Wali Kota Rancang Sumber Daya Manusia Cerdas di Kota Medan
Pendidikan murah dan terjangkau menjadi program kerja Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM. Pendidikan murah itu berarti menciptakan pendidikan gratis wajib 12 tahun.
Pendidikan gratis yang menjadi gagasan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM diberlakukan bagi siswa tingkat SD, SMP dan SMA/SMK. Secara keseluruhan program pendidikan murah dapat dilaksanakan sebelum 2014.
“Pendidikan wajib belajar 12 tahun ini akan digratiskan dengan beberapa catatan catatan,” sebutnya, Rabu (10/10) di Kantor Wali Kota Medan. Dia memaparkan, pendidikan gratis itu akan dilakukan secara bertahap, khususnya untuk tingkat SLTA. Begitupun, Pemko Medan akan melihat kemampuan anggaran setiap tahunnya dalam hal pengusungan program pendidikan murah.
Orang nomor satu di Pemko Medan itu memaparkan, mulai 2013, Dinas Pendidikan mulai melaksanakan program rintisan menuju pendidikan gratis. Diantara program itu yakni dapat digratiskan untuk tingkat SLTA seperti buku tambahan.
“Saya akan mencari solusinya. Jadi itu gak ada masalah,” jelasnya.
Menurut Wali Kota, tujuan program pendidikan gratis diterapkan agar seluruh warga Kota Medan yang telah memasuki usia wajib belajar bisa sekolah. Sebab, pendidikan merupakan satu prioritas utama yang menjadi perhatian Wali Kota untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terdidik dan terampil.
“Bisa dilihat sekarang, bukti keseriusan Pemko Medan di bidang pendidikan, dengan mengalokasikan anggaran yang disediakan dari APBD Kota Medan tahun 2012 lebih dari Rp1 triliun,” sebutnya.
Selain program pendidikan gratis, Rahudman memaparkan Pemko Medan menyiapkan pendidikan berkualitas secara merata di seluruh wilayah Kota Medan. Sehingga, setiap siswa yang bersekolah di wilayah Kota Medan yang berbatasan dengan Deliserdang tetap mendapatkan kualitas pendidikan seperti di sekolah di inti kota.
Dia menyebutkan, pemerataan guru sekarang ini sedang berjalan, hanya saja penempatannya membutuhkan telaah yang mendalam agar penempatan guru merata di Kota Medan.
“Saya tak ingin semua guru berkualitas di SMA 1 Negari Medan, tapi dibagikan secara merata. Karena setiap anak di Kota Medan membutuhkan pendidikan yang sama. Saya hanya mendorong, pemerataan guru dan tingkatkan kualitas setiap guru,” ujarnya.
Rahudman mengakui, walau terkadang ada benturan perasaan memindahkan guru yang sudah belasan, bahkan puluhan tahun ke sekolah lainnya. Sehingga butuh waktu beradaptasi. Tapi, untuk hal itu perlu dilakukan pemikiran yang berbeda demi melahirkan generasi muda yang terdidik, maka dibutuhkan tenaga pendidikan handal.
“Tujuan pemerataan guru agar generasi muda yang dilahirkan benar-ben ar berkualitas, karena didikan orang-orang yang kompeten,” sebutnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, bila pemerataan guru sudah terlaksana, pendukung untuk program pendidikan murah dan berkualitas yakni fasilitas pendidikan. Dalam rangka pemenuhan pendidikan berkualitas itu, maka Pemko Medan memperbaiki gedung sekolah dan mencukupi peralatan sekolah, khususnya untuk praktek siswa.
“Dari alokasi anggaran Rp1 triliun untuk bidang pendidikan, saya yakin 2013 pemerataan guru sudha terlaksana serta pendidikan murah dan berkualitas juga terwujud karena fasilitas pendidikan sudah saya penuhi di anggaran 2012 ini,” bebernya. (gus)