30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

10 Ton Sampah Diangkut dari Wilayah Pesisir

Pemko Medan Gelar Lomba Bersih Pantai Belawan

BERSANDAR: Sejumlah peserta menyandarkan kapal motornya  mengangkut sampah  telah dikumpulkan dari perairan Belawan untuk ditimbang  panitia, Rabu (18/7). //Rediamto/Sumut pos
BERSANDAR: Sejumlah peserta menyandarkan kapal motornya dan mengangkut sampah yang telah dikumpulkan dari perairan Belawan untuk ditimbang ke panitia, Rabu (18/7). //Rediamto/Sumut pos

Pengumpulan sampah itu dilakukan dengan cara, Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Kelautan menggelar lomba kebersihan di wilayah Sungai Deli khususnya di Kelurahan Bagan Deli, Medan Marelan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bagian untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke 422 Kota Medan. Dalam perlombaan tersebut, ada sebanyak 250 peserta yang dibagi ke 50 unit kapal motor. Masing-masing peserta diberikan tangguk jaring untuk  mengambil sampah. Adapun rute yang dilalui sepanjang 1,5 Km, mulai sungai deli tepatnya di Kelurahan Bagan Deli hingga ke pesisir pantai Belawan, tepatnya di Kampung Nelayan.

Para peserta diperlombakan untuk mengumpulkan sampah sebanyak-banyaknya, tim juri akan menilai tim yang paling banyak mendapatkan sampah dinobatkan sebagai pemenang.  Adapun peserta yang menjadi juara I yakni tim kerang layar C karena mampu mengumpulkan sampah sebanyak 2,1 ton,  selanjutnya juara II diperoleh tim Kelurahan Bagan Deli dengan mengumpulkan sampah sebanyak 2 ton dan juara III HNSI mampu mengumpulkan sebanyak 1,8 ton.

Dalam sambutannya Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM yang dibacakan Wakil Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin MSi menyampaikan,  budaya gotong royong dan budaya bersih adalah kebiasaan bangsa kita dalam melaksanakan aktivitasnya, sehingga budaya bersih dan semangat gotong royong   perlu kembali dihidupkan serta dibangkitkan kembali.

Dia menyebutkan, wilayah pesisir Kota Medan terdapat tiga kecamatan yakni Medan Belawan, Medan Marelan dan Medan Labuhan. Ketiga kecamatan tersebut merupakan kawasan yang masuk dalam program nasional, Mina Politan tahun 2011 sampai dengan 2014, karena kawasan itu memiliki potensi alam sumberdaya kelautan perikanan,  khususnya perikanan tangkap.

“Kiranya kita semua perlu merubah mindset berfikir eksploitasi menjadi restrukturisasi, yang maksudnya jangan mengambil hasil laut saja, tapi bagaimana meningkatkan kepadulian terhadap sumberdaya laut,” sebutnya.

Eldin berpendapat, kepedulian terhadap laut sangat penting dikembangkan ke depan. Bila selama ini kerusakan ekosistem perairan akibat pencemaran berupa sampah rumah tangga, maka harus sedini mungkin diantisipasi, yang pada gilirannya akan tercipta keseimbangan struktur siklus hidup biota perairan, baik di sungai maupun di laut, sehingga dapat dipastikan sektor kelautan dan perikanan mampu menjamin masa depan anak cucu kita.

“Saya sangat apresiasi Dinas Pertanian dan Kelautan, dan TNI Angkatan Laut Pangkalan I Belawan yang telah berupaya semaksimal untuk membangkitkan nilai-nilai kebersamaan, kebersihan dan penyalamatan lingkungan berikut habitat perairan pantai kita,” sebutnya.

Dia berharap, kegiatan bersih pantai ini bisa memberikan warna baru bagi masyarakat nelayan, khususnya bisa menjadi satu pola untuk meningkatkan rasa kepedulian dan kesadaran dalam menciptakan budaya bersih serta melestarikan dan memperbaiki siklus kehidupan laut sepanjang pantai, sehingga ekosistem laut menjadi baik.

Hadir pada kesempatan itu, Sekda Kota Medan Ir H Syaiful Bahri, Wadan Lantamal 1 Belawan Kol Mar Yanuar Ludfi, Dirpol Air Poldasu, Plt Kepala Pelabuhan Perikanan Belawan, Polresta Belawan, Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan Ir Hj Emelia Lubis, Ketua DPC HNSI Kota Medan serta para pimpinan SKPD.

Eldin bersama sejumlah unsur pimpinan instansi menyerahkan langsung piala bagi para juara lomba bersih pantai. Pada kesempatan itu, Eldin memberikan piala penghargaan dan uang pembinaan serta penyerahan secara simbolis buku bagi anak-anak sekolah korban kebakaran di Kelurahan Bagan Deli. (gus)

Gotong Royong Rutin untuk Lingkungan Bersih

Menciptakan kebersihan dan keindahan serta lancarnya aliran drainase khususnya di Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Medan Denai. Warga beramai-ramai menggelar gotong royong massal bersama kepala lingkungan.

Program kerja bersih-bersih lingkungan menjadi  satu program wajib bulan dilaksanakan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, ada tahapan lingkungan yang dilakukan dan secara bergiliran seluruh wilayahnya menjadi bersih.

“Khusus gotong royong ini (Senin (23/7), kami bersihkan drainase di sepanjang jalan Rawa,” ucap Lurah Tegal Sari Mandala III, Zainal.
Dia menyebutkan, dalam membersihkan drainase itu, ditemukan tumpukan sampah, rerumputan dan gulma memperlambat kelancaran aliran air di drainase. Sehingga, bila tak dibersihkan berdampak menimbulkan luapan air.

Menurut dia, tujuan dilakukan gotong royong itu merupakan satu program Wali Kota Medan dalam menciptakan keindahan, kebersihan, dan kelestarian serta kenyaman masyarakat Kota Medan, khususnya agar terhindar dari banjir.

“Saya yakin dengan gotong royong, lingkungan bisa bersih dan sehat, serta masyarakat bebas dari penyakit demam berdarah,” ujarnya.
Zainal mengakui, kegiatan gotong royong yang sengaja digelarnya belum tentu bisa efektif dan mengatasi banjir. Sehingga, kini masyarakat sangat berharap Dinas Bina Marga untuk menyedot lumpur yang sudah tebal di dalam drainase, khususnya di bawah-bawah titi.

Dia menyebutkan, masalah banjir yang di sepanjang Jalan Rawa telah dibawa ke dalam musyawarah rencana pembungunan (Musrenbang) kecamatan. Dilanjutkan, kelurahan telah memberikan surat permohonan ke Dinas Bina Marga untuk membantu pengorekan. Tapi belum dilakukan hingga kini .
Camat Medan Denai, Edi Mulia Matondang mengatakan sangat mengapresiasi langkah gotong royong yang dilakukan pihak kelurahan warga dan kepala lingkungan. Untuk mewujudkan kota yang bersih dan bebas sampah perlu dilakukan gotong royong dan penjagaan.
“Penjagaaan yakni menjaga kebersihan bersama dengan cara membuang sampah pada tempatnya,” sebutnya. (omi)

Wujud Ciptakan Kota Bersih dan Sehat

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan Ir Hj Emelia Lubis memaparkan, kebersihan lingkungan pesisir di Kota Medan dilakukan sebagai wujud menciptakan kota bersih dan sehat, sehingga lingkungan di pesisir yang diklaim kumuh dan kotor bisa menjadi daerah bersih, asri dan sehat.

Menurut dia, kegiatan lomba bersih pantai tersebut dilakukan sebagai bagian untuk meningingkatkan kampanye mencintai lingkungan bersih dan menginginkan hidup sehat. Kemudian kegiatan ini juga sebagai bagian untuk mendorong warga pesisir untuk tetap melestarikan kebersihan demi kesehatan keluarga dan anak cucu ke depan.

Dia menyebutkannya, pada tahun-tahun akan datang kegiatan bersih pantai tersebut dilakukan secara rutin setiap tahunnya, sehingga masyarakat benar-benar memahami pola hidup bersih dan menjaga kelestarian lingkungan pesisir pantai.

“Kami gelar kegiatan bukan untuk seremonial semata, malainkan mengajak masyarakat berpartisipasi melestarikan sungai dan pesisir laut,” katanya.
Emelia menyebutkan, tingkat partisipasi masyarakat untuk membersihkan pantai mulai ada peningkatkan, pada tahun 2012 ini, jumlah peserta yang mengikuti lomba bersih pantai sebanyak 250 peserta, sehingga panitia harus menyiapkan 50 unit kapal motor. Padahal tahun sebelumnya hanya berjumlah 20-an perahu.

“Peminat untuk aksi bersih sangat tinggi, sehingga atusias warga seperti yang harus ditamankan agar cinta lingkungan yang bersih,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada para warga dan nelayan di Belawan untuk tetap meningkatkan kepeduliannya terhadap ekosistem di penggiran perairan Belawan, Sungai Deli dan tetap menjaga kebersihan sekitarnya.

“Karena ketika kita tak peduli menjaga kebersihan sekitar laut dna sungai, saat itu juga ancaman kesehatan ancam warga. Jadi marilah bersama-sama menjaga kebersihan, demi kesehatan kita dan anak cucu kita di masa depan,” imbaunya. (gus)

Pemko Medan Gelar Lomba Bersih Pantai Belawan

BERSANDAR: Sejumlah peserta menyandarkan kapal motornya  mengangkut sampah  telah dikumpulkan dari perairan Belawan untuk ditimbang  panitia, Rabu (18/7). //Rediamto/Sumut pos
BERSANDAR: Sejumlah peserta menyandarkan kapal motornya dan mengangkut sampah yang telah dikumpulkan dari perairan Belawan untuk ditimbang ke panitia, Rabu (18/7). //Rediamto/Sumut pos

Pengumpulan sampah itu dilakukan dengan cara, Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Kelautan menggelar lomba kebersihan di wilayah Sungai Deli khususnya di Kelurahan Bagan Deli, Medan Marelan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bagian untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke 422 Kota Medan. Dalam perlombaan tersebut, ada sebanyak 250 peserta yang dibagi ke 50 unit kapal motor. Masing-masing peserta diberikan tangguk jaring untuk  mengambil sampah. Adapun rute yang dilalui sepanjang 1,5 Km, mulai sungai deli tepatnya di Kelurahan Bagan Deli hingga ke pesisir pantai Belawan, tepatnya di Kampung Nelayan.

Para peserta diperlombakan untuk mengumpulkan sampah sebanyak-banyaknya, tim juri akan menilai tim yang paling banyak mendapatkan sampah dinobatkan sebagai pemenang.  Adapun peserta yang menjadi juara I yakni tim kerang layar C karena mampu mengumpulkan sampah sebanyak 2,1 ton,  selanjutnya juara II diperoleh tim Kelurahan Bagan Deli dengan mengumpulkan sampah sebanyak 2 ton dan juara III HNSI mampu mengumpulkan sebanyak 1,8 ton.

Dalam sambutannya Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM yang dibacakan Wakil Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin MSi menyampaikan,  budaya gotong royong dan budaya bersih adalah kebiasaan bangsa kita dalam melaksanakan aktivitasnya, sehingga budaya bersih dan semangat gotong royong   perlu kembali dihidupkan serta dibangkitkan kembali.

Dia menyebutkan, wilayah pesisir Kota Medan terdapat tiga kecamatan yakni Medan Belawan, Medan Marelan dan Medan Labuhan. Ketiga kecamatan tersebut merupakan kawasan yang masuk dalam program nasional, Mina Politan tahun 2011 sampai dengan 2014, karena kawasan itu memiliki potensi alam sumberdaya kelautan perikanan,  khususnya perikanan tangkap.

“Kiranya kita semua perlu merubah mindset berfikir eksploitasi menjadi restrukturisasi, yang maksudnya jangan mengambil hasil laut saja, tapi bagaimana meningkatkan kepadulian terhadap sumberdaya laut,” sebutnya.

Eldin berpendapat, kepedulian terhadap laut sangat penting dikembangkan ke depan. Bila selama ini kerusakan ekosistem perairan akibat pencemaran berupa sampah rumah tangga, maka harus sedini mungkin diantisipasi, yang pada gilirannya akan tercipta keseimbangan struktur siklus hidup biota perairan, baik di sungai maupun di laut, sehingga dapat dipastikan sektor kelautan dan perikanan mampu menjamin masa depan anak cucu kita.

“Saya sangat apresiasi Dinas Pertanian dan Kelautan, dan TNI Angkatan Laut Pangkalan I Belawan yang telah berupaya semaksimal untuk membangkitkan nilai-nilai kebersamaan, kebersihan dan penyalamatan lingkungan berikut habitat perairan pantai kita,” sebutnya.

Dia berharap, kegiatan bersih pantai ini bisa memberikan warna baru bagi masyarakat nelayan, khususnya bisa menjadi satu pola untuk meningkatkan rasa kepedulian dan kesadaran dalam menciptakan budaya bersih serta melestarikan dan memperbaiki siklus kehidupan laut sepanjang pantai, sehingga ekosistem laut menjadi baik.

Hadir pada kesempatan itu, Sekda Kota Medan Ir H Syaiful Bahri, Wadan Lantamal 1 Belawan Kol Mar Yanuar Ludfi, Dirpol Air Poldasu, Plt Kepala Pelabuhan Perikanan Belawan, Polresta Belawan, Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan Ir Hj Emelia Lubis, Ketua DPC HNSI Kota Medan serta para pimpinan SKPD.

Eldin bersama sejumlah unsur pimpinan instansi menyerahkan langsung piala bagi para juara lomba bersih pantai. Pada kesempatan itu, Eldin memberikan piala penghargaan dan uang pembinaan serta penyerahan secara simbolis buku bagi anak-anak sekolah korban kebakaran di Kelurahan Bagan Deli. (gus)

Gotong Royong Rutin untuk Lingkungan Bersih

Menciptakan kebersihan dan keindahan serta lancarnya aliran drainase khususnya di Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Medan Denai. Warga beramai-ramai menggelar gotong royong massal bersama kepala lingkungan.

Program kerja bersih-bersih lingkungan menjadi  satu program wajib bulan dilaksanakan di Kelurahan Tegal Sari Mandala III. Dalam melaksanakan kegiatan tersebut, ada tahapan lingkungan yang dilakukan dan secara bergiliran seluruh wilayahnya menjadi bersih.

“Khusus gotong royong ini (Senin (23/7), kami bersihkan drainase di sepanjang jalan Rawa,” ucap Lurah Tegal Sari Mandala III, Zainal.
Dia menyebutkan, dalam membersihkan drainase itu, ditemukan tumpukan sampah, rerumputan dan gulma memperlambat kelancaran aliran air di drainase. Sehingga, bila tak dibersihkan berdampak menimbulkan luapan air.

Menurut dia, tujuan dilakukan gotong royong itu merupakan satu program Wali Kota Medan dalam menciptakan keindahan, kebersihan, dan kelestarian serta kenyaman masyarakat Kota Medan, khususnya agar terhindar dari banjir.

“Saya yakin dengan gotong royong, lingkungan bisa bersih dan sehat, serta masyarakat bebas dari penyakit demam berdarah,” ujarnya.
Zainal mengakui, kegiatan gotong royong yang sengaja digelarnya belum tentu bisa efektif dan mengatasi banjir. Sehingga, kini masyarakat sangat berharap Dinas Bina Marga untuk menyedot lumpur yang sudah tebal di dalam drainase, khususnya di bawah-bawah titi.

Dia menyebutkan, masalah banjir yang di sepanjang Jalan Rawa telah dibawa ke dalam musyawarah rencana pembungunan (Musrenbang) kecamatan. Dilanjutkan, kelurahan telah memberikan surat permohonan ke Dinas Bina Marga untuk membantu pengorekan. Tapi belum dilakukan hingga kini .
Camat Medan Denai, Edi Mulia Matondang mengatakan sangat mengapresiasi langkah gotong royong yang dilakukan pihak kelurahan warga dan kepala lingkungan. Untuk mewujudkan kota yang bersih dan bebas sampah perlu dilakukan gotong royong dan penjagaan.
“Penjagaaan yakni menjaga kebersihan bersama dengan cara membuang sampah pada tempatnya,” sebutnya. (omi)

Wujud Ciptakan Kota Bersih dan Sehat

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan Ir Hj Emelia Lubis memaparkan, kebersihan lingkungan pesisir di Kota Medan dilakukan sebagai wujud menciptakan kota bersih dan sehat, sehingga lingkungan di pesisir yang diklaim kumuh dan kotor bisa menjadi daerah bersih, asri dan sehat.

Menurut dia, kegiatan lomba bersih pantai tersebut dilakukan sebagai bagian untuk meningingkatkan kampanye mencintai lingkungan bersih dan menginginkan hidup sehat. Kemudian kegiatan ini juga sebagai bagian untuk mendorong warga pesisir untuk tetap melestarikan kebersihan demi kesehatan keluarga dan anak cucu ke depan.

Dia menyebutkannya, pada tahun-tahun akan datang kegiatan bersih pantai tersebut dilakukan secara rutin setiap tahunnya, sehingga masyarakat benar-benar memahami pola hidup bersih dan menjaga kelestarian lingkungan pesisir pantai.

“Kami gelar kegiatan bukan untuk seremonial semata, malainkan mengajak masyarakat berpartisipasi melestarikan sungai dan pesisir laut,” katanya.
Emelia menyebutkan, tingkat partisipasi masyarakat untuk membersihkan pantai mulai ada peningkatkan, pada tahun 2012 ini, jumlah peserta yang mengikuti lomba bersih pantai sebanyak 250 peserta, sehingga panitia harus menyiapkan 50 unit kapal motor. Padahal tahun sebelumnya hanya berjumlah 20-an perahu.

“Peminat untuk aksi bersih sangat tinggi, sehingga atusias warga seperti yang harus ditamankan agar cinta lingkungan yang bersih,” ujarnya.
Dia mengimbau kepada para warga dan nelayan di Belawan untuk tetap meningkatkan kepeduliannya terhadap ekosistem di penggiran perairan Belawan, Sungai Deli dan tetap menjaga kebersihan sekitarnya.

“Karena ketika kita tak peduli menjaga kebersihan sekitar laut dna sungai, saat itu juga ancaman kesehatan ancam warga. Jadi marilah bersama-sama menjaga kebersihan, demi kesehatan kita dan anak cucu kita di masa depan,” imbaunya. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/