Bedah Buku Rahudman Harahap di Mata Jurnalis
Budaya diskusi di sekolah dan perguruan tinggi kian menghilang, padahal diskusi merupakan cara efektif dalam menerima informasi sebanyak-banyakan dalam satu waktu. Untuk merangsang diskusi kembali aktif, satu upaya yang dilakukan dengan membangkitkan kegiatan bedah buku.
Seperti diutarakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM dalam acara bedah buku Rahudman Harahap di Mata Jurnalis tahun 2012, yang merupakan hasil kreatifitas wartawan Unit Pemko Medan di aula Kantor Perpustakaan Kota Medan, Jumat (21/9).
Menurut dia, buku berisikan tentang pandangan wartawan terhadap sosok Wali Kota Medan diperoleh dari hasil pengalaman meliput di jajaran Pemko Medan dalam setiap harinya.
“Melalui bedah buku yang digelar, saya berharap dapat menumbuhkan minat baca bagi masyarakat. Selain itu, kiranya menjadi cikal bakal peningkatan mutu serta kecerdasan berfikir masyarakat. Karenanya, saya menyarankan agar mengagendakan bedah buku sebagai kegiatan rutin di perpustakaan,” kata Wali Kota.
Wali Kota Medan berharap bedah buku perlu dilihat tema dan kualitas bukunya secara objektif, mulai dilihat dari sisi bahasa, penyusunan kata-kata maupun isinya. Dengan demikian buku yang dibedah diharapkan dapat menjadi contoh seorang pemimpin yang siap dikritisi dan diberikan apa adanya.
“Hidup ini adalah biasa, kekurangan dan kelebihan yang tercipta tetap ada. Harapannya diperlukan keseimbangan antara apa yang dibuat dengan kenyataan, serta apa yang menjadi harapan masyarakat dan apa yang wajib dilakukan. Tentunya yang bisa merangkaikan itu adalah jurnalis, sebab mereka selalu bersama saya dalam setiap menjalankan tugas,” ungkapnya.
Selain buku ini, Wali Kota ingin mengajak wartawan unit Pemko Medan untuk bekerja sama dalam mengelola pendapat-pendapat, baik itu kritikan, pandangan dan saran dari masyarakat tentang sepak terjang Pemko Medan dalam membangun Kota Medan melalui pendapat-pendapat dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda maupun yang lainnya. Semua pendapat itu dituangkan dalam sebuah buku dan diterbitkan setiap tahunnya.
“Itu saya anggap strategis karena pasti akan banyak masukan-masukan yang positif dan berarti bagi saya, serta bagi Pemko Medan. Ini tentunya semakin memotivasi saya dalam menggerakkan laju pembangunan di Kota Medan,”ujarnya.
Orang nomor satu di Pemko Medan itu menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Perpustakaan Kota Medan sebagai perpustakaan terbaik di Sumatera Utara. Untuk itu, diminta kepada instansi terkait agar segera membuat desain dan rincian biaya yang dibutuhkan, sehingga bisa dibangun tahun depan. Dengan demikian perpustakaan akan menjadi perpustakaan terlengkap dan ditunjang dengan dengan fasilitas modern.
“Bila diperlukan silahkan studi banding ke beberapa perpustakaan universitas dan pemerintah daerah terbaik di Indonesia. Apabila itu dilakukan dengan maksimal, saya yakin Perpustakaan Kota Medan bisa menjadi perpustakaan yang lebih mapan dalam melayani masyarakat,” sebutnya. (gus)
Rajin ke Perpustakaan, Problem Mudah Terpecahkan
Kepala Perpustakaan Kota Medan Januari Pane dalam laporannya menjelaskan, bedah buku digelar untuk lebih mensosialisasikan pentingnya diskusi dan bedah buku.
Karena semakin sering buku berkualitas dibahas, akan banyak pengetahuan dan informasi didapatkan serta terpecahkan segala problem yang muncul.
Satu buku terbaik yang ada di Perpusatakaan Kota Medan, sebutnya buku berjudul Rahudman Harahap di Mata Jurnalis tahun 2012. Di dalam buku itu ada banyak terungkap sosok Wali Kota Medan periode 2010-2015, serta strategi pembangunan kota besar.
“Buku Rahudman Harahap di Mata Jurnalis tahun 2012 menguak tentang program kerja wali kota dan komitmennya bekerja membangun Kota Medan,” sebutnya.
Tak hanya itu, bedah buku diikuti 150 peserta terdiri dari nara sumber, wartawan penulis buku, klub penulis, pers, tokoh masyarakat serta para pelajar. Kegiatan itu juga dihadiri para pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
“Jadi kami sekaligus mengenalkan sosok Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM sebagai pemimpin yang komitmen terhadap program yang diusungnya,” katanya.
Lebih lanjut, Januari menyebutkan, kegiatan bedah buku sengaja digelar untuk mensosialisasikan perpustakan Kota Medan kepada masyarakat. Kemudian, memberikan ruang kepada pelajar dan masyarakat untuk menjadikan perpustakaan menjadi wadah mencari pengetahuan serat informasi baru.
“Semua pengetahuan ada di perpustakaan Kota Medan, kami siap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang haus pengetahuan,” sebutnya
Selain itu, dia menyatakan Perpustakaan Kota Medan merupakan tempat yang tempat representative. Sehingga, jelas bisa memberikan ruang terbaik sebagai pemecah solusi kehidupan bermasyarakat. (gus)