28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pemko Harapkan Pembiayaan dari Pusat

MEDAN- Secara objektif pemerintah Kota Medan masih membutuhkan tambahan sumber-sumber pembiayaan dari pemerintah tingkat atas, walaupun pemerintah Kota Medan mampu mencapai realisasi APBD sebesar Rp3 triliun pada tahun 2012.

Hal ini dikatakan Plt Wali Kota Medan diwakili Sekda Ir Syaiful Bahri MM dalam sambutannya saat menerima kunjungan kerja anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari daerah pemilihan I Kota Medan, Kamis (4/7) di balai Kota Medan.

Dikatakannya, pembangunan Kota Medan melalui alokasi dana Bantuan Dana Bawahan (BDB) Provinsi Sumatera Utatara relatif kecil, namun dapat berjalan dengan baik, realisasi BDB tahun anggaran 2012 untuk pembangunan di Medan yang meliputi dua sektor yakni Pendidikan dan Infrastruktur terealisasi sebesar Rp 27,6 miliar atau 79,7 persen dari target penerimaan Rp 34,6 miliar. Dua sektor yang menjadi prioritas Pemko Medan dalam menggunakan alokasi dana BDB ini pengelolaannya tetap menganut kepada prinsip tepat waktu dan tepat guna.

Menurutnya, dari delapan bidang pembangunan bersumber dari dana BDB yang tidak terailisasi adalah  pembangunan Pasar Sayur Induk Marelan dengan target penerimaan sebesar Rp 6 miliar, karena Pemko Medan mendapat pinjaman dari Pusat Investasi daerah (PID) untuk membangun pasar tersebut, sehinga dana untuk itu dialokasikan kepada pembangunan lain.

Renovasi kelas reguler ruang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMAN-I sebesar Rp 570 juta, pelaksanaan renovasinya dibatalkan karena keputusan pemerintah meniadakan ruang kelas RSBI, dan dana ini dialokasikan kepada pembangunan lain.

Selain itu juga pembangunan Laboratorium Kimia, Bahasa, Komputer, Bioklogi dan Studio Musik sebagai sarana pendukung ruang RSBI sebesar Rp 475  juta, otomatis pembangunannya batal, karena ada keputusan dari pusat tidak dibenarkan membuka kelas RSBI di sekolah, dan dana inipun dialokasikan kepada pembangunan lain, sedangkan  yang sudah terealisasi adalah Bea siswa SD/Mi/SMP/MTs/SMS/MS dan SMK sebesar Rp 750 juta, bantuan kesejahteraan guru Rp17,157 miliar, pembangunan jalan tersebar di Kota Medan Rp Rp 5 miliar, pengaspalan jalan lingkungan III Kelurahan Amplas Rp 712,5 juta, pembangunan jemabatan Sei Deli Rp4 miliar.

Pimpinan rombongan DPRD Sumatera Utara Hj Nurhasanah S Sos didampingi sekretaris Wasington Pane dan sejumlah anngota DPRD Sumatera Utara dari daerah pemilihan I Kota Medan mengatakan, kunjungan ini adalah untuk melakukan peninjuan dana BDB dari Provinsi Sumatera Utara yang dialokasikan kepada pembangunan di Kota Medan tahun 2012. Pemprovsu sudah mengalokasikan dana BDB sebesar Rp 34,665 M namun sudah teralisai sebesar Rp 27,620 M. Menurutnya, sebelum tim anggota DPRDSU melakukan peninjau kelapangan guna melihat kondisi pembangunan yang telah dilaksanakan. (dek)

MEDAN- Secara objektif pemerintah Kota Medan masih membutuhkan tambahan sumber-sumber pembiayaan dari pemerintah tingkat atas, walaupun pemerintah Kota Medan mampu mencapai realisasi APBD sebesar Rp3 triliun pada tahun 2012.

Hal ini dikatakan Plt Wali Kota Medan diwakili Sekda Ir Syaiful Bahri MM dalam sambutannya saat menerima kunjungan kerja anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari daerah pemilihan I Kota Medan, Kamis (4/7) di balai Kota Medan.

Dikatakannya, pembangunan Kota Medan melalui alokasi dana Bantuan Dana Bawahan (BDB) Provinsi Sumatera Utatara relatif kecil, namun dapat berjalan dengan baik, realisasi BDB tahun anggaran 2012 untuk pembangunan di Medan yang meliputi dua sektor yakni Pendidikan dan Infrastruktur terealisasi sebesar Rp 27,6 miliar atau 79,7 persen dari target penerimaan Rp 34,6 miliar. Dua sektor yang menjadi prioritas Pemko Medan dalam menggunakan alokasi dana BDB ini pengelolaannya tetap menganut kepada prinsip tepat waktu dan tepat guna.

Menurutnya, dari delapan bidang pembangunan bersumber dari dana BDB yang tidak terailisasi adalah  pembangunan Pasar Sayur Induk Marelan dengan target penerimaan sebesar Rp 6 miliar, karena Pemko Medan mendapat pinjaman dari Pusat Investasi daerah (PID) untuk membangun pasar tersebut, sehinga dana untuk itu dialokasikan kepada pembangunan lain.

Renovasi kelas reguler ruang Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) SMAN-I sebesar Rp 570 juta, pelaksanaan renovasinya dibatalkan karena keputusan pemerintah meniadakan ruang kelas RSBI, dan dana ini dialokasikan kepada pembangunan lain.

Selain itu juga pembangunan Laboratorium Kimia, Bahasa, Komputer, Bioklogi dan Studio Musik sebagai sarana pendukung ruang RSBI sebesar Rp 475  juta, otomatis pembangunannya batal, karena ada keputusan dari pusat tidak dibenarkan membuka kelas RSBI di sekolah, dan dana inipun dialokasikan kepada pembangunan lain, sedangkan  yang sudah terealisasi adalah Bea siswa SD/Mi/SMP/MTs/SMS/MS dan SMK sebesar Rp 750 juta, bantuan kesejahteraan guru Rp17,157 miliar, pembangunan jalan tersebar di Kota Medan Rp Rp 5 miliar, pengaspalan jalan lingkungan III Kelurahan Amplas Rp 712,5 juta, pembangunan jemabatan Sei Deli Rp4 miliar.

Pimpinan rombongan DPRD Sumatera Utara Hj Nurhasanah S Sos didampingi sekretaris Wasington Pane dan sejumlah anngota DPRD Sumatera Utara dari daerah pemilihan I Kota Medan mengatakan, kunjungan ini adalah untuk melakukan peninjuan dana BDB dari Provinsi Sumatera Utara yang dialokasikan kepada pembangunan di Kota Medan tahun 2012. Pemprovsu sudah mengalokasikan dana BDB sebesar Rp 34,665 M namun sudah teralisai sebesar Rp 27,620 M. Menurutnya, sebelum tim anggota DPRDSU melakukan peninjau kelapangan guna melihat kondisi pembangunan yang telah dilaksanakan. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/