25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Pendidikan Modal Utama Kemajuan Bangsa

Wali Kota Medan Apel Pagi di SMA Negeri 21 Medan

Di era globalisasi pendidikan memegang peranan penting, khususnya dalam meningkatkan kemampuan kompetitif bangsa. Pemerintah Kota (Pemko) Medan selalu menempatkan pembangunan pendidikan menjadi bagian prioritas pokok dalam rencana pembangunan Kota Medan, baik melalui kebijakan strategis maupun dari sisi anggaran, dan belanja anggaran pendidikan.

Dalam apel pagi di SMA Negeri 21 Medan, di Jalan Selambo, Medan Amplas, Senin (7/5). Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM menegaskan, anggaran pendidikan di Kota Medan rata-rata sudah diangka 30 persen sejak diberlakukan aturan perundang-undangan tentang pendidikan.
Hadir dalam acara apel pagi itu, Kepala Dinas Pendidikan DR Rajab Lubis MSc, kepala Sekolah SMAN-21 Drs Salon Sinaga MSi dan para guru serta sejumlah pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan.

Rahudman menyebutkan, pendidikan merupakan modal utama dalam mewujudkan kemandirian serta kematangan mental untuk dapat berkompetisi seiring dengan derasnya arus globalisasi. Untuk itu, para anak didik agar terus belajar dan belajar, sehingga mampu meningkatkan kualitas anak didik yang kompetitif dan berdaya saing.

Di kesempatan itu, Rahudman meminta kepada para anak didik untuk menjauhi semua aspek-aspek yang berkaitan dengan kenakalan remaja, khususnya kenakalan Gang Motor. Selanjutnya, diusia pelajar sebaiknya bersungguh-sungguh sehingga menjadi anak yang berguna bagi diri sendiri, orang tua, masyarakat serta bangsa dan negara. Pemko Medan bekerja sama dengan Polresta Medan menyediakan sarana penyaluran bakat bagi masyarakat yang memiliki minat dalam berkenderaan.

“Saya sangat memahami guru merupakan subsistem mutu utama pendidikan, keberhasilan proses pembelajaran yang bermutu, baik sebagai pemberdayaan kemampuan, maupun dari sisi kesanggupan sebagai indikator keberhasilan lebih banyak ditentukan oleh guru,” ujarnya.  Lebih lanjut, Rahud man , sangat mengharapkan agar guru selalu menjalankan fungsinya dengan lebih professional, baik dalam peningkatan kemampuan in telektual secara akademis, pengetahuan spesialisasi, pengetahuan praktis yang secara keseluruhannya bermanfaat bagi anak didik. Selain itu, para guru lebih kreatif dalam melakukan pendekatan metode pengajaran kepada siswa, sehingga siswa dalam proses pembelajaran tidak merasa terintimidasi oleh sekolah atau dalam suasana belajar yang selalu tidak menyenangkan.

“Pemko Medan melalui Dinas Pendidikan akan membenahi infrastruktur SMAN-21, seperti masalah banjir yang terjadi di halaman sekolah, perlu dicarikan solusinya, bagaimana agar air tidak menggenang, serta mengakomodir apa yang kurang, ini semua agar anak didik bisa belajar dengan tenang dan nyaman,” cetusnya.

Di akhir sambutannya, Rahudman memberikan apresiasi kepada kepala sekolah dan para guru yang telah melaksanakan tugas mulia memberikan pendidikan kepada anak didik, meningkatkan kualitas pendidikan, dan kesejahteraan para guru masih jauh yang diharapkan, tapi pemerintah Kota Medan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru. (adl)

Serapan Anggaran di Disdik Medan Rendah

Dalam rapat evaluasi realisasi anggaran per tri wulan di Gedung DPRD Medan beberapa waktu lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan dalam periode Januari sampai Maret hanya mampu menggunakan 0,65 persen APBD.

Ketua Komisi B DPRD Medan Surianda Lubis SAg menilai penggunaan anggaran itu sangat minim. Mengingat total anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan Kota Medan mencapai 26 persen dari total APBD per tahun.

“Bila dibandingkan dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Medan yang mampu menggunakan anggaran pertriwulan mencapai 15 persen, anggaran yang digunakan Disdik Medan masih sangat kecil,” katanya.

Menurut politisi PKS itu, pelaksanaan program-program yang telah disetujui untuk dijalankan tidak akan efektif, serta dikhawatirkan akan terjadi penumpukan program di akhir tahun.

“Seperti yang sudah-sudah, saya khawatir untuk mencapai target anggaran dinas tersebut, pada akhir tahun membuat program-program yang tidak berkualitas. Sehingga mengurangi mutu pendidikan Kota Medan,” cetusnya.

Surianda berharap, Disdik Kota Medan mampu meningkatkan penggunaan dana APBD yang telah disetujui Desember 2011, untuk dialokasikan ke program yang mampu menghasilkan peningkatan kualitas pendidikan.

Dia mencontohkan, pemerataan standarisasi pendidikan dalam setiap level jenjang pendidikan dari SD sampai SMA. Sarana dan prasana serta SDM tenaga pendidik diratakan kualitasnya.

“Dengan adanya pemerataan, maka tidak ada lagi sekolah yang perlu dibangun berulang-ulang, sementara masih ada sekolah yang belum tersentuh pembangunan, juga tidak akan ada lagi sekolah yang diunggulkan karena tenaga didik dan fasilitasnya lebih baik,” katanya.
Contohnya lagi, dia menambahkan, menjalankan program yang mampu memberi bekal pada anak didik agar mampu bersaing dalam dunia kerja yang tersedia di pemerintah daerah.

Berdasarkan data buku APBD 2012, anggaran yang dialokasikan untuk Disdik Kota Medan sendiri mencapai Rp1,077 triliun. Anggaran tersebut kemudian dibagi ke dalam dua alokasi, anggaran belanja langsung Rp 817 miliar dan anggaran belanja tidak langsung Rp260 miliar. (adl)

Wali Kota Medan Apel Pagi di SMA Negeri 21 Medan

Di era globalisasi pendidikan memegang peranan penting, khususnya dalam meningkatkan kemampuan kompetitif bangsa. Pemerintah Kota (Pemko) Medan selalu menempatkan pembangunan pendidikan menjadi bagian prioritas pokok dalam rencana pembangunan Kota Medan, baik melalui kebijakan strategis maupun dari sisi anggaran, dan belanja anggaran pendidikan.

Dalam apel pagi di SMA Negeri 21 Medan, di Jalan Selambo, Medan Amplas, Senin (7/5). Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM menegaskan, anggaran pendidikan di Kota Medan rata-rata sudah diangka 30 persen sejak diberlakukan aturan perundang-undangan tentang pendidikan.
Hadir dalam acara apel pagi itu, Kepala Dinas Pendidikan DR Rajab Lubis MSc, kepala Sekolah SMAN-21 Drs Salon Sinaga MSi dan para guru serta sejumlah pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan.

Rahudman menyebutkan, pendidikan merupakan modal utama dalam mewujudkan kemandirian serta kematangan mental untuk dapat berkompetisi seiring dengan derasnya arus globalisasi. Untuk itu, para anak didik agar terus belajar dan belajar, sehingga mampu meningkatkan kualitas anak didik yang kompetitif dan berdaya saing.

Di kesempatan itu, Rahudman meminta kepada para anak didik untuk menjauhi semua aspek-aspek yang berkaitan dengan kenakalan remaja, khususnya kenakalan Gang Motor. Selanjutnya, diusia pelajar sebaiknya bersungguh-sungguh sehingga menjadi anak yang berguna bagi diri sendiri, orang tua, masyarakat serta bangsa dan negara. Pemko Medan bekerja sama dengan Polresta Medan menyediakan sarana penyaluran bakat bagi masyarakat yang memiliki minat dalam berkenderaan.

“Saya sangat memahami guru merupakan subsistem mutu utama pendidikan, keberhasilan proses pembelajaran yang bermutu, baik sebagai pemberdayaan kemampuan, maupun dari sisi kesanggupan sebagai indikator keberhasilan lebih banyak ditentukan oleh guru,” ujarnya.  Lebih lanjut, Rahud man , sangat mengharapkan agar guru selalu menjalankan fungsinya dengan lebih professional, baik dalam peningkatan kemampuan in telektual secara akademis, pengetahuan spesialisasi, pengetahuan praktis yang secara keseluruhannya bermanfaat bagi anak didik. Selain itu, para guru lebih kreatif dalam melakukan pendekatan metode pengajaran kepada siswa, sehingga siswa dalam proses pembelajaran tidak merasa terintimidasi oleh sekolah atau dalam suasana belajar yang selalu tidak menyenangkan.

“Pemko Medan melalui Dinas Pendidikan akan membenahi infrastruktur SMAN-21, seperti masalah banjir yang terjadi di halaman sekolah, perlu dicarikan solusinya, bagaimana agar air tidak menggenang, serta mengakomodir apa yang kurang, ini semua agar anak didik bisa belajar dengan tenang dan nyaman,” cetusnya.

Di akhir sambutannya, Rahudman memberikan apresiasi kepada kepala sekolah dan para guru yang telah melaksanakan tugas mulia memberikan pendidikan kepada anak didik, meningkatkan kualitas pendidikan, dan kesejahteraan para guru masih jauh yang diharapkan, tapi pemerintah Kota Medan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para guru. (adl)

Serapan Anggaran di Disdik Medan Rendah

Dalam rapat evaluasi realisasi anggaran per tri wulan di Gedung DPRD Medan beberapa waktu lalu, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan dalam periode Januari sampai Maret hanya mampu menggunakan 0,65 persen APBD.

Ketua Komisi B DPRD Medan Surianda Lubis SAg menilai penggunaan anggaran itu sangat minim. Mengingat total anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan Kota Medan mencapai 26 persen dari total APBD per tahun.

“Bila dibandingkan dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Medan yang mampu menggunakan anggaran pertriwulan mencapai 15 persen, anggaran yang digunakan Disdik Medan masih sangat kecil,” katanya.

Menurut politisi PKS itu, pelaksanaan program-program yang telah disetujui untuk dijalankan tidak akan efektif, serta dikhawatirkan akan terjadi penumpukan program di akhir tahun.

“Seperti yang sudah-sudah, saya khawatir untuk mencapai target anggaran dinas tersebut, pada akhir tahun membuat program-program yang tidak berkualitas. Sehingga mengurangi mutu pendidikan Kota Medan,” cetusnya.

Surianda berharap, Disdik Kota Medan mampu meningkatkan penggunaan dana APBD yang telah disetujui Desember 2011, untuk dialokasikan ke program yang mampu menghasilkan peningkatan kualitas pendidikan.

Dia mencontohkan, pemerataan standarisasi pendidikan dalam setiap level jenjang pendidikan dari SD sampai SMA. Sarana dan prasana serta SDM tenaga pendidik diratakan kualitasnya.

“Dengan adanya pemerataan, maka tidak ada lagi sekolah yang perlu dibangun berulang-ulang, sementara masih ada sekolah yang belum tersentuh pembangunan, juga tidak akan ada lagi sekolah yang diunggulkan karena tenaga didik dan fasilitasnya lebih baik,” katanya.
Contohnya lagi, dia menambahkan, menjalankan program yang mampu memberi bekal pada anak didik agar mampu bersaing dalam dunia kerja yang tersedia di pemerintah daerah.

Berdasarkan data buku APBD 2012, anggaran yang dialokasikan untuk Disdik Kota Medan sendiri mencapai Rp1,077 triliun. Anggaran tersebut kemudian dibagi ke dalam dua alokasi, anggaran belanja langsung Rp 817 miliar dan anggaran belanja tidak langsung Rp260 miliar. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/