32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Konsulat AS Bersihkan Sampah Sungai Bederah

Ada pemandangan berbeda di bantaran Sungai Bederah, Jalan Pasar I, persisnya di perbatasan Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, pada Senin (22/4)pagi, kemarin. Di lokasi itu ada seorang wanita bule yang tak lain adalah Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera Utara Kathryn Crockart, ditemani Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, MM berserta rombongan, terlihat melakukan kegiatan bersih-bersih di lokasi itu.

BERSAMA: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, bersama Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera Utara Kathryn Crockart, Camat Medan Selayang Zulfahri, bersama-sama bersihkan sampah.
BERSAMA: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, bersama Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera Utara Kathryn Crockart, Camat Medan Selayang Zulfahri, bersama-sama bersihkan sampah.

Dengan membawa plastik besar bewarna hitam, Wali Kota dan Konsul Amerika langsung menuruni bibir Sungai Bederah. Keduanya langsung memunguti sampah yang berserakan di bantaran sungai. Setelah kantong plastik terisi penuh sampah, selanjutnya plastik tersebut ditarik sejumlah peserta  gotong-royong untuk dikumpulkan dalam truk pengangkut sampah.

Aksi Wali Kota dan Konsul Amerika ini diikuti ratusan kelompok lingkungan (kopling), kepala lingkungan (kepling), prajurit Yon Kaveleri 6 Serbu,  anggota OKP serta warga sekitar. Tampak juga hadir Deputi Konsul Amerika Serikat Trevor Olson, anggota DPR RI Mutia Hafid, tokoh perempuan peduli lingkungan Dewi Budiarti, sejumlah pimpinan  SKPD di lingkungan Pemko Medan serta Camat Medan Sela yang  Zulfahri Ahmadi. Ya, aksi gotong-ro-yong  membersihkan bantaran Sungai Be-derah itu mereka lakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi (Earth Day) yang jatuh pada 22 April kemarin.

Hasil gotong-royong massal itu cukup lumayan. Sungai Bederah terlihat mulai bersih dari sampah. Arus sungai pun bisa mengalir dengan cepat.  Melihat itu, Wali Kora dan Konsul Amerika merasa puas. Karena itulah, keduanya berharap agar kegiatan seperti ini rutin dilakukan. Tidak hanya digelar  pada saat memperingati Hari Bumi Internasional saja. Dengan demikian su-ngai akan bersih dari sampah sehingga warga yang bermukim di sekitarnya bebas dari banjir maupun penyakit.

Dalam kesempata itu, Wali Kota mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama yang bermukim di bantaran sungai agar tidak membuang sampah lagi ke dalam sungai. Apalagi Pemko Medan saat ini tengah giat melakukan  kampanye sungai bersih dari sampah.

“Saya minta kepada kepling untuk menyediakan tempat pembuangan sampah (TPS) di lingkungan masyarakat yang  bermukim di bantaran sungai. Melalui peringatan Hari Bumi Internasional ini, saya mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai  dengan tidak membuang sampah ke dalam sungai,” imbaunya.

Sementara itu, Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera Utara Kathryn Crockart menjelaskan, pembersihan sungai dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional.  Gotong royong membersihkan sungai dilakukan untuk menghasilkan lingkungan hijau dan sehat untuk generasi yang akan datang. “Melindungi dan menjaga kelestarian lingkungan hidup sangat penting sekali. Itu sebabnya ini menjadi salah satu program Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika di Indonesia, khususnya Medan,” ujar Kathryn.

Dikatakan Kathryn, untuk  Sumatera, pemerintahnya memiliki  beberapa program untuk membantu  pelestarian lingkungan hidup.
Salah satunya program Millenium Challenge dengan nilai USD600 juta. Program ini akan dimulai di Sumatera untuk melindungi hutan dan habitatnya, seperti orang utan maupun spesies khusus yang ada di  Sumatera. “Millenium Challenge Compact terdapat berbagai program seperti Green Forestery  yakni bagaimana melindungi lingkungan hidup dan dapat memberi keuntungan ekonomis kepada masyarakat Indonesia. Program ini sangat baru sekali,” ujar Kathryn.

Menangggapi program itu, Wali Kota sangat mengapresiasikannya. Anggaran sebesar itu, tentunya bisa digunakan untuk melestarikan lingkungan, memajukan perekonomian masyarakat sekitar dan lainnya. “Jika bu Kathryn tertarik dan simpatik dengan Kota Medan, tentu dia minta proposal dari kita, apa saja yang akan kita dilakukan. Yang pasti kita berharap kegiatan ini dapat berdampak terhadap kehidupan masyarakat,” jelas Wali kota. (dya/ban)

Ada pemandangan berbeda di bantaran Sungai Bederah, Jalan Pasar I, persisnya di perbatasan Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, pada Senin (22/4)pagi, kemarin. Di lokasi itu ada seorang wanita bule yang tak lain adalah Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera Utara Kathryn Crockart, ditemani Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, MM berserta rombongan, terlihat melakukan kegiatan bersih-bersih di lokasi itu.

BERSAMA: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, bersama Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera Utara Kathryn Crockart, Camat Medan Selayang Zulfahri, bersama-sama bersihkan sampah.
BERSAMA: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, bersama Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera Utara Kathryn Crockart, Camat Medan Selayang Zulfahri, bersama-sama bersihkan sampah.

Dengan membawa plastik besar bewarna hitam, Wali Kota dan Konsul Amerika langsung menuruni bibir Sungai Bederah. Keduanya langsung memunguti sampah yang berserakan di bantaran sungai. Setelah kantong plastik terisi penuh sampah, selanjutnya plastik tersebut ditarik sejumlah peserta  gotong-royong untuk dikumpulkan dalam truk pengangkut sampah.

Aksi Wali Kota dan Konsul Amerika ini diikuti ratusan kelompok lingkungan (kopling), kepala lingkungan (kepling), prajurit Yon Kaveleri 6 Serbu,  anggota OKP serta warga sekitar. Tampak juga hadir Deputi Konsul Amerika Serikat Trevor Olson, anggota DPR RI Mutia Hafid, tokoh perempuan peduli lingkungan Dewi Budiarti, sejumlah pimpinan  SKPD di lingkungan Pemko Medan serta Camat Medan Sela yang  Zulfahri Ahmadi. Ya, aksi gotong-ro-yong  membersihkan bantaran Sungai Be-derah itu mereka lakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi (Earth Day) yang jatuh pada 22 April kemarin.

Hasil gotong-royong massal itu cukup lumayan. Sungai Bederah terlihat mulai bersih dari sampah. Arus sungai pun bisa mengalir dengan cepat.  Melihat itu, Wali Kora dan Konsul Amerika merasa puas. Karena itulah, keduanya berharap agar kegiatan seperti ini rutin dilakukan. Tidak hanya digelar  pada saat memperingati Hari Bumi Internasional saja. Dengan demikian su-ngai akan bersih dari sampah sehingga warga yang bermukim di sekitarnya bebas dari banjir maupun penyakit.

Dalam kesempata itu, Wali Kota mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama yang bermukim di bantaran sungai agar tidak membuang sampah lagi ke dalam sungai. Apalagi Pemko Medan saat ini tengah giat melakukan  kampanye sungai bersih dari sampah.

“Saya minta kepada kepling untuk menyediakan tempat pembuangan sampah (TPS) di lingkungan masyarakat yang  bermukim di bantaran sungai. Melalui peringatan Hari Bumi Internasional ini, saya mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai  dengan tidak membuang sampah ke dalam sungai,” imbaunya.

Sementara itu, Konsul Amerika Serikat untuk Sumatera Utara Kathryn Crockart menjelaskan, pembersihan sungai dilakukan dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional.  Gotong royong membersihkan sungai dilakukan untuk menghasilkan lingkungan hijau dan sehat untuk generasi yang akan datang. “Melindungi dan menjaga kelestarian lingkungan hidup sangat penting sekali. Itu sebabnya ini menjadi salah satu program Kedutaan Besar dan Konsulat Amerika di Indonesia, khususnya Medan,” ujar Kathryn.

Dikatakan Kathryn, untuk  Sumatera, pemerintahnya memiliki  beberapa program untuk membantu  pelestarian lingkungan hidup.
Salah satunya program Millenium Challenge dengan nilai USD600 juta. Program ini akan dimulai di Sumatera untuk melindungi hutan dan habitatnya, seperti orang utan maupun spesies khusus yang ada di  Sumatera. “Millenium Challenge Compact terdapat berbagai program seperti Green Forestery  yakni bagaimana melindungi lingkungan hidup dan dapat memberi keuntungan ekonomis kepada masyarakat Indonesia. Program ini sangat baru sekali,” ujar Kathryn.

Menangggapi program itu, Wali Kota sangat mengapresiasikannya. Anggaran sebesar itu, tentunya bisa digunakan untuk melestarikan lingkungan, memajukan perekonomian masyarakat sekitar dan lainnya. “Jika bu Kathryn tertarik dan simpatik dengan Kota Medan, tentu dia minta proposal dari kita, apa saja yang akan kita dilakukan. Yang pasti kita berharap kegiatan ini dapat berdampak terhadap kehidupan masyarakat,” jelas Wali kota. (dya/ban)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/