32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Lahirkan Bibit Pesepak Bola Andal

Wali Kota Buka Turnamen Sepak Bola antar SSB

Guna melahirkan bibit pesepak bola andal dan profesional di Sumut, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap
MM membuka turnamen sepak bola antar Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Sumut untuk memperebutkan Piala
Camat Medan Petisah di Lapangan Hoki Kebun Bunga Jalan Kejaksaan Ujung Medan, Selasa (18/12).

Turnamen diikuti sejumlah SSB dari Medan, Deliserdang, Binjai dan sejumlah daerah lainnya. Peserta akan mengingkuti pertandingan selama tiga minggu untuk 3 kelompok usia yang diikuti diikuti 72 tim. Saat memberikan sambutan pembukaan turnamen, Wali Kota Medan mengaku menyambut baik dan mengapresiasi atas digelarnya turnamen sepak bola antar SSB. Semoga turnamen ini melahirkan bibit pesepak bola handal dan tangguh, sehingga mampu mengharumkan nama Kota Medan di tingkat nasional maupun internasional.

Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Pemko Medan itu berpesan turnamen ini merupakan titik awal anak-anak meniti mimpinya menjadi seorang pesepak bola profesional.

“Banyak pesepakbola berawal dari sekolah sepakbola. Disinilah awal menimba ilmu. Selain itu dari turnamen ini diharapkan dapat menghilangkan egoisme dalam diri sejak kecil. Tunjukkan kemampuan kalian dengan baik,” katanya dihadapan ratusan peserta turnamen.
Dia menyebutkan, turnamen SSB ini merupakan ajang yang tepat bagi calon pesepakbola dalam mengasah kemampuannya berbekal materi latihan yang diberikan selama ini.

Wali Kota mengucapkan terima kasih kepada Camat Medan Petisah M Yunus STTP, Forum Komunikasi Kecamatan serta panitia atas prakarsanya menggelar turnamen tersebut.

“Itu menunjukkan panitia peduli mendukung Pemko Medan dalam rangka membina generasi muda yang gemar berolahraga, sehingga selalu memiliki pemikiran positif,” ucapnya.

Lebih lanjut, Rahudman mengingatkan kepada seluruh peserta dan official tim untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas dan fair play. Di samping itu harus siap menerima kekalahan, sebab dalam pertandingan harus ada yang kalah dan menang. “Jadikanlah turnamen ini sebagai ajang selalu bersikap penuh sportifitas,”harapnya.

Selain itu Wali Kota menyatakan, peserta turnamen ini diperlakukan sesuai dengan usia peserta. “Ini turnamen usia dini. Pesertanya terdiri dari anak-anak karena itu saya harap panitia memperlakukan mereka dengan baik. Tidak perlu terlampau keras dengan aturan-aturannya,” katanya.
Sementara itu, Camat Medan Petisah M Yunus STTP menyatakan, turnamen ini sengaja digelar untuk mencari bibit pemain sepak bola yang memiliki bakat dan kemampuan. Panitia melalui satu tim yang telah dibentuk akan memperhatikan pemain-pemain yang memiliki bakat yang nantinya dikumpulkan untuk dijadikan satu tim.   “Ini merupakan turnamen pertama kali di Medan Petisah, jadi inilah saatnya pencarian bibit pesepak bola handal. Seperti Saktiawan Sinaga, Legimin Raharjo dan banyak lainnya mengecap kompetisi profesional lahir dari SSB di Kota Medan,” ucapnya. (gus)

Ciptakan Generasi Muda Gemar Berolahraga

Ketua panitia pelaksana Fariz Hutagalung STTP yang juga Sekretaris Camat Medan Petisah mengatakan, turnamen sengaja digelar  sebagai bagian untuk memupuk, mencari dan membina bibit-bibit pemain bola yang unggul, sehingga menciptakan generasi muda yang gemar berolah raga dan mempunyai pemikiran positif dan sehat.

“Turnamen ini bisa menjadi ajang bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan hobinya. Dengan demikian dapat mencegah dan menghindari mereka dari perbuatan yang tidak terpuji dan melanggar hukum seperti terlibat tawuran, geng motor dan menggunakan narkoba,” katanya.
Fariz menyebutkan, mendidik disiplin para pesepakbola harus dimulai sejak usia dini. Didikan ini juga sebagai bagian untuk memberikan pengajaran pentingnya disiplin bermain. Kedisiplinan bermain yang dimaksudkan yakni mengikuti pola permainan dan mengetahui serta memahami posisinya masing-masing.

Dia menjelaskan, turnamen ini terdiri dari 3 kelompok usia yakni untuk usia 10 tahun diikuti 23 tim, usia 12 tahun sebanyak 41 tim dan usia 18 tahun sebanyak 8 tim. “Seluruh peserta sebaiknya bermain penuh fair play dan tidak menghalalkan segala cara guna meraih kemenangan,” sebutnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan, turnamen ini juga digelar sebagai pelajaran bertanding secara fair play dan sportif. Sebab, pelajaran itu tak bisa didapatkan secara teori, melainkan bisa didapatkan melalui jam terbang  bertanding. (gus)

Wali Kota Buka Turnamen Sepak Bola antar SSB

Guna melahirkan bibit pesepak bola andal dan profesional di Sumut, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap
MM membuka turnamen sepak bola antar Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Sumut untuk memperebutkan Piala
Camat Medan Petisah di Lapangan Hoki Kebun Bunga Jalan Kejaksaan Ujung Medan, Selasa (18/12).

Turnamen diikuti sejumlah SSB dari Medan, Deliserdang, Binjai dan sejumlah daerah lainnya. Peserta akan mengingkuti pertandingan selama tiga minggu untuk 3 kelompok usia yang diikuti diikuti 72 tim. Saat memberikan sambutan pembukaan turnamen, Wali Kota Medan mengaku menyambut baik dan mengapresiasi atas digelarnya turnamen sepak bola antar SSB. Semoga turnamen ini melahirkan bibit pesepak bola handal dan tangguh, sehingga mampu mengharumkan nama Kota Medan di tingkat nasional maupun internasional.

Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Pemko Medan itu berpesan turnamen ini merupakan titik awal anak-anak meniti mimpinya menjadi seorang pesepak bola profesional.

“Banyak pesepakbola berawal dari sekolah sepakbola. Disinilah awal menimba ilmu. Selain itu dari turnamen ini diharapkan dapat menghilangkan egoisme dalam diri sejak kecil. Tunjukkan kemampuan kalian dengan baik,” katanya dihadapan ratusan peserta turnamen.
Dia menyebutkan, turnamen SSB ini merupakan ajang yang tepat bagi calon pesepakbola dalam mengasah kemampuannya berbekal materi latihan yang diberikan selama ini.

Wali Kota mengucapkan terima kasih kepada Camat Medan Petisah M Yunus STTP, Forum Komunikasi Kecamatan serta panitia atas prakarsanya menggelar turnamen tersebut.

“Itu menunjukkan panitia peduli mendukung Pemko Medan dalam rangka membina generasi muda yang gemar berolahraga, sehingga selalu memiliki pemikiran positif,” ucapnya.

Lebih lanjut, Rahudman mengingatkan kepada seluruh peserta dan official tim untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas dan fair play. Di samping itu harus siap menerima kekalahan, sebab dalam pertandingan harus ada yang kalah dan menang. “Jadikanlah turnamen ini sebagai ajang selalu bersikap penuh sportifitas,”harapnya.

Selain itu Wali Kota menyatakan, peserta turnamen ini diperlakukan sesuai dengan usia peserta. “Ini turnamen usia dini. Pesertanya terdiri dari anak-anak karena itu saya harap panitia memperlakukan mereka dengan baik. Tidak perlu terlampau keras dengan aturan-aturannya,” katanya.
Sementara itu, Camat Medan Petisah M Yunus STTP menyatakan, turnamen ini sengaja digelar untuk mencari bibit pemain sepak bola yang memiliki bakat dan kemampuan. Panitia melalui satu tim yang telah dibentuk akan memperhatikan pemain-pemain yang memiliki bakat yang nantinya dikumpulkan untuk dijadikan satu tim.   “Ini merupakan turnamen pertama kali di Medan Petisah, jadi inilah saatnya pencarian bibit pesepak bola handal. Seperti Saktiawan Sinaga, Legimin Raharjo dan banyak lainnya mengecap kompetisi profesional lahir dari SSB di Kota Medan,” ucapnya. (gus)

Ciptakan Generasi Muda Gemar Berolahraga

Ketua panitia pelaksana Fariz Hutagalung STTP yang juga Sekretaris Camat Medan Petisah mengatakan, turnamen sengaja digelar  sebagai bagian untuk memupuk, mencari dan membina bibit-bibit pemain bola yang unggul, sehingga menciptakan generasi muda yang gemar berolah raga dan mempunyai pemikiran positif dan sehat.

“Turnamen ini bisa menjadi ajang bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan hobinya. Dengan demikian dapat mencegah dan menghindari mereka dari perbuatan yang tidak terpuji dan melanggar hukum seperti terlibat tawuran, geng motor dan menggunakan narkoba,” katanya.
Fariz menyebutkan, mendidik disiplin para pesepakbola harus dimulai sejak usia dini. Didikan ini juga sebagai bagian untuk memberikan pengajaran pentingnya disiplin bermain. Kedisiplinan bermain yang dimaksudkan yakni mengikuti pola permainan dan mengetahui serta memahami posisinya masing-masing.

Dia menjelaskan, turnamen ini terdiri dari 3 kelompok usia yakni untuk usia 10 tahun diikuti 23 tim, usia 12 tahun sebanyak 41 tim dan usia 18 tahun sebanyak 8 tim. “Seluruh peserta sebaiknya bermain penuh fair play dan tidak menghalalkan segala cara guna meraih kemenangan,” sebutnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan, turnamen ini juga digelar sebagai pelajaran bertanding secara fair play dan sportif. Sebab, pelajaran itu tak bisa didapatkan secara teori, melainkan bisa didapatkan melalui jam terbang  bertanding. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/