25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kajatisu jadi Warga Kehormatan Melayu

MEDAN- Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi menghadiri acara syukur dan silturahmi penepungtawaran tokoh masyarakat Sumatera Utara oleh Pengurus Daerah  Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PD MABMI) di Hotel Grand Antares Medan, Rabu (3/7) malam.
Adapun tokoh yang ditepung tawari adalah Kepala Kejaksaan Tinggu Sumatera Utara (Kajatisu) Bambang Setyo Wahyudi SH MH beserta istri. Dengan tepung tawar yang dilakukan,  orang nomor satu di Kejatisu itu resmi menjadi warga kehormatan Melayu di Kota Medan.

KEJATISU: Kajatisu Bambang Setyo Wahyudi SH, MH beserta istri,  satu acara, belum lama ini.//istimewa
KEJATISU: Kajatisu Bambang Setyo Wahyudi SH, MH beserta istri, dalam satu acara, belum lama ini.//istimewa

Acara tepung tawar ini juga dihadiri Sekjen Pengurus Besar (PB) MABMI) Prof Wan Syaifuddin, Sekretaris Mabin Indonesia Syahrifuddin Siba, Ketua MABMI Kota Medan Safwan Khayat M,Hum, Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara  Abdul Rahim, Ketua MUI Kota Medan Prof DR M Hatta, sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan,tokoh-topkoh adat, kaum cerdik pendai, alim ulama, tokoh pemuda serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Eldin menjelaskan tepung tawar yang dilakukan ini merupakan seuntaian doa kepada Kajatisu yang baru agar selamat dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk mengayomi sleuruh masyarakat Sumut. Untuk itu melalui momentum ini, Eldin mengajak semua untuk saling bahu membahu dan bekerjasama dalammeningkatkan pembangunan di Sumut dan Kota Medan khususnya. “Jadi mari kita ciptakan rasa kebersamaan agar tercipta hubungan baik dimananpun kita berada,” ajaknya.

Eldin selanjutnya mengungkapkan, keberadaan MABMI sebagai lembaga adat harus dijadikan sebagai rumah peradaban bagi kebangkitan Melayu. Keberadaan MABMI merupakan upaya untuk membangun konsolidasi agar Melayu bis aeksis dan tidak tertinggal dengan organisasi atau lembaga adat lainnya.

“Untuk itu saya mengajak kita semua, terutama keluarga besar MABMI Sumatera Utara agar terus meningkatkan peranan dalam pembangunan, termasuk  masyarakat Melayu yang bernaung di sebuah wadah yakni MABMI sebagai salah satu basis dari Puak Melayu diharapkan memberikan dukungan, kontribusi dan perannya dalam pembangunan Sumut,” harapnya.

Sebelumnya, Ketua MABMI Kota Medan Safwan Khayat M.Hum  menjelaskan rasa bersyukur dan sikap silaturahmi adalah ajaran agama yang memberikan efek positif bagi diri, keluarga, masyarakat dan negara. “Bersyukur niscaya hidup akan makmur, sedangkan bersilaturahmi niscaya tak pernah mati,” ungkap Safwan.

Menurut Safwan, tepung tawar yang dilakukan terhadap Kajatisu merupakan suatu kehormatan besar bagi keluarga besar MABMI. Tepung tawar ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan ucapan selamat datang. “Begitu selesai tepung tawar, maka Bapak Kajatisu resmi menjadi warga kehormatan Melayu di Kota Medan,” jelasnya.

Sementara itu Sekjen PB MABMI Prof Wan Syaifuddin mewakili Ketua PB MABMI mengatakan, setelah tepunjg tawar dilakukan maka sudah tidak ada jarak lagi antara Kajatisu dengan warga Melayu. Itu merupakan tanda atau sikap dari bahasa Melayu yang ekspresif. “Ini adalah tradisi dari warga Melayu, setiap tahun harus dihormati. Dalam penghormatan, masyarakat Melayu sangat menerima masukan, pikiran-pikiran yang cerdas dan hentakan-hentakan bila perlu demi menjadikan sesuatu lebih baik,” ungkap Syaifuddin.

Sedangkan Kajatisu Bambang Setyo Wahyudi SH MH usai tepung tawar mengatakan, dirinya sangat menghormati dan memahami betul dengan kearifan lokal, tradisi dan budaya. Karenanya, dia secara pribasi menyampaikan ucapan terima kasih atas doa dan tepung tawar yang telah dilakukan.
Dia berharap butiran-butiran air, bunga-bungaan maupun biji-bijian yang ada dalam tepung tawar diterjemahkannya sebagai tetesan  doa. Dengan demikian tetesan doa itu memberikan kekuatan, terutama kekuatan spiritual sehingga mampu menjalankan tugas dan amanah dengan baik.
Sebelum acara tepungtawar dilakukan, Pelaksana Tugas Wali Kota Medan didampingi Sekjen PB MABMI, Ketua PD MABMI Kota Medan dan Ketua MUI Kota Medan Prof DR M Hatta memakaikan pakaian adat Melayu kepada Kejatisu. Setelah itu dilakukan  tepung tawar yang dimulai dari Eldin, Wan Syaiduddin, Safwan dan pengurus MABMI lainnya. (dek)

MEDAN- Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi menghadiri acara syukur dan silturahmi penepungtawaran tokoh masyarakat Sumatera Utara oleh Pengurus Daerah  Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PD MABMI) di Hotel Grand Antares Medan, Rabu (3/7) malam.
Adapun tokoh yang ditepung tawari adalah Kepala Kejaksaan Tinggu Sumatera Utara (Kajatisu) Bambang Setyo Wahyudi SH MH beserta istri. Dengan tepung tawar yang dilakukan,  orang nomor satu di Kejatisu itu resmi menjadi warga kehormatan Melayu di Kota Medan.

KEJATISU: Kajatisu Bambang Setyo Wahyudi SH, MH beserta istri,  satu acara, belum lama ini.//istimewa
KEJATISU: Kajatisu Bambang Setyo Wahyudi SH, MH beserta istri, dalam satu acara, belum lama ini.//istimewa

Acara tepung tawar ini juga dihadiri Sekjen Pengurus Besar (PB) MABMI) Prof Wan Syaifuddin, Sekretaris Mabin Indonesia Syahrifuddin Siba, Ketua MABMI Kota Medan Safwan Khayat M,Hum, Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara  Abdul Rahim, Ketua MUI Kota Medan Prof DR M Hatta, sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan,tokoh-topkoh adat, kaum cerdik pendai, alim ulama, tokoh pemuda serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Eldin menjelaskan tepung tawar yang dilakukan ini merupakan seuntaian doa kepada Kajatisu yang baru agar selamat dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk mengayomi sleuruh masyarakat Sumut. Untuk itu melalui momentum ini, Eldin mengajak semua untuk saling bahu membahu dan bekerjasama dalammeningkatkan pembangunan di Sumut dan Kota Medan khususnya. “Jadi mari kita ciptakan rasa kebersamaan agar tercipta hubungan baik dimananpun kita berada,” ajaknya.

Eldin selanjutnya mengungkapkan, keberadaan MABMI sebagai lembaga adat harus dijadikan sebagai rumah peradaban bagi kebangkitan Melayu. Keberadaan MABMI merupakan upaya untuk membangun konsolidasi agar Melayu bis aeksis dan tidak tertinggal dengan organisasi atau lembaga adat lainnya.

“Untuk itu saya mengajak kita semua, terutama keluarga besar MABMI Sumatera Utara agar terus meningkatkan peranan dalam pembangunan, termasuk  masyarakat Melayu yang bernaung di sebuah wadah yakni MABMI sebagai salah satu basis dari Puak Melayu diharapkan memberikan dukungan, kontribusi dan perannya dalam pembangunan Sumut,” harapnya.

Sebelumnya, Ketua MABMI Kota Medan Safwan Khayat M.Hum  menjelaskan rasa bersyukur dan sikap silaturahmi adalah ajaran agama yang memberikan efek positif bagi diri, keluarga, masyarakat dan negara. “Bersyukur niscaya hidup akan makmur, sedangkan bersilaturahmi niscaya tak pernah mati,” ungkap Safwan.

Menurut Safwan, tepung tawar yang dilakukan terhadap Kajatisu merupakan suatu kehormatan besar bagi keluarga besar MABMI. Tepung tawar ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan ucapan selamat datang. “Begitu selesai tepung tawar, maka Bapak Kajatisu resmi menjadi warga kehormatan Melayu di Kota Medan,” jelasnya.

Sementara itu Sekjen PB MABMI Prof Wan Syaifuddin mewakili Ketua PB MABMI mengatakan, setelah tepunjg tawar dilakukan maka sudah tidak ada jarak lagi antara Kajatisu dengan warga Melayu. Itu merupakan tanda atau sikap dari bahasa Melayu yang ekspresif. “Ini adalah tradisi dari warga Melayu, setiap tahun harus dihormati. Dalam penghormatan, masyarakat Melayu sangat menerima masukan, pikiran-pikiran yang cerdas dan hentakan-hentakan bila perlu demi menjadikan sesuatu lebih baik,” ungkap Syaifuddin.

Sedangkan Kajatisu Bambang Setyo Wahyudi SH MH usai tepung tawar mengatakan, dirinya sangat menghormati dan memahami betul dengan kearifan lokal, tradisi dan budaya. Karenanya, dia secara pribasi menyampaikan ucapan terima kasih atas doa dan tepung tawar yang telah dilakukan.
Dia berharap butiran-butiran air, bunga-bungaan maupun biji-bijian yang ada dalam tepung tawar diterjemahkannya sebagai tetesan  doa. Dengan demikian tetesan doa itu memberikan kekuatan, terutama kekuatan spiritual sehingga mampu menjalankan tugas dan amanah dengan baik.
Sebelum acara tepungtawar dilakukan, Pelaksana Tugas Wali Kota Medan didampingi Sekjen PB MABMI, Ketua PD MABMI Kota Medan dan Ketua MUI Kota Medan Prof DR M Hatta memakaikan pakaian adat Melayu kepada Kejatisu. Setelah itu dilakukan  tepung tawar yang dimulai dari Eldin, Wan Syaiduddin, Safwan dan pengurus MABMI lainnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/