28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Wali Kota Medan: Jadikan 2013 Tahun Kebangkitan UMKM

Promosi Produk UMKM dan Gebyar Produk Industri dan Perdagangan Resmi Dibuka

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting kedudukannya dalam perekonomian daerah. Keberadaan UMKM di Kota Medan saat ini mencapai 242.890. Dari jumlah tersebut, UMKM dapat mengurangi pengangguran dengan menyerap angkatan kerja.

PAMERAN: Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap membuka acara promosi UMKM Gebyar Produk  Industri  Perdagangan Kota Medan   lapangan sepakbola  kelurahan  Mabar Kecamatan Medan Labuhan. //redyanto/sumutpos
PAMERAN: Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap membuka acara promosi UMKM Gebyar Produk Industri dan Perdagangan Kota Medan di lapangan sepakbola kelurahan Mabar Kecamatan Medan Labuhan. //redyanto/sumutpos

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah pengusaha mikro kecil dan menengah, mencapai 99,8 persen dari total usaha ekonomi di Kota Medan. Artinya, jumlah UMKM mencapai 500 kali lipat dari jumlah usaha besar.

Demikian pernyataan disampaikan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, ketika membuka acara Promosi Produk UMKM dan Gebyar Produk Industri dan Perdagangan Kota Medan di Lapangan Sepakbola Jalan Mangaan Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Rabu (5/12) petang.

Meski demikian, sambung wali kota, kontribusi UMKM terhadap total PDRB Kota Medan, diperkirakan baru mencapai 39,8 persen. Sedangkan usaha besar mencapai 60,2 persen. Hal ini menunjukkan, kuatnya sektor usaha besar dan masih terbatasnya sektor UMKM. Keterbatasan UMKM ini disebabkan kurang optimalnya sistem produksi, manajemen dan akses pasar yang lebih luas.

“Mengingat potensi besar, sekaligus keterbatasan yang masih ada pada UMKM ini, maka peningkatakan kedudukan, fungsi dan peranan UMKM dalam perekonomian kota merupakan menjadi agenda yang prioritaskan untuk pembangunan dalam rangka mewujudkan visi kota metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahterah,” kata Wali Kota.

Oleh karena itu, wali kota menilai even yang digelar selama lima hari ini merupakan kesempatan baik bagi peserta pameran. Terutama pelaku UMKM, untuk mengembangkan dan memperkuat kapasitas, meningkatkan akses pasar sekaligus sebagai sebagai wadah promosi produk yang dihasilkan.

“Jadikan even ini sebagai momen untuk mempromosikan hasil produksi. Baik dari pelaku usaha kerajinan, kuliner dan konveksi. Secara intens untuk perluasan pasar dan peningkatan kualitas produk pada masa yang akan datang,” Rahudman. Seraya menambahkan akan terus mengembangkan sinergitas yang semakin kuat antara pemerintah, swasta.

Selanjutnya, wali kota berharap kepada Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, untuk menginventarisir seluruh masalah yang selama ini menjadi penghambat berkembangnya UMKM di kota Medan.

Baik itu modal, pasar, promosi maupun skill para pelaku UMKM. Hasil inventarisir yang dilakukan langsung dicarikan solusinya sehingga UMKM di Kota Medan dapat maju dan berkembang pada 2013. “Saya ingin menjadikan 2013 sebagai tahun kebangkitan UMKM di Kota Medan,” paparnya.
Atas dasar itulah wali kota menyampaikan 3 pesan yang harus dilakukan oleh instansi terkait. Pertama, melalui even ini sekluruh kendala yang dialami para pengrajin, pelaku UMKM dan koperasi di Kota Medan harus diketahui dengan jelas.

Kedua, seluruh hasil produk UMKM harus terus dipantau dan dibantu untuk mempromosikan dan memasarkannya. Ketiga, meningkatkan kualitas hasil produksi UMKM dengan rutin memberikan pelatihan agar hasilnya semakin baik lagi dan mampu bersaing di pasaran.(gus)

Promosi Produk UMKM dan Gebyar Produk Industri dan Perdagangan Resmi Dibuka

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting kedudukannya dalam perekonomian daerah. Keberadaan UMKM di Kota Medan saat ini mencapai 242.890. Dari jumlah tersebut, UMKM dapat mengurangi pengangguran dengan menyerap angkatan kerja.

PAMERAN: Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap membuka acara promosi UMKM Gebyar Produk  Industri  Perdagangan Kota Medan   lapangan sepakbola  kelurahan  Mabar Kecamatan Medan Labuhan. //redyanto/sumutpos
PAMERAN: Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap membuka acara promosi UMKM Gebyar Produk Industri dan Perdagangan Kota Medan di lapangan sepakbola kelurahan Mabar Kecamatan Medan Labuhan. //redyanto/sumutpos

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah pengusaha mikro kecil dan menengah, mencapai 99,8 persen dari total usaha ekonomi di Kota Medan. Artinya, jumlah UMKM mencapai 500 kali lipat dari jumlah usaha besar.

Demikian pernyataan disampaikan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, ketika membuka acara Promosi Produk UMKM dan Gebyar Produk Industri dan Perdagangan Kota Medan di Lapangan Sepakbola Jalan Mangaan Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Rabu (5/12) petang.

Meski demikian, sambung wali kota, kontribusi UMKM terhadap total PDRB Kota Medan, diperkirakan baru mencapai 39,8 persen. Sedangkan usaha besar mencapai 60,2 persen. Hal ini menunjukkan, kuatnya sektor usaha besar dan masih terbatasnya sektor UMKM. Keterbatasan UMKM ini disebabkan kurang optimalnya sistem produksi, manajemen dan akses pasar yang lebih luas.

“Mengingat potensi besar, sekaligus keterbatasan yang masih ada pada UMKM ini, maka peningkatakan kedudukan, fungsi dan peranan UMKM dalam perekonomian kota merupakan menjadi agenda yang prioritaskan untuk pembangunan dalam rangka mewujudkan visi kota metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahterah,” kata Wali Kota.

Oleh karena itu, wali kota menilai even yang digelar selama lima hari ini merupakan kesempatan baik bagi peserta pameran. Terutama pelaku UMKM, untuk mengembangkan dan memperkuat kapasitas, meningkatkan akses pasar sekaligus sebagai sebagai wadah promosi produk yang dihasilkan.

“Jadikan even ini sebagai momen untuk mempromosikan hasil produksi. Baik dari pelaku usaha kerajinan, kuliner dan konveksi. Secara intens untuk perluasan pasar dan peningkatan kualitas produk pada masa yang akan datang,” Rahudman. Seraya menambahkan akan terus mengembangkan sinergitas yang semakin kuat antara pemerintah, swasta.

Selanjutnya, wali kota berharap kepada Dinas Koperasi dan UMKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Medan, untuk menginventarisir seluruh masalah yang selama ini menjadi penghambat berkembangnya UMKM di kota Medan.

Baik itu modal, pasar, promosi maupun skill para pelaku UMKM. Hasil inventarisir yang dilakukan langsung dicarikan solusinya sehingga UMKM di Kota Medan dapat maju dan berkembang pada 2013. “Saya ingin menjadikan 2013 sebagai tahun kebangkitan UMKM di Kota Medan,” paparnya.
Atas dasar itulah wali kota menyampaikan 3 pesan yang harus dilakukan oleh instansi terkait. Pertama, melalui even ini sekluruh kendala yang dialami para pengrajin, pelaku UMKM dan koperasi di Kota Medan harus diketahui dengan jelas.

Kedua, seluruh hasil produk UMKM harus terus dipantau dan dibantu untuk mempromosikan dan memasarkannya. Ketiga, meningkatkan kualitas hasil produksi UMKM dengan rutin memberikan pelatihan agar hasilnya semakin baik lagi dan mampu bersaing di pasaran.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/