Hasil Survey Terbaru Media Survey Nasional
MEDAN- Usai pendaftaran ke KPU Sumatera Utara, Media Survey Nasional (Median) langsung melakukan survey 5 pasangan Cagub-Cawagub Sumatera Utara. Hasilnya survey yang digelar 17-19 November itu menempatkan Gatot Pujo Nugroho-HT Erry Nuradi unggul dalam popularitas dan elektabilitas dibanding para kompetitornya.
Dalam survey yang melibatkan 1.500 sampel yang dipilih dengan teknik Multistage Random Sampling serta proporsional atas gender dan populasi itu, popularitas pasangan Ganteng atau GPN Paten mencapai 76,5 % sementara elektabilitasnya 31,2 %.
“Jika Pemilukada digelar pada saat survey dilaksanakan, maka pasangan Ganteng dipastikan menang satu putaran,” kata Sudarto, Direktur Riset Median saat mengumumkan hasil survey Median itu kepada wartawan, di Hotel Santika Medan, Kamis (22/11).
Sudarto menambahkan, tingkat kepercayaan survey mencapai 95 % dengan margin of error 2,53 %. Untuk melaksanakan survey di 33 kabupaten/kota ini Median menurunkan 187 surveyor.
Hasil survey Median juga menunjukkan, ketatnya persaingan antara pasangan Amri Tambunan – RE Nainggolan dengan Gus Irawan Pasaribu – Soekirman. Pasca pendaftaran, warga Sumatera Utara yang disurvey ternyata lebih memilih Amri-RE di posisi kedua dalam hal popularitas (54,4%) dan elektabilitas (17,6%). Mereka unggul tipis dari Gus Man yang hanya berada di peringkat ketiga karena meraih 52,9% di popularitas dan 16,3% di elektabilitas. Sedang di level ketiga, bersaing ketat antara Chairuman Harahap-Fadly Nurzal dan Effendy Simbolon-Jumiran Abdi.
Tapi, dalam membaca hasil survey, menurut Sudarto, tipisnya selisih angka tersebut tidak dapat dikatakan bahwa yang meraih angka lebih tinggi itu menjadi yang lebih populer atau lebih punya elektabilitas. “Ini karena selisih angkanya hanya 1,3%, yakni masih di bawah margin off error 2,5%. Karenanya, dengan selisih angka yang tipis itu, pasangan Amri-RE dan Gus-Soekirman masih satu level. Kecuali selisihnya sudah terpaut jauh,” jelas Sudarto.
Sejalan dengan itu, Sudarto kembali menegaskan, andai Pilgubsu digelar saat ini, maka pasangan Gatot Pujo Nugroho-Fadly Nurzal akan meraih kemenangan. “Namun, dinamika politik masih sangat tinggi, sehingga masih mungkin mengubah posisi sekarang,” tegas Sudarto sembari menjelaskan sebuah survey memiliki masa kedaluwarsa dan sangat dinamis.
Soliditas Parpol
Selain aspek popularitas dan elektabilitas kelima pasangan calon, Median yang merupakan lembaga survey yang berpusat di Jakarta dan bekerja sama dengan The Future Institute itu, juga menyurvei kualitas dan soliditas dukungan partai politik (Parpol) terhadap calon. “Aspek ini kita survey karena juga sangat mempengaruhi kemenangan pasangan calon,” kata Sudarto.
Sesuai hasil survey, lanjut Sudarto, ada empat partai politik (parpol) yang memiliki kader tersolid mendukung pasangan calon yang diusung partainya. Dari empat partai itu, yang tersolid adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra. Kesolidan kader PKS misalnya, 72,5% akan mendukung Gatot-Tengku Erry. Sedang kualitas dan kesolidan kader Gerindra mendukung Gus-Soekirman mencapai 52,5%.
Di posisi berikutnya adalah Partai Demokrat dan Partai Damai Sejatera (PDS). Kualitas dan kesolidan kader Demokrat mendukung pasangan Amri-RE Nainggolan sebagai pasangan yang diusung partai itu adalah mencapai 48,5%. Sementara kesolidan kader PDS mendukung Efendi Simbolon-Jumiran Abdi sekitar 45,0%.
Secara terpisah Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menjelaskan, survey mereka dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Rico juga membantah jika sebuah survey harus dilakukan berbulan-bulan. Kemajuan teknologi komunikasi, membuat sebuah survey, polling dan sejenisnya kini bisa dilakukan dalam hitungan jam.
“Sekarang tak butuh waktu lama untuk melakukan survey dan sejenisnya. Selain memiliki jaringan surveyor yang kuat hingga ke daerah, pelaksanaan survey tetap kita jaga metodologinya,” kata Rico yang sudah melakukan survey di lebih dari 100 Pilkada di seluruh Indonesia.
Pengamat politik FISIP USU Ahmad Taufan Damanik yang menjadi pembanding mengaku tidak terkejut dengan hasil survey Median. Menurut Taufan, selain faktor incumbent, popularitas dan elektabilitas Ganteng bisa meroket dipengaruhi persepsi warga pasca pendaftaran para calon di KPU Sumut.
“Siapa berpasangan dengan siapa itu sangat berpengaruh pada persepsi warga untuk memilih pasangan mana. Namun saya juga melihat survey sebagai hal dinamis, karenanya hasil Survey Median ini harus menjadi penyemangat bagi semua kandidat untuk terus meningkatkan usaha dan upaya mereka. Masih ada waktu hingga Maret 2013,” kata Taufan yang tidak terlalu mempermasalahkan metodologi yang dilakukan Median. (*)