26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Maraknya Perampokkan Terhadap Turis Asing Belum Pengaruhi Kunjungan Wisatawan ke Medan

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Busral Manan menyakini maraknya aksi perampokan terhadap turis turis asing yang terjadi di Kota Medan belakangan ini tidak mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Kota Medan.

“Kita yakin, jumlah wisman yang datang ke Kota Medan tidak menurun. Apalagi seiring dengan adanya kegiatan nasional maupun daerah seperti Senior Official Meeting (SOM) yang digelar beberapa waktu lalu di Medan,” ujar Bursal Manan saat menanggapi aksi perampokan terhadap turis mancanegara.
Dikatakannya, selama ini pihaknya telah berkordinasi dengan kepolisian terkait dengan peningkatan keamanan dan sebagainya. Dengan adanya kejadian ini lagi, ia berharap agar pihak kepolisian juga meningkatkan patroli di Kota Medan.

Selain itu, agar tidak terjadinya jumlah penurunan wisman yang datang ke Medan, pihaknya juga akan memperindah seluruh objek wisata yang ada di Medan seperti Istana Maimun, Masjid Raya dan lainnya. Event event yang sifatnya memperkenalkan kuli-ner Medan juga kita gincarkan untuk mengundang jumlah turis asing yang datang ke Medan,” katanya.

Sedangkan Ketua Asita Sumut, Solahuddin menilai, minimnya penerangan di Medan mengakibatkan maraknya aksi perampokan yang terjadi di Medan, termasuk turis asing. “Seharusnya penerangan di Medan lebih ditingkatkan, terutama wilayah-wilayah yang sering dilalui oleh turis turis asing, ucapnya.
Ia juga berharap agar turis turis asing yang berwisata di Medan lebih berhati hati ke depannya. “Jangankan turis, kita saja kalau tidak berhati-hati, bisa kecopetan. Dan untuk turis asing yang sering mengelilingi Medan agar lebih hati-hati memilih transportasi. Jangan pakai transportasi yang murah,” imbaunya.

Berdasarkan data yang diperoleh, sepanjang tahun 2013, sedikitnya sudah ada lima turis yang dirampok di Kota Medan. Pertama, turis asal Belanda yang dirampok saat melintas di Jalan Ahmad Yani Medan pada Minggu (12/5) sore. Kedua, turis asal Belgia yang dijambret di Jalan Ahmad Yani Medan, Rabu (27/2) siang. Ketiga, turis asal Australia yang dirampok di kawasan Balaikota. Keempat, turis asal Inggris yang menjadi korban perampokan di Jalan Pandu Medan, pada Minggu (28/7) siang, dan yang terakhir turis asal Jerman yang dirampok di Jalan Palang Merah Medan, Selasa (13/8).

Dari data BPS pada bulan Juni 2013 lalu, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui 3 (tiga) pintu masuk pada bulan Juni 2013 mencapai 23.490 orang. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 0,93 persen dibanding yang datang pada bulan Mei 2013 yang mencapai 23.711 orang. Demikian pula, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2012, jumlah wisman pada bulan Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 22,80 persen. (dya/adv)

Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Busral Manan menyakini maraknya aksi perampokan terhadap turis turis asing yang terjadi di Kota Medan belakangan ini tidak mempengaruhi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Kota Medan.

“Kita yakin, jumlah wisman yang datang ke Kota Medan tidak menurun. Apalagi seiring dengan adanya kegiatan nasional maupun daerah seperti Senior Official Meeting (SOM) yang digelar beberapa waktu lalu di Medan,” ujar Bursal Manan saat menanggapi aksi perampokan terhadap turis mancanegara.
Dikatakannya, selama ini pihaknya telah berkordinasi dengan kepolisian terkait dengan peningkatan keamanan dan sebagainya. Dengan adanya kejadian ini lagi, ia berharap agar pihak kepolisian juga meningkatkan patroli di Kota Medan.

Selain itu, agar tidak terjadinya jumlah penurunan wisman yang datang ke Medan, pihaknya juga akan memperindah seluruh objek wisata yang ada di Medan seperti Istana Maimun, Masjid Raya dan lainnya. Event event yang sifatnya memperkenalkan kuli-ner Medan juga kita gincarkan untuk mengundang jumlah turis asing yang datang ke Medan,” katanya.

Sedangkan Ketua Asita Sumut, Solahuddin menilai, minimnya penerangan di Medan mengakibatkan maraknya aksi perampokan yang terjadi di Medan, termasuk turis asing. “Seharusnya penerangan di Medan lebih ditingkatkan, terutama wilayah-wilayah yang sering dilalui oleh turis turis asing, ucapnya.
Ia juga berharap agar turis turis asing yang berwisata di Medan lebih berhati hati ke depannya. “Jangankan turis, kita saja kalau tidak berhati-hati, bisa kecopetan. Dan untuk turis asing yang sering mengelilingi Medan agar lebih hati-hati memilih transportasi. Jangan pakai transportasi yang murah,” imbaunya.

Berdasarkan data yang diperoleh, sepanjang tahun 2013, sedikitnya sudah ada lima turis yang dirampok di Kota Medan. Pertama, turis asal Belanda yang dirampok saat melintas di Jalan Ahmad Yani Medan pada Minggu (12/5) sore. Kedua, turis asal Belgia yang dijambret di Jalan Ahmad Yani Medan, Rabu (27/2) siang. Ketiga, turis asal Australia yang dirampok di kawasan Balaikota. Keempat, turis asal Inggris yang menjadi korban perampokan di Jalan Pandu Medan, pada Minggu (28/7) siang, dan yang terakhir turis asal Jerman yang dirampok di Jalan Palang Merah Medan, Selasa (13/8).

Dari data BPS pada bulan Juni 2013 lalu, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui 3 (tiga) pintu masuk pada bulan Juni 2013 mencapai 23.490 orang. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 0,93 persen dibanding yang datang pada bulan Mei 2013 yang mencapai 23.711 orang. Demikian pula, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2012, jumlah wisman pada bulan Juni 2013 mengalami kenaikan sebesar 22,80 persen. (dya/adv)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/