27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

57 Kelompok UP2K-PKK Terima Bantuan Modal

Wali Kota Dukung Pemberdayaan dan Peningkatan UMKM

Pemberdayaan dan peningkatan usaha kecil melalui pendekatan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UPP2K) PKK merupakan satu alternatif pokok untuk menopang perekonomian masyarakat. Apalagi program itu, muatan perempuan sangat menonjol. Pasalnya, perempuan mayoritasnya masih terbatas dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menyerahkan modal usaha kepada kelompok UP2K PKK se-Kota Medan tahun 2012 di Balai Kelurahan Tanjung Mulia Medan, Selasa (20/11).

HADIR: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi hadir  acara penyerahan modal Usaha Kepada Kelompok UP2K PKK se-Kota Medan Tahun 2012  Kantor Lurah Tanjung Mulia, Medan Deli, Selasa (20/11). //redyanto/sumut pos
HADIR: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi hadir dalam acara penyerahan modal Usaha Kepada Kelompok UP2K PKK se-Kota Medan Tahun 2012 di Kantor Lurah Tanjung Mulia, Medan Deli, Selasa (20/11). //redyanto/sumut pos

Dalam penyerahan itu,  Rahudman mengatakan, sinergitas kaum perempuan dalam sektor sosial dan ekonomi akan mampu menciptakan dinamika dan iklim kondusif dalam program pemberdayaan usaha kecil secara luas.
Menurut orang nomor satu di Pemko Medan itu, melihat tantangan ke depan, diperlukan strategi dan model kegiatan UP2K-PKK yang lebih tepat agar program dapat lebih membumi dan diterima masyarakat.

Untuk itu, paparnya ada 5 langkah pokok yang harus dilakukan guna memberdayakan program UP2K-PKK tersebut. Diantaranya, peningkatan kemandirian melalui pendampingan. Memantapkan kelembagaan, meningkatkan SDM, meningkatkan permodalan serta kemitraan usaha.

Selanjutnya, Wali Kota menyebutkan, kelima langkah harus ditopang oleh model kegiatan yang tepat untuk dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor kondisi lingkungan setempat, sehingga dapat diterima masyarakat. Di samping itu, harus mengacu kepada dua karekteristik utama bersakala usaha kecil dan bersifat pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat setempat.

Dia berkeyakinan, di tengah bekerkembangnya bidang informal saat ini, sangat  prosepek pengembangan program UP2K-PKK sangat cerah dan memungkinkan diangkat menjadi komoditas unggulan di sektor ekonomi perkotaan. Karenanya, baik pemerintah, swasta, masyarakat dan seluruh pihak harus lebih memperhatikan dan mengapresiasi berbagai program UP2K-PKK dengan cara member stimulant sekaligus mengayominya.

Wali Kota Medan berharap agar bantuan permodalan dapat diberikan secara berkelanjutan dan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kelompok UP2K-PKK penerima sebagai stimulan dalam pengembangan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.

Lebih lanjut, Rahudman mengimbau agar pembinaan UP2K-PKK terus dilakukan secara lebih terpadu oleh intansi terkait, terutama Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan.

Wali Kota Medan menugaskan, Dinas Koperasi dan UMKM maupun Disperindag harus bisa membina UP2K-PKK, sehingga maju dan berkembang. Apalagi untuk 2013, Wali Kota menegaskan semua program harus difokuskan untuk peningkatan perekonomian masyarakat di luar infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Di samping itu Wali Kota Medan akan melibatkan stakeholder untuk mendukung program UP2k_PKK tersebut.

Usai memberikan arahan, Wali Kota bersama Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi didampingi sejumlah pimpinan SKPD menyerahkan bantuan modal dari Tim Penggerak Pemberdayaan kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Medan kepada 57 kelompok UP2K-PKK bergerak dalam usaha pembuatan tempe, penjualan pisang goreng, bordir dan pembudidayaan ikan lele. Masing-masing kelompok mendapat bantuan modal sebesar Rp4 juta, total bantuan modal yang diberikan Rp228 juta.

“Usaha masyarakat yang perlu didorong, walau modal yang diberikan itu masih kurang. Tapi, diharapkan dapat memotivasi sehingga maju dan berkembang. Sebagai awal, dibantu 57 kelompok UP2K-PKK dulu. Selanjutnya ditambah lagi dengan menggandeng stakeholder, BUMD maupun BUMN untuk membantunya,” pungkasnya. (gus)

Wali Kota Dukung Pemberdayaan dan Peningkatan UMKM

Pemberdayaan dan peningkatan usaha kecil melalui pendekatan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UPP2K) PKK merupakan satu alternatif pokok untuk menopang perekonomian masyarakat. Apalagi program itu, muatan perempuan sangat menonjol. Pasalnya, perempuan mayoritasnya masih terbatas dalam kehidupan sosial dan ekonomi.

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menyerahkan modal usaha kepada kelompok UP2K PKK se-Kota Medan tahun 2012 di Balai Kelurahan Tanjung Mulia Medan, Selasa (20/11).

HADIR: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi hadir  acara penyerahan modal Usaha Kepada Kelompok UP2K PKK se-Kota Medan Tahun 2012  Kantor Lurah Tanjung Mulia, Medan Deli, Selasa (20/11). //redyanto/sumut pos
HADIR: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi hadir dalam acara penyerahan modal Usaha Kepada Kelompok UP2K PKK se-Kota Medan Tahun 2012 di Kantor Lurah Tanjung Mulia, Medan Deli, Selasa (20/11). //redyanto/sumut pos

Dalam penyerahan itu,  Rahudman mengatakan, sinergitas kaum perempuan dalam sektor sosial dan ekonomi akan mampu menciptakan dinamika dan iklim kondusif dalam program pemberdayaan usaha kecil secara luas.
Menurut orang nomor satu di Pemko Medan itu, melihat tantangan ke depan, diperlukan strategi dan model kegiatan UP2K-PKK yang lebih tepat agar program dapat lebih membumi dan diterima masyarakat.

Untuk itu, paparnya ada 5 langkah pokok yang harus dilakukan guna memberdayakan program UP2K-PKK tersebut. Diantaranya, peningkatan kemandirian melalui pendampingan. Memantapkan kelembagaan, meningkatkan SDM, meningkatkan permodalan serta kemitraan usaha.

Selanjutnya, Wali Kota menyebutkan, kelima langkah harus ditopang oleh model kegiatan yang tepat untuk dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor kondisi lingkungan setempat, sehingga dapat diterima masyarakat. Di samping itu, harus mengacu kepada dua karekteristik utama bersakala usaha kecil dan bersifat pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat setempat.

Dia berkeyakinan, di tengah bekerkembangnya bidang informal saat ini, sangat  prosepek pengembangan program UP2K-PKK sangat cerah dan memungkinkan diangkat menjadi komoditas unggulan di sektor ekonomi perkotaan. Karenanya, baik pemerintah, swasta, masyarakat dan seluruh pihak harus lebih memperhatikan dan mengapresiasi berbagai program UP2K-PKK dengan cara member stimulant sekaligus mengayominya.

Wali Kota Medan berharap agar bantuan permodalan dapat diberikan secara berkelanjutan dan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh kelompok UP2K-PKK penerima sebagai stimulan dalam pengembangan usaha untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.

Lebih lanjut, Rahudman mengimbau agar pembinaan UP2K-PKK terus dilakukan secara lebih terpadu oleh intansi terkait, terutama Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan.

Wali Kota Medan menugaskan, Dinas Koperasi dan UMKM maupun Disperindag harus bisa membina UP2K-PKK, sehingga maju dan berkembang. Apalagi untuk 2013, Wali Kota menegaskan semua program harus difokuskan untuk peningkatan perekonomian masyarakat di luar infrastruktur, pendidikan dan kesehatan. Di samping itu Wali Kota Medan akan melibatkan stakeholder untuk mendukung program UP2k_PKK tersebut.

Usai memberikan arahan, Wali Kota bersama Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi didampingi sejumlah pimpinan SKPD menyerahkan bantuan modal dari Tim Penggerak Pemberdayaan kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Medan kepada 57 kelompok UP2K-PKK bergerak dalam usaha pembuatan tempe, penjualan pisang goreng, bordir dan pembudidayaan ikan lele. Masing-masing kelompok mendapat bantuan modal sebesar Rp4 juta, total bantuan modal yang diberikan Rp228 juta.

“Usaha masyarakat yang perlu didorong, walau modal yang diberikan itu masih kurang. Tapi, diharapkan dapat memotivasi sehingga maju dan berkembang. Sebagai awal, dibantu 57 kelompok UP2K-PKK dulu. Selanjutnya ditambah lagi dengan menggandeng stakeholder, BUMD maupun BUMN untuk membantunya,” pungkasnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/