31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Gatot Dorong Pemberdayaan Pasar Tradisional

“Pasar tradisional tetap akan kita pertahankan. Dari segi harga pasar tradisional selalu kompetitif, namun kita punya kelemahan
dalam hal kebersihan dan kenyamanan,” kata Gatot saat melakukan inspeksi di Pasar Sukaramai dan Pasar Gajah, Medan, Minggu (30/12).

Kehadiran Gatot di dua pasar tradisional ini untuk memastikan harga-harga sembako masih terjangkau masyarakat, menjelang pergantian tahun. Gatot juga kembali menjelaskan visinya tentang pembaruan pasar tradisional yang tetap pro pedagang namun punya fasilitas dan kenyamanan seperti pasar-pasar modern.

KOMPAK: Sejumlah pedagang  warga Pasar Sukaramai, kompak melambaikan tangan bersama Plt Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.
KOMPAK: Sejumlah pedagang dan warga Pasar Sukaramai, kompak melambaikan tangan bersama Plt Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.

Saat menggelar talkshow di Pusat Pasar beberapa waktu lalu, bapak dari lima anak itu juga menegaskan pentingnya melakukan penataan dan penyegaran tampilan pasar-pasar tradisional.

Menjawab pertanyaan seorang penelpon yang resah dengan makin menjamurnya supermarket hingga ujung-ujung gang, Gatot menyatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tetap mendukung keberadaan pasar-pasar tradisional dan pedagang kecil.

Tak hanya menanyakan harga dan berdialog dengan warga. Saat kunjungan ini, Gatot juga menerima uneg-uneg dari beberapa pedagang. Mardican misalnya, Ketua Persatuan Pedagang Tradisional Kota Medan dalam kesempatan tersebut mengeluhkan tentang akan dibangunnya Pasar Sukaramai. Sayang, menurut Mardican, harganya masih kurang berpihak kepada pedagang kecil seperti mereka.

“Masalahnya Pak, pasar ini mau dibangun tetapi harganya tidak berpihak kepada pedagang. Kita harus membayar lapak yang cukup mahal, padahal penghasilan kami tak sebanding,” keluh Mardican yang berharap harga kios-kios di Pasar Sukaramai usai dibangun bisa lebih pro pedagang harga sewanya.

Gatot Pujo Nugroho berjanji akan menyampaikannya keluhan para pedagang ke Pemko Medan. Menurutnya, ke depan pemerintah tetap akan mempertahankan keberadaan pasar tradisional.

Namun agar bisa bertahan di tengah persaingan supermarket dan pasar-pasar modern, Gatot terus mendorong Pemkab/Pemko di Sumut untuk memberdayakan pasar tradisional dengan meningkatkan fasilitas dan sarananya.

“Kita terus edukasi seluruh Pemkab/Pemko agar melakukan perubahan pasar tradisional agar sesuai tuntutan zaman. Selain menerapkan harga sewa atau jual yang pro pedagang, pasar tradisional sudah harus memasuki era baru. Era di mana pasar tampil bersih, beraroma segar dan nyaman bagi konsumen” tegas Gatot.

Dari inspeksi ke kedua pasar, mantan dosen Politeknik Negeri Medan ini menyimpulkan kondisi harga jelang tahun baru masih stabil. Jika pun ada kenaikan masih dalam batas wajar. Saat mengecek harga, Gatot tak hanya bertanya tapi juga membeli beberapa sembako dan sayur mayur. (*)

“Pasar tradisional tetap akan kita pertahankan. Dari segi harga pasar tradisional selalu kompetitif, namun kita punya kelemahan
dalam hal kebersihan dan kenyamanan,” kata Gatot saat melakukan inspeksi di Pasar Sukaramai dan Pasar Gajah, Medan, Minggu (30/12).

Kehadiran Gatot di dua pasar tradisional ini untuk memastikan harga-harga sembako masih terjangkau masyarakat, menjelang pergantian tahun. Gatot juga kembali menjelaskan visinya tentang pembaruan pasar tradisional yang tetap pro pedagang namun punya fasilitas dan kenyamanan seperti pasar-pasar modern.

KOMPAK: Sejumlah pedagang  warga Pasar Sukaramai, kompak melambaikan tangan bersama Plt Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.
KOMPAK: Sejumlah pedagang dan warga Pasar Sukaramai, kompak melambaikan tangan bersama Plt Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.

Saat menggelar talkshow di Pusat Pasar beberapa waktu lalu, bapak dari lima anak itu juga menegaskan pentingnya melakukan penataan dan penyegaran tampilan pasar-pasar tradisional.

Menjawab pertanyaan seorang penelpon yang resah dengan makin menjamurnya supermarket hingga ujung-ujung gang, Gatot menyatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tetap mendukung keberadaan pasar-pasar tradisional dan pedagang kecil.

Tak hanya menanyakan harga dan berdialog dengan warga. Saat kunjungan ini, Gatot juga menerima uneg-uneg dari beberapa pedagang. Mardican misalnya, Ketua Persatuan Pedagang Tradisional Kota Medan dalam kesempatan tersebut mengeluhkan tentang akan dibangunnya Pasar Sukaramai. Sayang, menurut Mardican, harganya masih kurang berpihak kepada pedagang kecil seperti mereka.

“Masalahnya Pak, pasar ini mau dibangun tetapi harganya tidak berpihak kepada pedagang. Kita harus membayar lapak yang cukup mahal, padahal penghasilan kami tak sebanding,” keluh Mardican yang berharap harga kios-kios di Pasar Sukaramai usai dibangun bisa lebih pro pedagang harga sewanya.

Gatot Pujo Nugroho berjanji akan menyampaikannya keluhan para pedagang ke Pemko Medan. Menurutnya, ke depan pemerintah tetap akan mempertahankan keberadaan pasar tradisional.

Namun agar bisa bertahan di tengah persaingan supermarket dan pasar-pasar modern, Gatot terus mendorong Pemkab/Pemko di Sumut untuk memberdayakan pasar tradisional dengan meningkatkan fasilitas dan sarananya.

“Kita terus edukasi seluruh Pemkab/Pemko agar melakukan perubahan pasar tradisional agar sesuai tuntutan zaman. Selain menerapkan harga sewa atau jual yang pro pedagang, pasar tradisional sudah harus memasuki era baru. Era di mana pasar tampil bersih, beraroma segar dan nyaman bagi konsumen” tegas Gatot.

Dari inspeksi ke kedua pasar, mantan dosen Politeknik Negeri Medan ini menyimpulkan kondisi harga jelang tahun baru masih stabil. Jika pun ada kenaikan masih dalam batas wajar. Saat mengecek harga, Gatot tak hanya bertanya tapi juga membeli beberapa sembako dan sayur mayur. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/