32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

30 Persen Jalan Di Medan Berlubang

“Ya, ada sekitar 30 persen jalan di Kota Medan ini mengalami kerusakan. Program utama kita pada tahun ini adalah mempriorotaskan perbaikan jalan-jalan rusak tersebut,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan kepada Sumut Pos, Sabtu (1/6). Dijelaskan, kerusakan jalan sekitar 30 persen tersebut memang dalam sekala sedang, seperti aspal mulai terkelupas dan berlubang. Kerusakan jalan tersebut memang sangat mengganggu arus lalulintas. Karena itu, dia mengucapkan bahwa akan memproritaskannya pada tahun ini. “Perbaikan itu merupakan proritas kita. Kita optimis bahwa jalan-jalan itu akan kembali mulus pada tahun ini,” jelasnya. Lantas, kapan Dinas Bina Marga Kota Medan mulai memperbaiki jalan yang rusak terasebut? Khairul Syahnan mengatakan bahwa perbaikan sudah mulai dilakukan dari sejak awal tahun ini. Namun, pihaknya mengutamakan perbaikan terhadap jalan yang kerusakannya lebih parah. “Program perbaikan jalan itu sudah kita jalankan dari Januari lalu. Memang kita lebih fukus untuk memperbaiki jalan yang rusak parah. Kalau yang kerusakannya ringan, kita belakangkan saja,” paparnya. Diungkapkan, meski anggaran Dinas Bina Marga Kota Medan pada tahun ini hanya Rp147 miliar, tapi Khairul Syahnan optimis untuk memanfaatkannya dengan maksimal. Dengan anggaran yang ada, dia masih yakin bisa memperbaiki jalan berlobang di Kota Medan. “Kalau segitu cuma anggaran kita, kita harus bisa memanfaatkanya dengan baik. Saya tetap yakin kalau anggaran itu mampu memperbaiki 30 persen jalan yang berlobang, drainase dan pengerukkan sungai,” ucapnya. Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Ahmad Parlindungan Batubara mengatakan, masalah jalan rusak di kota Medan harus menjadi perhatian serius Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga. DPRD Kota Medan dikatakan siap untuk memperjuangkan bila anggaran sebesar Rp 147 miliar itu tidak cukup. “Jika anggaran Rp 147 M tidak mencukupi untuk biaya pemeliharaan jalan di Kota Medan, diharapkan Dinas Bina Marga supaya manambah anggaran. Kita sangat setuju jika anggaran ditambah asal penggunaannya tepat sasaran. Ini kan demi perbaikan infrastruktur jalan di Kota Medan juga, sehingga wajib di dukung,” katanya.  Ahmad Parlindungan juga mengusulkan  penambahan anggaran disetiap UPT Dinas Bina Marga untuk perawatan jalan berlobang dan drainase. Dengan penambahan dimaksud diharapkan dapat merealisasikan perbaikan jalan berlobang. Begitu juga masalah honor dan uang lembur bagi penggali parit supaya dapat dianggarakan. “Artinya, dengan adanya dana di UPT, maka mereka lebih sigap,” ungkapnya.    Sementara itu, beberapa jalan yang rusak yang dipantau wartawan Koran ini, di antaranya, Jalan Tirto, Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan; Jalan Cempaka Raya, Medan Selayang; Jalan KL Yossudarso Simpang Canang, Belawan; Jalan Riau Baru Kelurahan Gang Buntu Kecamatan Medan Timur; Jalan Lorong Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang; Jalan Bangau Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Abadi Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Karya Jaya Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor; Jalan Madog Lubis Kecamatan Medan Perjuangan dan lainnya.  Rahudman Selalu  Tinjau Jalan Rusak Kondisi drainase, lingkung-an, hingga jalan rusak di Kota Medan biasanya selalu dipantau Drs H Rahudman Harahap MM. Rahudman yang tidak terlalu suka bekerja di belakang meja dan lebih memilih blusukan memantau kondisi Kota Medan, memang bukti nyata dari berbagai penghargaan yang pernah diraihnya selama menjabat sebagai Wali Kota.  Untuk blusukan memantau kondisi jalan, salah satu contohnya, Rahudman pernah meninjau beberapa titik jalan berlubang di Jalan Bunga Raya Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, pada Rabu 13 Februari 2013 lalu. Peninjauan ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan warga sekitar. Sebab, kondisi jalan yang rusak tersebut telah menyebabkan sejumlah pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan. Tidak hanya itu, hampir seluruh sudut ruas jalan di Kota Medan tak terlepas dari peninjauan Rahudman. (mag7/omi)
“Ya, ada sekitar 30 persen jalan di Kota Medan ini mengalami kerusakan. Program utama kita pada tahun ini adalah mempriorotaskan perbaikan jalan-jalan rusak tersebut,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan kepada Sumut Pos, Sabtu (1/6).
Dijelaskan, kerusakan jalan sekitar 30 persen tersebut memang dalam sekala sedang, seperti aspal mulai terkelupas dan berlubang. Kerusakan jalan tersebut memang sangat mengganggu arus lalulintas. Karena itu, dia mengucapkan bahwa akan memproritaskannya pada tahun ini. “Perbaikan itu merupakan proritas kita. Kita optimis bahwa jalan-jalan itu akan kembali mulus pada tahun ini,” jelasnya.
Lantas, kapan Dinas Bina Marga Kota Medan mulai memperbaiki jalan yang rusak terasebut? Khairul Syahnan mengatakan bahwa perbaikan sudah mulai dilakukan dari sejak awal tahun ini. Namun, pihaknya mengutamakan perbaikan terhadap jalan yang kerusakannya lebih parah. “Program perbaikan jalan itu sudah kita jalankan dari Januari lalu. Memang kita lebih fukus untuk memperbaiki jalan yang rusak parah. Kalau yang kerusakannya ringan, kita belakangkan saja,” paparnya.
Diungkapkan, meski anggaran Dinas Bina Marga Kota Medan pada tahun ini hanya Rp147 miliar, tapi Khairul Syahnan optimis untuk memanfaatkannya dengan maksimal. Dengan anggaran yang ada, dia masih yakin bisa memperbaiki jalan berlobang di Kota Medan. “Kalau segitu cuma anggaran kita, kita harus bisa memanfaatkanya dengan baik. Saya tetap yakin kalau anggaran itu mampu memperbaiki 30 persen jalan yang berlobang, drainase dan pengerukkan sungai,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Ahmad Parlindungan Batubara mengatakan, masalah jalan rusak di kota Medan harus menjadi perhatian serius Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga. DPRD Kota Medan dikatakan siap untuk memperjuangkan bila anggaran sebesar Rp 147 miliar itu tidak cukup.
“Jika anggaran Rp 147 M tidak mencukupi untuk biaya pemeliharaan jalan di Kota Medan, diharapkan Dinas Bina Marga supaya manambah anggaran. Kita sangat setuju jika anggaran ditambah asal penggunaannya tepat sasaran. Ini kan demi perbaikan infrastruktur jalan di Kota Medan juga, sehingga wajib di dukung,” katanya.
Ahmad Parlindungan juga mengusulkan penambahan anggaran disetiap UPT Dinas Bina Marga untuk perawatan jalan berlobang dan drainase. Dengan penambahan dimaksud diharapkan dapat merealisasikan perbaikan jalan berlobang. Begitu juga masalah honor dan uang lembur bagi penggali parit supaya dapat dianggarakan. “Artinya, dengan adanya dana di UPT, maka mereka lebih sigap,” ungkapnya.
Sementara itu, beberapa jalan yang rusak yang dipantau wartawan Koran ini, di antaranya, Jalan Tirto, Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan; Jalan Cempaka Raya, Medan Selayang; Jalan KL Yossudarso Simpang Canang, Belawan; Jalan Riau Baru Kelurahan Gang Buntu Kecamatan Medan Timur; Jalan Lorong Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang; Jalan Bangau Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Abadi Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Karya Jaya Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor; Jalan Madog Lubis Kecamatan Medan Perjuangan dan lainnya.
Rahudman Selalu
Tinjau Jalan Rusak
Kondisi drainase, lingkung-an, hingga jalan rusak di Kota Medan biasanya selalu dipantau Drs H Rahudman Harahap MM. Rahudman yang tidak terlalu suka bekerja di belakang meja dan lebih memilih blusukan memantau kondisi Kota Medan, memang bukti nyata dari berbagai penghargaan yang pernah diraihnya selama menjabat sebagai Wali Kota.
Untuk blusukan memantau kondisi jalan, salah satu contohnya, Rahudman pernah meninjau beberapa titik jalan berlubang di Jalan Bunga Raya Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, pada Rabu 13 Februari 2013 lalu. Peninjauan ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan warga sekitar. Sebab, kondisi jalan yang rusak tersebut telah menyebabkan sejumlah pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan. Tidak hanya itu, hampir seluruh sudut ruas jalan di Kota Medan tak terlepas dari peninjauan Rahudman. (mag7/omi)

Menyandang sebagai Kota ketiga terbesar di Indonesia, ternyata tidak didukung oleh infrastruktur jalan yang baik. Pasalnya, sebanyak 30 persen jalan di Kota Medan mengalami kerusakan sehingga butuh perbaikan.

“Ya, ada sekitar 30 persen jalan di Kota Medan ini mengalami kerusakan. Program utama kita pada tahun ini adalah mempriorotaskan perbaikan jalan-jalan rusak tersebut,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan kepada Sumut Pos, Sabtu (1/6).
Dijelaskan, kerusakan jalan sekitar 30 persen tersebut memang dalam sekala sedang, seperti aspal mulai terkelupas dan berlubang. Kerusakan jalan tersebut memang sangat mengganggu arus lalulintas. Karena itu, dia mengucapkan bahwa akan memproritaskannya pada tahun ini. “Perbaikan itu merupakan proritas kita. Kita optimis bahwa jalan-jalan itu akan kembali mulus pada tahun ini,” jelasnya.
Lantas, kapan Dinas Bina Marga Kota Medan mulai memperbaiki jalan yang rusak terasebut? Khairul Syahnan mengatakan bahwa perbaikan sudah mulai dilakukan dari sejak awal tahun ini. Namun, pihaknya mengutamakan perbaikan terhadap jalan yang kerusakannya lebih parah. “Program perbaikan jalan itu sudah kita jalankan dari Januari lalu. Memang kita lebih fukus untuk memperbaiki jalan yang rusak parah. Kalau yang kerusakannya ringan, kita belakangkan saja,” paparnya.
Diungkapkan, meski anggaran Dinas Bina Marga Kota Medan pada tahun ini hanya Rp147 miliar, tapi Khairul Syahnan optimis untuk memanfaatkannya dengan maksimal. Dengan anggaran yang ada, dia masih yakin bisa memperbaiki jalan berlobang di Kota Medan. “Kalau segitu cuma anggaran kita, kita harus bisa memanfaatkanya dengan baik. Saya tetap yakin kalau anggaran itu mampu memperbaiki 30 persen jalan yang berlobang, drainase dan pengerukkan sungai,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Ahmad Parlindungan Batubara mengatakan, masalah jalan rusak di kota Medan harus menjadi perhatian serius Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga. DPRD Kota Medan dikatakan siap untuk memperjuangkan bila anggaran sebesar Rp 147 miliar itu tidak cukup.
“Jika anggaran Rp 147 M tidak mencukupi untuk biaya pemeliharaan jalan di Kota Medan, diharapkan Dinas Bina Marga supaya manambah anggaran. Kita sangat setuju jika anggaran ditambah asal penggunaannya tepat sasaran. Ini kan demi perbaikan infrastruktur jalan di Kota Medan juga, sehingga wajib di dukung,” katanya.
Ahmad Parlindungan juga mengusulkan  penambahan anggaran disetiap UPT Dinas Bina Marga untuk perawatan jalan berlobang dan drainase. Dengan penambahan dimaksud diharapkan dapat merealisasikan perbaikan jalan berlobang. Begitu juga masalah honor dan uang lembur bagi penggali parit supaya dapat dianggarakan. “Artinya, dengan adanya dana di UPT, maka mereka lebih sigap,” ungkapnya.
Sementara itu, beberapa jalan yang rusak yang dipantau wartawan Koran ini, di antaranya, Jalan Tirto, Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan; Jalan Cempaka Raya, Medan Selayang; Jalan KL Yossudarso Simpang Canang, Belawan; Jalan Riau Baru Kelurahan Gang Buntu Kecamatan Medan Timur; Jalan Lorong Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang; Jalan Bangau Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Abadi Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Karya Jaya Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor; Jalan Madog Lubis Kecamatan Medan Perjuangan dan lainnya.
Rahudman Selalu
Tinjau Jalan Rusak
Kondisi drainase, lingkung-an, hingga jalan rusak di Kota Medan biasanya selalu dipantau Drs H Rahudman Harahap MM. Rahudman yang tidak terlalu suka bekerja di belakang meja dan lebih memilih blusukan memantau kondisi Kota Medan, memang bukti nyata dari berbagai penghargaan yang pernah diraihnya selama menjabat sebagai Wali Kota.
Untuk blusukan memantau kondisi jalan, salah satu contohnya, Rahudman pernah meninjau beberapa titik jalan berlubang di Jalan Bunga Raya Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, pada Rabu 13 Februari 2013 lalu. Peninjauan ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan warga sekitar. Sebab, kondisi jalan yang rusak tersebut telah menyebabkan sejumlah pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan. Tidak hanya itu, hampir seluruh sudut ruas jalan di Kota Medan tak terlepas dari peninjauan Rahudman. (mag7/omi)

“Ya, ada sekitar 30 persen jalan di Kota Medan ini mengalami kerusakan. Program utama kita pada tahun ini adalah mempriorotaskan perbaikan jalan-jalan rusak tersebut,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan kepada Sumut Pos, Sabtu (1/6). Dijelaskan, kerusakan jalan sekitar 30 persen tersebut memang dalam sekala sedang, seperti aspal mulai terkelupas dan berlubang. Kerusakan jalan tersebut memang sangat mengganggu arus lalulintas. Karena itu, dia mengucapkan bahwa akan memproritaskannya pada tahun ini. “Perbaikan itu merupakan proritas kita. Kita optimis bahwa jalan-jalan itu akan kembali mulus pada tahun ini,” jelasnya. Lantas, kapan Dinas Bina Marga Kota Medan mulai memperbaiki jalan yang rusak terasebut? Khairul Syahnan mengatakan bahwa perbaikan sudah mulai dilakukan dari sejak awal tahun ini. Namun, pihaknya mengutamakan perbaikan terhadap jalan yang kerusakannya lebih parah. “Program perbaikan jalan itu sudah kita jalankan dari Januari lalu. Memang kita lebih fukus untuk memperbaiki jalan yang rusak parah. Kalau yang kerusakannya ringan, kita belakangkan saja,” paparnya. Diungkapkan, meski anggaran Dinas Bina Marga Kota Medan pada tahun ini hanya Rp147 miliar, tapi Khairul Syahnan optimis untuk memanfaatkannya dengan maksimal. Dengan anggaran yang ada, dia masih yakin bisa memperbaiki jalan berlobang di Kota Medan. “Kalau segitu cuma anggaran kita, kita harus bisa memanfaatkanya dengan baik. Saya tetap yakin kalau anggaran itu mampu memperbaiki 30 persen jalan yang berlobang, drainase dan pengerukkan sungai,” ucapnya. Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Ahmad Parlindungan Batubara mengatakan, masalah jalan rusak di kota Medan harus menjadi perhatian serius Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga. DPRD Kota Medan dikatakan siap untuk memperjuangkan bila anggaran sebesar Rp 147 miliar itu tidak cukup. “Jika anggaran Rp 147 M tidak mencukupi untuk biaya pemeliharaan jalan di Kota Medan, diharapkan Dinas Bina Marga supaya manambah anggaran. Kita sangat setuju jika anggaran ditambah asal penggunaannya tepat sasaran. Ini kan demi perbaikan infrastruktur jalan di Kota Medan juga, sehingga wajib di dukung,” katanya.  Ahmad Parlindungan juga mengusulkan  penambahan anggaran disetiap UPT Dinas Bina Marga untuk perawatan jalan berlobang dan drainase. Dengan penambahan dimaksud diharapkan dapat merealisasikan perbaikan jalan berlobang. Begitu juga masalah honor dan uang lembur bagi penggali parit supaya dapat dianggarakan. “Artinya, dengan adanya dana di UPT, maka mereka lebih sigap,” ungkapnya.    Sementara itu, beberapa jalan yang rusak yang dipantau wartawan Koran ini, di antaranya, Jalan Tirto, Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan; Jalan Cempaka Raya, Medan Selayang; Jalan KL Yossudarso Simpang Canang, Belawan; Jalan Riau Baru Kelurahan Gang Buntu Kecamatan Medan Timur; Jalan Lorong Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang; Jalan Bangau Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Abadi Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Karya Jaya Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor; Jalan Madog Lubis Kecamatan Medan Perjuangan dan lainnya.  Rahudman Selalu  Tinjau Jalan Rusak Kondisi drainase, lingkung-an, hingga jalan rusak di Kota Medan biasanya selalu dipantau Drs H Rahudman Harahap MM. Rahudman yang tidak terlalu suka bekerja di belakang meja dan lebih memilih blusukan memantau kondisi Kota Medan, memang bukti nyata dari berbagai penghargaan yang pernah diraihnya selama menjabat sebagai Wali Kota.  Untuk blusukan memantau kondisi jalan, salah satu contohnya, Rahudman pernah meninjau beberapa titik jalan berlubang di Jalan Bunga Raya Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, pada Rabu 13 Februari 2013 lalu. Peninjauan ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan warga sekitar. Sebab, kondisi jalan yang rusak tersebut telah menyebabkan sejumlah pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan. Tidak hanya itu, hampir seluruh sudut ruas jalan di Kota Medan tak terlepas dari peninjauan Rahudman. (mag7/omi)
“Ya, ada sekitar 30 persen jalan di Kota Medan ini mengalami kerusakan. Program utama kita pada tahun ini adalah mempriorotaskan perbaikan jalan-jalan rusak tersebut,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan kepada Sumut Pos, Sabtu (1/6).
Dijelaskan, kerusakan jalan sekitar 30 persen tersebut memang dalam sekala sedang, seperti aspal mulai terkelupas dan berlubang. Kerusakan jalan tersebut memang sangat mengganggu arus lalulintas. Karena itu, dia mengucapkan bahwa akan memproritaskannya pada tahun ini. “Perbaikan itu merupakan proritas kita. Kita optimis bahwa jalan-jalan itu akan kembali mulus pada tahun ini,” jelasnya.
Lantas, kapan Dinas Bina Marga Kota Medan mulai memperbaiki jalan yang rusak terasebut? Khairul Syahnan mengatakan bahwa perbaikan sudah mulai dilakukan dari sejak awal tahun ini. Namun, pihaknya mengutamakan perbaikan terhadap jalan yang kerusakannya lebih parah. “Program perbaikan jalan itu sudah kita jalankan dari Januari lalu. Memang kita lebih fukus untuk memperbaiki jalan yang rusak parah. Kalau yang kerusakannya ringan, kita belakangkan saja,” paparnya.
Diungkapkan, meski anggaran Dinas Bina Marga Kota Medan pada tahun ini hanya Rp147 miliar, tapi Khairul Syahnan optimis untuk memanfaatkannya dengan maksimal. Dengan anggaran yang ada, dia masih yakin bisa memperbaiki jalan berlobang di Kota Medan. “Kalau segitu cuma anggaran kita, kita harus bisa memanfaatkanya dengan baik. Saya tetap yakin kalau anggaran itu mampu memperbaiki 30 persen jalan yang berlobang, drainase dan pengerukkan sungai,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Ahmad Parlindungan Batubara mengatakan, masalah jalan rusak di kota Medan harus menjadi perhatian serius Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga. DPRD Kota Medan dikatakan siap untuk memperjuangkan bila anggaran sebesar Rp 147 miliar itu tidak cukup.
“Jika anggaran Rp 147 M tidak mencukupi untuk biaya pemeliharaan jalan di Kota Medan, diharapkan Dinas Bina Marga supaya manambah anggaran. Kita sangat setuju jika anggaran ditambah asal penggunaannya tepat sasaran. Ini kan demi perbaikan infrastruktur jalan di Kota Medan juga, sehingga wajib di dukung,” katanya.
Ahmad Parlindungan juga mengusulkan penambahan anggaran disetiap UPT Dinas Bina Marga untuk perawatan jalan berlobang dan drainase. Dengan penambahan dimaksud diharapkan dapat merealisasikan perbaikan jalan berlobang. Begitu juga masalah honor dan uang lembur bagi penggali parit supaya dapat dianggarakan. “Artinya, dengan adanya dana di UPT, maka mereka lebih sigap,” ungkapnya.
Sementara itu, beberapa jalan yang rusak yang dipantau wartawan Koran ini, di antaranya, Jalan Tirto, Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan; Jalan Cempaka Raya, Medan Selayang; Jalan KL Yossudarso Simpang Canang, Belawan; Jalan Riau Baru Kelurahan Gang Buntu Kecamatan Medan Timur; Jalan Lorong Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang; Jalan Bangau Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Abadi Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Karya Jaya Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor; Jalan Madog Lubis Kecamatan Medan Perjuangan dan lainnya.
Rahudman Selalu
Tinjau Jalan Rusak
Kondisi drainase, lingkung-an, hingga jalan rusak di Kota Medan biasanya selalu dipantau Drs H Rahudman Harahap MM. Rahudman yang tidak terlalu suka bekerja di belakang meja dan lebih memilih blusukan memantau kondisi Kota Medan, memang bukti nyata dari berbagai penghargaan yang pernah diraihnya selama menjabat sebagai Wali Kota.
Untuk blusukan memantau kondisi jalan, salah satu contohnya, Rahudman pernah meninjau beberapa titik jalan berlubang di Jalan Bunga Raya Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, pada Rabu 13 Februari 2013 lalu. Peninjauan ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan warga sekitar. Sebab, kondisi jalan yang rusak tersebut telah menyebabkan sejumlah pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan. Tidak hanya itu, hampir seluruh sudut ruas jalan di Kota Medan tak terlepas dari peninjauan Rahudman. (mag7/omi)

Menyandang sebagai Kota ketiga terbesar di Indonesia, ternyata tidak didukung oleh infrastruktur jalan yang baik. Pasalnya, sebanyak 30 persen jalan di Kota Medan mengalami kerusakan sehingga butuh perbaikan.

“Ya, ada sekitar 30 persen jalan di Kota Medan ini mengalami kerusakan. Program utama kita pada tahun ini adalah mempriorotaskan perbaikan jalan-jalan rusak tersebut,” ujar Kepala Dinas Bina Marga Kota Medan, Khairul Syahnan kepada Sumut Pos, Sabtu (1/6).
Dijelaskan, kerusakan jalan sekitar 30 persen tersebut memang dalam sekala sedang, seperti aspal mulai terkelupas dan berlubang. Kerusakan jalan tersebut memang sangat mengganggu arus lalulintas. Karena itu, dia mengucapkan bahwa akan memproritaskannya pada tahun ini. “Perbaikan itu merupakan proritas kita. Kita optimis bahwa jalan-jalan itu akan kembali mulus pada tahun ini,” jelasnya.
Lantas, kapan Dinas Bina Marga Kota Medan mulai memperbaiki jalan yang rusak terasebut? Khairul Syahnan mengatakan bahwa perbaikan sudah mulai dilakukan dari sejak awal tahun ini. Namun, pihaknya mengutamakan perbaikan terhadap jalan yang kerusakannya lebih parah. “Program perbaikan jalan itu sudah kita jalankan dari Januari lalu. Memang kita lebih fukus untuk memperbaiki jalan yang rusak parah. Kalau yang kerusakannya ringan, kita belakangkan saja,” paparnya.
Diungkapkan, meski anggaran Dinas Bina Marga Kota Medan pada tahun ini hanya Rp147 miliar, tapi Khairul Syahnan optimis untuk memanfaatkannya dengan maksimal. Dengan anggaran yang ada, dia masih yakin bisa memperbaiki jalan berlobang di Kota Medan. “Kalau segitu cuma anggaran kita, kita harus bisa memanfaatkanya dengan baik. Saya tetap yakin kalau anggaran itu mampu memperbaiki 30 persen jalan yang berlobang, drainase dan pengerukkan sungai,” ucapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Ahmad Parlindungan Batubara mengatakan, masalah jalan rusak di kota Medan harus menjadi perhatian serius Pemko Medan melalui Dinas Bina Marga. DPRD Kota Medan dikatakan siap untuk memperjuangkan bila anggaran sebesar Rp 147 miliar itu tidak cukup.
“Jika anggaran Rp 147 M tidak mencukupi untuk biaya pemeliharaan jalan di Kota Medan, diharapkan Dinas Bina Marga supaya manambah anggaran. Kita sangat setuju jika anggaran ditambah asal penggunaannya tepat sasaran. Ini kan demi perbaikan infrastruktur jalan di Kota Medan juga, sehingga wajib di dukung,” katanya.
Ahmad Parlindungan juga mengusulkan  penambahan anggaran disetiap UPT Dinas Bina Marga untuk perawatan jalan berlobang dan drainase. Dengan penambahan dimaksud diharapkan dapat merealisasikan perbaikan jalan berlobang. Begitu juga masalah honor dan uang lembur bagi penggali parit supaya dapat dianggarakan. “Artinya, dengan adanya dana di UPT, maka mereka lebih sigap,” ungkapnya.
Sementara itu, beberapa jalan yang rusak yang dipantau wartawan Koran ini, di antaranya, Jalan Tirto, Kelurahan Sei Kera Hilir II, Kecamatan Medan Perjuangan; Jalan Cempaka Raya, Medan Selayang; Jalan KL Yossudarso Simpang Canang, Belawan; Jalan Riau Baru Kelurahan Gang Buntu Kecamatan Medan Timur; Jalan Lorong Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang; Jalan Bangau Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Abadi Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal; Jalan Karya Jaya Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor; Jalan Madog Lubis Kecamatan Medan Perjuangan dan lainnya.
Rahudman Selalu
Tinjau Jalan Rusak
Kondisi drainase, lingkung-an, hingga jalan rusak di Kota Medan biasanya selalu dipantau Drs H Rahudman Harahap MM. Rahudman yang tidak terlalu suka bekerja di belakang meja dan lebih memilih blusukan memantau kondisi Kota Medan, memang bukti nyata dari berbagai penghargaan yang pernah diraihnya selama menjabat sebagai Wali Kota.
Untuk blusukan memantau kondisi jalan, salah satu contohnya, Rahudman pernah meninjau beberapa titik jalan berlubang di Jalan Bunga Raya Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, pada Rabu 13 Februari 2013 lalu. Peninjauan ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan warga sekitar. Sebab, kondisi jalan yang rusak tersebut telah menyebabkan sejumlah pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan. Tidak hanya itu, hampir seluruh sudut ruas jalan di Kota Medan tak terlepas dari peninjauan Rahudman. (mag7/omi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/