32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ketahanan Pangan Butuh Kerja Keras

Wali Kota Peringati Hari Pangan Sedunia

MENCICIPI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Ketua DPRD Medan H Amiruddin, Kepala Badan Ketahanan Pangan H Arjuna Sembiring, Kadis Kesehatan dr Edwin Effendi mencicipi makanan lokal  acara peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) -32 tingkat Kota Medan, Rabu (12/9)  Lapangan Pertiwi Medan.
MENCICIPI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Ketua DPRD Medan H Amiruddin, Kepala Badan Ketahanan Pangan H Arjuna Sembiring, Kadis Kesehatan dr Edwin Effendi mencicipi makanan lokal dalam acara peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-32 tingkat Kota Medan, Rabu (12/9) di Lapangan Pertiwi Medan.

Kebutuhan manusia yang paling esensial adalah pangan. Untuk itu, ketersediaan pangan bagi masyarakat luas harus terjamin. Untuk mencapai ketahanan pangan yang kuat dibutuhkan tekad, kesungguhan, kerja keras, pendekatan sistematis dan koordinasi dari semua pihak, baik di jajaran pemerintah daerah maupun pusat, dunia usaha, stakeholders di bidang pangan.

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-32 tingkat Kota Medan, Rabu (12/9) di lapangan Pertiwi Medan Barat memaparkan, sektor pertanian pangan didominasi oleh kegiatan pertanian rakyat yang skalanya kecil, tapi jumlahnya sangat banyak. Ciri khas sektor pertanian pangan harus menjadi pertimbangan dalam kebijakan di bidang pangan.

“Kuncinya penerapan hasil riset dan informasi teknologi pertanian pangan harus dapat dikomunikasikan secara efektif kepada seluruh petani, dan hasil riset tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan perubahan iklim,” ujarnya.

Menurut dia, Pemerintah Kota Medan mengharapkan dan mendorong kegiatan riset dan teknologi, dalam tujuan pembangunan ketahanan pangan di Kota Medan.

Dia membeberkan, kebutuhan pangan harus terus diupayakan menjadi baik dari sisi mutu gizinya, sehingga berpengaruh kepada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan. Dengan demikian, pembangunan ketahanan pangan masyarakat merupakan kebijakan strategis, karena berdampak pada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).

Rahudman membeberkan, Kota Medan merupakan pintu gerbang Indonesia bagian barat, oleh karenanya Kota Medan memiliki fungsi strategis dan penting sebagai dinamisator dan lokomotif pertumbuhan ekonomi regional serta nasional, peranan dan fungsi ini tentunya harus didukung dengan pembangunan ketahanan pangan yang kuat berbasis sumber daya lokal. Maka dari itu, dibutuhkan dukungan secara lintas sektoral, lintas pelaku dan lintas daerah.

“Saya berharap kepada para stakeholders di bidang ketahanan pangan dapat lebih inovatif dan kreatif lagi, khususnya untuk melahirkan terobosan dan gagasan baru guna menguatkan penganeka ragaman konsumsi pangan. Kami sadar, Kota Medan adalah kota multikultural sehinga sangat mendukung keanekaragaman produk kuliner dapat dihasilkan,” sebutnya.

Lebih lanjut, dia meminta kepada Badan Ketahanan Pangan Kota Medan harus mampu melakukan berbagai inovasi terutama bagaimana mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan, lahan kosong untuk menanam tanaman makanan seperti sayur, cabai, tanaman budi daya dalam pekarangan (tabulakar) dan tanaman budi daya dalam pot (tabulapot).

“Satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas gizi masyarakat, perlu digalakkan tabulakar dan tabulapor di setiap kecamatan,” sebutnya.

Tak hanya itu, dia mengingatkan kepada camat dan lurah untuk terus menggalakkan apotek hidup di lingkungannya. Karena selain bisa memberikan dampak lingkungan menjadi indah dan asri, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

“Saya berharap, lurah dan kepala lingkungan saling berkoordinasi dalam hal menata lingkungan dan mengaktifkan tabulakar dan tabulapot, khususnya tanaman apotek hidup,” harapnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, Ir Setyo Purwadi MM, Ketua DPRD Medan Drs H Amiruddin, unsur forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD) Kota Medan, sejumlah pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan  dan pengurus TP PKK Kota Medan serta camat dan lurah se- Kota Medan . (mag-12)

Wali Kota Peringati Hari Pangan Sedunia

MENCICIPI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Ketua DPRD Medan H Amiruddin, Kepala Badan Ketahanan Pangan H Arjuna Sembiring, Kadis Kesehatan dr Edwin Effendi mencicipi makanan lokal  acara peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) -32 tingkat Kota Medan, Rabu (12/9)  Lapangan Pertiwi Medan.
MENCICIPI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Ketua DPRD Medan H Amiruddin, Kepala Badan Ketahanan Pangan H Arjuna Sembiring, Kadis Kesehatan dr Edwin Effendi mencicipi makanan lokal dalam acara peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-32 tingkat Kota Medan, Rabu (12/9) di Lapangan Pertiwi Medan.

Kebutuhan manusia yang paling esensial adalah pangan. Untuk itu, ketersediaan pangan bagi masyarakat luas harus terjamin. Untuk mencapai ketahanan pangan yang kuat dibutuhkan tekad, kesungguhan, kerja keras, pendekatan sistematis dan koordinasi dari semua pihak, baik di jajaran pemerintah daerah maupun pusat, dunia usaha, stakeholders di bidang pangan.

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-32 tingkat Kota Medan, Rabu (12/9) di lapangan Pertiwi Medan Barat memaparkan, sektor pertanian pangan didominasi oleh kegiatan pertanian rakyat yang skalanya kecil, tapi jumlahnya sangat banyak. Ciri khas sektor pertanian pangan harus menjadi pertimbangan dalam kebijakan di bidang pangan.

“Kuncinya penerapan hasil riset dan informasi teknologi pertanian pangan harus dapat dikomunikasikan secara efektif kepada seluruh petani, dan hasil riset tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan perubahan iklim,” ujarnya.

Menurut dia, Pemerintah Kota Medan mengharapkan dan mendorong kegiatan riset dan teknologi, dalam tujuan pembangunan ketahanan pangan di Kota Medan.

Dia membeberkan, kebutuhan pangan harus terus diupayakan menjadi baik dari sisi mutu gizinya, sehingga berpengaruh kepada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan. Dengan demikian, pembangunan ketahanan pangan masyarakat merupakan kebijakan strategis, karena berdampak pada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM).

Rahudman membeberkan, Kota Medan merupakan pintu gerbang Indonesia bagian barat, oleh karenanya Kota Medan memiliki fungsi strategis dan penting sebagai dinamisator dan lokomotif pertumbuhan ekonomi regional serta nasional, peranan dan fungsi ini tentunya harus didukung dengan pembangunan ketahanan pangan yang kuat berbasis sumber daya lokal. Maka dari itu, dibutuhkan dukungan secara lintas sektoral, lintas pelaku dan lintas daerah.

“Saya berharap kepada para stakeholders di bidang ketahanan pangan dapat lebih inovatif dan kreatif lagi, khususnya untuk melahirkan terobosan dan gagasan baru guna menguatkan penganeka ragaman konsumsi pangan. Kami sadar, Kota Medan adalah kota multikultural sehinga sangat mendukung keanekaragaman produk kuliner dapat dihasilkan,” sebutnya.

Lebih lanjut, dia meminta kepada Badan Ketahanan Pangan Kota Medan harus mampu melakukan berbagai inovasi terutama bagaimana mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan, lahan kosong untuk menanam tanaman makanan seperti sayur, cabai, tanaman budi daya dalam pekarangan (tabulakar) dan tanaman budi daya dalam pot (tabulapot).

“Satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas gizi masyarakat, perlu digalakkan tabulakar dan tabulapor di setiap kecamatan,” sebutnya.

Tak hanya itu, dia mengingatkan kepada camat dan lurah untuk terus menggalakkan apotek hidup di lingkungannya. Karena selain bisa memberikan dampak lingkungan menjadi indah dan asri, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

“Saya berharap, lurah dan kepala lingkungan saling berkoordinasi dalam hal menata lingkungan dan mengaktifkan tabulakar dan tabulapot, khususnya tanaman apotek hidup,” harapnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara, Ir Setyo Purwadi MM, Ketua DPRD Medan Drs H Amiruddin, unsur forum koordinasi pimpinan daerah (FKPD) Kota Medan, sejumlah pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan  dan pengurus TP PKK Kota Medan serta camat dan lurah se- Kota Medan . (mag-12)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/