Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mendampingi Prof Dr Mahfud MD memberikan kuliah umum dengan tema Masa Depan Politik dan Penegakan Hukum di Indonesia di Universitas Katolik (Unika) ST Thomas Sumatera Utara, Kamis (18/4).
Tapi, ada yang menarik di sela-sela Wali Kota Medan memberikan kata sambutannya. Salah seorang rektorat Unika ST Thomas sempat curhat kepada Wali Kota meminta jalan masuk menuju kampus Unika ST Thomas diperbaiki.
Tak hanya itu, sang retrorat meminta sekitar pintu masuk kampus yang berhadapan dengan Jalan Setia Budi ditata karena dinilai agak kumuh. Sebab ada warung yang berdiri di atas parit dan trotoar jalan. Di samping itu ada lapak tukang tempel ban yang dibuat ala kadarnya di gerbang pintu masuk kampus sehingga sangat mengganggu pemandangan.
Mendengar unek-unek tersebut, Wali Kota berjanji segera menindaklanjutinya. Wali Kota menjelaskan, jalan alternatif yang menghubungkan jalan masuk ke kampus USU yakni Gang Sumber dengan Jalan Jamin Ginting sudah selesai dibeton kemarin. “Sekarang jalan itu sudah bagus. Sebelumnya lebih dari 25 tahun jalan alternatif tersebut dalam kondisi rusak. Jadi jalan menuju ST Thomas juga bisa kita buat menjadi bagus,” jawab Wali Kota disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa dan seluruh civitas akademika yang hadir di kuliah umum tersebut.
Bahkan, usai Prof Dr Mahfud MD memberikan kuliah umumnya, tanpa segan Wali Kota mengajak Mahfud MD menindaklanjuti unek-unek Rektorat Unika ST Thomas soal jalan masuk kampus tersebut.
Dengan berjalan kaki, orang nomor satu di Pemko Medan bersama Prof Dr Mahfud MD melihat kondisi jalan masuk menuju kampus. Dari peninjauan itu, Wali Kota minta Kadis Bina Marga Kota Medan Khairul Syahnan segera memperbaiki jalan yang sedikit berlubang.
Wali Kota juga minta Camat Medan Selayang Zulfakhri Ahmadi,SSos membenahi trotoar di samping kanan dan kiri jalan menuju Kampus Unika ST Thomas. Sedangkan kepada pemilik ruko di pinggir jalan masuk kampus, Wali Kota minta agar pagar seng mereka diperbaiki dan dibuat lebih indah lagi agar kondisinya tidak semrawut seperti saat ini.
Begitu juga kepada pemilik warung dan tempel ban, Wali Kota berharap agar tidak berjualan di tempat tersebut. “Jika ingin berjualan, lebih baik masuk ke dalam lagi. Tempat ini merupakan pintu masuk menuju kampus, tentunya harus terlihat lebih indah dan menarik,” ujar Wali Kota kepada pedagang tersebut. Usai meninjau, Wali Kota, Prof Dr Mahfud MD dan rombongan meninggalkan lokasi.
Sebelumnya, Prof Dr Mahfud MD mengawali kuliah umumnya dengan mengupas terjadi-nya reformasi di Indonesia tahun 1998. Reformasi ditandai dengan demo dari kampus yang akhirnya menjatuhkan pemerintahan oder baru.
Dia menilai pergantian presiden ketika reformasi tidak dilakukan secara konstitusi melainkan secara cesar. “Kondisi itu terjadi akibat hukum dan politik bekerja tidak seimbang,” ungkap Mahfud.
Di samping itu, lanjut Mahfud, supremasi hukum tidak dapat dijalankan dengan baik karena selalu kalah dengan politik. Kondisi itulah yang membuatnya untuk menulis buku yang berisi tentang politik hukum. “Padahal hukum akan responsive apabila politik berjalan dengan baik. Untuk itulah harus dibangun system politik dan hukum yang demokratis,” paparnya.
Dalam kuliah umum tersebut, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengingatkan bahwa hukum akan responsif apabila politik berjalan dengan baik.
Sedangkan dalam sambutannya Wali Kota mengatakan, kedatangan Mahfud perlu disyukuri. Sebab, dia merupakan ahli hukum dan tata negara yang sangat hebat.
“Jadi dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya, kita berharap Bapak Mahfud dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para mahasiswa, terutama menyangkut masalah hukum dan ketatanegaraan. Karena itulah saya berharap kepada seluruh mahasiswa untuk memanfaatkan kuliah umum ini dengan sebaik-baiknya,” kata Wali Kota.
Dijelaskan Wali Kota, sebenarnya dia ingin sekali membawa Mahfud untuk memberikan kuliah umum di berbagai perguruan tinggi lainnya. Namun berhubung waktunya cukup singkat dan sangat padat sekali, makanya Mahfud hanya memberikan kuliah umum di Unika St Thomas.
Meski demikian Wali Kota menilai kehadiran mantan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional banyak memberikan manfaat, terutama bagi mahasiswa maupun tokoh-tokoh lintas budaya yang telah melakukan dialog sebelumnya.
Selain ratusan mahasiswa dan civitas akademika Unika St Thomas, kuliah umum ini turut dihadiri sejumlah pejabat Pemko Medan. (dya/adv)