bederah yang tidak memilik surat. Pengorekan sungai ini dilakukan untuk kepentingan masyarakat banyak, jadi jangan sampai terhalang oleh bangunan kerena kepentingan pribadi.
”Pengorekan kita lakukan sepanjang 800 meter dengan lebar rata-rata 4 meter. Nantinya pinggiran sungai kita buat bronjong, bendungan untuk mengatisispasi debit air yang meluap akibat cuaca ekstrim,” jelas Wali Kota.
Dalam peninjauan itu, Wali Kota didampingi Sekda Ir Syaiful Bahri, Kepala Dinas Bina Marga Khairul Syahnan ST serta Kepala Bagian Humas Budi Hariono SSTP. (dya/adv)