26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wali Kota Cari Terowongan Air

Antisipasi Banjir di Jalan Asia

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM  bertekad untuk mengatasi masalah banjir  yang sering terjadi di sejumlah kawasan Kota Medan. Di Jalan Asia, misalnya, jika turun hujan, kawasan ini jadi sasaran genangan air  karena drainase kurang berfungsi. Untuk itu Rahudman datang ke Jalan Asia Selasa (22/01).

DRAINASE: Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap, MM melihat kondisi parit tersumbat  Jalan Asia/Jalan Thamrin Medan. Wali Kota Medan ditemani Kadis Bina Marga Kota Medan Ir Gunawan Surya Lubis  Kadishub Kota Medan Renward Parapat, camat  lainnya.
DRAINASE: Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap, MM melihat kondisi parit tersumbat di Jalan Asia/Jalan Thamrin Medan. Wali Kota Medan ditemani Kadis Bina Marga Kota Medan Ir Gunawan Surya Lubis dan Kadishub Kota Medan Renward Parapat, camat dan lainnya.

Kunjungannya dilakukan untuk mencari lokasi yang menjadi pemicu terjadinya banjir di kawasan itu.”Sejam saja turun hujan, kawasan ini langsung banjir. Kita ingin melihat titik-titik mana yang menjadi  penyebab terjadinya banjir. Setelah itu kita akan cari solusi untuk mengatasinya,” kata Wali Kota Medandidampingi Kadis Bina Marga Kota Medan Ir Gunawan Surya Lubis.
Setelah turun dari mobil, Rahudman langsung mengecek parit di persimpangan Jalan Asia/Jalan Thamrin Medan. Air parit tidak mengalir dan menebar bau busuk akibat terjadinya sendimentasi.

Melihat kondisi tersebut, Wali Kota langsung memanggil Kadis Bina Marga, minta parit itu segera dikorek.

Dia juga memerintahkan Gunawan untuk mencari  lokasi terowongan  air Medan Urban Development Project (MUDP) yang pernah dibangun di bawah badan Jalan Asia sebagai pengendali banjir. Terowongan itu bisa menjadi solusi atasi banjir di Jalan Asia. Jika terowongan itu ditemukan, Rahudman ingin  aliran parit yang ada ditembuskan ke dalam terowongan. Dengan demikian, begitu hujan deras turun, debit air  hujan yang menggenangi badan jalan akan lebih cepat mengalir ke dalam terowongan MUDP.

Selain Gunawan, sejumlah warga yang saat itu ada di lokasi Jalan Asia tidak dapat menunjukkan secara pasti  tempat terowongan MUDP tersebut. “Setahu kami memang ada pembangunan terowongan MUDP di Jalan Asia ini, Pak. Kami tidak ingat lagi soalnya udah lama kali itu,”  kata seorang  warga.
Dalam peninjauan itu, Wali Kota jalan kaki bersama rombongan menelusuri Jalan Asia. Dari peninjauan menelusuri Jalan Asia, Wali Kota sempat melihat ada tumpukan kayu yang diikat di depan sebuah  toko emas. Ia langsung memerintahkan  dibongkar karena sangat mengganggu estetika kota dan mengganggu pejalan kaki yang melintasi trotoar.

Kemudian, saat Wali Kota kembali melanjutkan peninjauannya ke simpang Jalan Emas, ia melihat pagar dari rantai yang melintang di atas trotoar. Dengan spontan dia mencabut tiang besi di ujung rantai yang dibuat sistem bongkar pasang. “Untuk apa ini, bagaimana warga mau jalan,” katanya kemudian melihat arah ke dalam toko.

Dari hasil pantauan mulai simpang Jalan Thamrin/Jalan Asia hingga Jalan Emas depan Nyang Lim Plaza Sukaramai Medan, dijumpai  parit di sepanjang jalan tersebut umumnya tidak mengalir dan terjadi  sendimentasi.

Sementara itu, di Jalan Emas samping Yang Lim Plaza Sukaramai Medan, didapati parit besar yang mampu untuk menampung buangan air. Wali Kota kembali meminta kepada Gunawan agar mengarahkan aliran air dari Jalan Asia ke parit besar itu.

“Harus dilakukan pendalaman parit terlebih dahulu. Selama ini air dari Jalan Asia tidak masuk kemari. Kita minta kepada Dinas Bina Marga untuk mencari solusinya supaya air dari  Jalan Asia bisa masuk kemari. Sebab daya tampung pembuangan air ini sangat luar biasa,”  jelasnya optimis.
Saat peninjauan di Jalan Asia,  dan melintasi depan Pasar Ramai, Rahudman menyempatkan masuk melihat kondisi pasar itu.  Kesempatan  tersebut digunakan Rahudman untuk berdialog dengan sejumlah pedagang.

Dari  hasil  komunikasi tersebut, Pasar Ramai dinilai kumuh. “Kita harus tahu dulu secara jelas status Pasar Ramai ini. Jika statusnya merupakan kerjasama antara Perusahaan Daerah (PD) Pasar dengan pihak ketiga, kita harapkan pasar tersebut segera dibenahi sehingga menjadi tempat yang layak untuk jual-beli,” tegas Rahudman. (dya/adv)

Antisipasi Banjir di Jalan Asia

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM  bertekad untuk mengatasi masalah banjir  yang sering terjadi di sejumlah kawasan Kota Medan. Di Jalan Asia, misalnya, jika turun hujan, kawasan ini jadi sasaran genangan air  karena drainase kurang berfungsi. Untuk itu Rahudman datang ke Jalan Asia Selasa (22/01).

DRAINASE: Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap, MM melihat kondisi parit tersumbat  Jalan Asia/Jalan Thamrin Medan. Wali Kota Medan ditemani Kadis Bina Marga Kota Medan Ir Gunawan Surya Lubis  Kadishub Kota Medan Renward Parapat, camat  lainnya.
DRAINASE: Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap, MM melihat kondisi parit tersumbat di Jalan Asia/Jalan Thamrin Medan. Wali Kota Medan ditemani Kadis Bina Marga Kota Medan Ir Gunawan Surya Lubis dan Kadishub Kota Medan Renward Parapat, camat dan lainnya.

Kunjungannya dilakukan untuk mencari lokasi yang menjadi pemicu terjadinya banjir di kawasan itu.”Sejam saja turun hujan, kawasan ini langsung banjir. Kita ingin melihat titik-titik mana yang menjadi  penyebab terjadinya banjir. Setelah itu kita akan cari solusi untuk mengatasinya,” kata Wali Kota Medandidampingi Kadis Bina Marga Kota Medan Ir Gunawan Surya Lubis.
Setelah turun dari mobil, Rahudman langsung mengecek parit di persimpangan Jalan Asia/Jalan Thamrin Medan. Air parit tidak mengalir dan menebar bau busuk akibat terjadinya sendimentasi.

Melihat kondisi tersebut, Wali Kota langsung memanggil Kadis Bina Marga, minta parit itu segera dikorek.

Dia juga memerintahkan Gunawan untuk mencari  lokasi terowongan  air Medan Urban Development Project (MUDP) yang pernah dibangun di bawah badan Jalan Asia sebagai pengendali banjir. Terowongan itu bisa menjadi solusi atasi banjir di Jalan Asia. Jika terowongan itu ditemukan, Rahudman ingin  aliran parit yang ada ditembuskan ke dalam terowongan. Dengan demikian, begitu hujan deras turun, debit air  hujan yang menggenangi badan jalan akan lebih cepat mengalir ke dalam terowongan MUDP.

Selain Gunawan, sejumlah warga yang saat itu ada di lokasi Jalan Asia tidak dapat menunjukkan secara pasti  tempat terowongan MUDP tersebut. “Setahu kami memang ada pembangunan terowongan MUDP di Jalan Asia ini, Pak. Kami tidak ingat lagi soalnya udah lama kali itu,”  kata seorang  warga.
Dalam peninjauan itu, Wali Kota jalan kaki bersama rombongan menelusuri Jalan Asia. Dari peninjauan menelusuri Jalan Asia, Wali Kota sempat melihat ada tumpukan kayu yang diikat di depan sebuah  toko emas. Ia langsung memerintahkan  dibongkar karena sangat mengganggu estetika kota dan mengganggu pejalan kaki yang melintasi trotoar.

Kemudian, saat Wali Kota kembali melanjutkan peninjauannya ke simpang Jalan Emas, ia melihat pagar dari rantai yang melintang di atas trotoar. Dengan spontan dia mencabut tiang besi di ujung rantai yang dibuat sistem bongkar pasang. “Untuk apa ini, bagaimana warga mau jalan,” katanya kemudian melihat arah ke dalam toko.

Dari hasil pantauan mulai simpang Jalan Thamrin/Jalan Asia hingga Jalan Emas depan Nyang Lim Plaza Sukaramai Medan, dijumpai  parit di sepanjang jalan tersebut umumnya tidak mengalir dan terjadi  sendimentasi.

Sementara itu, di Jalan Emas samping Yang Lim Plaza Sukaramai Medan, didapati parit besar yang mampu untuk menampung buangan air. Wali Kota kembali meminta kepada Gunawan agar mengarahkan aliran air dari Jalan Asia ke parit besar itu.

“Harus dilakukan pendalaman parit terlebih dahulu. Selama ini air dari Jalan Asia tidak masuk kemari. Kita minta kepada Dinas Bina Marga untuk mencari solusinya supaya air dari  Jalan Asia bisa masuk kemari. Sebab daya tampung pembuangan air ini sangat luar biasa,”  jelasnya optimis.
Saat peninjauan di Jalan Asia,  dan melintasi depan Pasar Ramai, Rahudman menyempatkan masuk melihat kondisi pasar itu.  Kesempatan  tersebut digunakan Rahudman untuk berdialog dengan sejumlah pedagang.

Dari  hasil  komunikasi tersebut, Pasar Ramai dinilai kumuh. “Kita harus tahu dulu secara jelas status Pasar Ramai ini. Jika statusnya merupakan kerjasama antara Perusahaan Daerah (PD) Pasar dengan pihak ketiga, kita harapkan pasar tersebut segera dibenahi sehingga menjadi tempat yang layak untuk jual-beli,” tegas Rahudman. (dya/adv)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/