30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Budayakan Hidup Bersih

Gotong Royong Massal di Kecamatan Medan Amplas

Kegiatan gotong royong massal yang terus ditingkatkan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, merupakan program untuk membudayakan hidup bersih bagi masyarakat Kota Medan, agar tercipta lingkungan yang bersih.

“Ini sudah menjadi program Pemko Medan dengan membudayakan hidup bersih bagi masyarakat. Kalau lingkungan bersih, masyarakatnya akan sehat. Otomatis, kecerdasannya juga baik. Karena itu penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menggerakkan kembali gotong royong,” kata Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM disela-sela acara gotong royong masal di Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas, Minggu (26/2) pagi.

Selain itu, lanjut Rahudman, Pemko Medan juga melihat aspek-aspek lain seperti pentingnya keluhan masyarakat yang mengaku belum ada terealisasinya jalan setapak di lingkungan Medan Amplas.

“Masyarakat tidak perlu lagi harus memutar jika ingin ke Jalan Seksama. Pemko Medan akan membuka jalur alternatif dari Jalan Selamat Ujung ke Jalan Seksama. Dinas Bina Marga Medan diminta untuk melaksanakan pembersihan agar masyarakat bisa segera melalui jalan tersebut,” ucapnya.
Dijelaskannya, lahan kosong yang berada di ujung Jalan Selamat, bisa dimanfaatkan sebagai jalur alternatif untuk tembus ke Jalan Seksama.

“Adapun panjang jalan tersebut 375 meter berada di pinggir Sungai Denai dengan status lahan inspeksi oleh Badan Warisan Sumatera (BWS). Jadi pembebasannya tidak akan mengalami kendala karena jelas lahan itu milik Pemko Medan,” cetusnya.

Untuk membuka jalan ini, Rahudman memerintahkan Dinas Bina Marga Medan membersihkan lahan kosong tersebut terlebih dahulu untuk kemudian di pasang lampu penerang jalan. Pengerjaannya harus dilakukan sesegera mungkin agar jalan tersebut bisa langsung dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai aktivitas.

“Kalau sudah dibuka, langsung pasang lampu jalan. Tapi nantinya jalan ini hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda dua dan tiga saja. Sedangkan roda empat dilarang, untuk menghindari terjadinya kemacetan atau lainnya,” pintanya.

Namun, karena jalan ini berada di pinggir sungai, masyarakat hendaknya bisa tetap menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi khusus di buang di pinggir sungai. Untuk itu masyarakat sekitar harus menumbuhkan rasa kegotongroyongan yang sudah mulai hilang.

“Kegiatan gotong royong harus dibudayakan dari tingkat lingkungan. Pembukaan lahan kosong menjadi jalan alternatif ini sudah pernah dilakukan di Jalan Turi Ujung, Lingkungan XVIII, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai dengan panjang 273 meter dan lebar 4 meter. Jalan tersebut diberikan secara cuma-cuma oleh empat kepala keluarga selaku pemilik lahan tersebut,” bebernya.

Camat Medan Amplas, Emir Mahob Lubis mengatakan, pihaknya siap mendukung program yang dilakukan Pemko Medan. Pembukaan jalan dan gotong royong bersama akan ditingkatkan agar kebersihan di kota ini tercapai.

“Kami akan mengajak masyarakat untuk bertanggungjawab terhadap lingkungannya. Sekaligus memberi pemahaman kepada masyarakat agar tidak membuang sampah kedalam sungai. Dengan begitu, masyarakat mengerti untuk melakukan pengelolahan terhadap sampahnya. Itu juga membuat masyarakat semakin sadar dengan kebersihan. Dimana, peran serta masyarakat itu sangat penting,” jelasnya.

Kepala Dinas Bina Marga Medan, Gunawan mengatakan, pihaknya akan segera membersihkan lahan kosong yang akan dijadikan jalur alternatif tersebut. Selanjutnya dilakukan perataan dan pemasangan lampu jalan.

“Semua proses itu akan dilakukan sesegera mungkin. Kami buka lahan dulu dengan melakukan penyisiran,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan, Pardamean Siregar menambahkan, pihaknya akan terus membudayakan gotong royong agar program Pemko yang menargetkan Medan Bebas Sampah pada Juni mendatang tercapai.

“Kami akan mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan termasuk parit yang ada agar tidak ada sampah menumpuk,” ucapnya.
Sampai sekarang, sebut Pardamean, sudah 15 kecamatan yang melaksanakan gotong royong seperti ini. Diharapkan masyarakat lain bisa ikut menggerakkan hal serupa sehingga timbul kebersamaan untuk menyukseskan program tersebut.(adl)

Gotong Royong Massal di Kecamatan Medan Amplas

Kegiatan gotong royong massal yang terus ditingkatkan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, merupakan program untuk membudayakan hidup bersih bagi masyarakat Kota Medan, agar tercipta lingkungan yang bersih.

“Ini sudah menjadi program Pemko Medan dengan membudayakan hidup bersih bagi masyarakat. Kalau lingkungan bersih, masyarakatnya akan sehat. Otomatis, kecerdasannya juga baik. Karena itu penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menggerakkan kembali gotong royong,” kata Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM disela-sela acara gotong royong masal di Jalan Selamat Ujung, Kecamatan Medan Amplas, Minggu (26/2) pagi.

Selain itu, lanjut Rahudman, Pemko Medan juga melihat aspek-aspek lain seperti pentingnya keluhan masyarakat yang mengaku belum ada terealisasinya jalan setapak di lingkungan Medan Amplas.

“Masyarakat tidak perlu lagi harus memutar jika ingin ke Jalan Seksama. Pemko Medan akan membuka jalur alternatif dari Jalan Selamat Ujung ke Jalan Seksama. Dinas Bina Marga Medan diminta untuk melaksanakan pembersihan agar masyarakat bisa segera melalui jalan tersebut,” ucapnya.
Dijelaskannya, lahan kosong yang berada di ujung Jalan Selamat, bisa dimanfaatkan sebagai jalur alternatif untuk tembus ke Jalan Seksama.

“Adapun panjang jalan tersebut 375 meter berada di pinggir Sungai Denai dengan status lahan inspeksi oleh Badan Warisan Sumatera (BWS). Jadi pembebasannya tidak akan mengalami kendala karena jelas lahan itu milik Pemko Medan,” cetusnya.

Untuk membuka jalan ini, Rahudman memerintahkan Dinas Bina Marga Medan membersihkan lahan kosong tersebut terlebih dahulu untuk kemudian di pasang lampu penerang jalan. Pengerjaannya harus dilakukan sesegera mungkin agar jalan tersebut bisa langsung dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai aktivitas.

“Kalau sudah dibuka, langsung pasang lampu jalan. Tapi nantinya jalan ini hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda dua dan tiga saja. Sedangkan roda empat dilarang, untuk menghindari terjadinya kemacetan atau lainnya,” pintanya.

Namun, karena jalan ini berada di pinggir sungai, masyarakat hendaknya bisa tetap menjaga kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi khusus di buang di pinggir sungai. Untuk itu masyarakat sekitar harus menumbuhkan rasa kegotongroyongan yang sudah mulai hilang.

“Kegiatan gotong royong harus dibudayakan dari tingkat lingkungan. Pembukaan lahan kosong menjadi jalan alternatif ini sudah pernah dilakukan di Jalan Turi Ujung, Lingkungan XVIII, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai dengan panjang 273 meter dan lebar 4 meter. Jalan tersebut diberikan secara cuma-cuma oleh empat kepala keluarga selaku pemilik lahan tersebut,” bebernya.

Camat Medan Amplas, Emir Mahob Lubis mengatakan, pihaknya siap mendukung program yang dilakukan Pemko Medan. Pembukaan jalan dan gotong royong bersama akan ditingkatkan agar kebersihan di kota ini tercapai.

“Kami akan mengajak masyarakat untuk bertanggungjawab terhadap lingkungannya. Sekaligus memberi pemahaman kepada masyarakat agar tidak membuang sampah kedalam sungai. Dengan begitu, masyarakat mengerti untuk melakukan pengelolahan terhadap sampahnya. Itu juga membuat masyarakat semakin sadar dengan kebersihan. Dimana, peran serta masyarakat itu sangat penting,” jelasnya.

Kepala Dinas Bina Marga Medan, Gunawan mengatakan, pihaknya akan segera membersihkan lahan kosong yang akan dijadikan jalur alternatif tersebut. Selanjutnya dilakukan perataan dan pemasangan lampu jalan.

“Semua proses itu akan dilakukan sesegera mungkin. Kami buka lahan dulu dengan melakukan penyisiran,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan, Pardamean Siregar menambahkan, pihaknya akan terus membudayakan gotong royong agar program Pemko yang menargetkan Medan Bebas Sampah pada Juni mendatang tercapai.

“Kami akan mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan termasuk parit yang ada agar tidak ada sampah menumpuk,” ucapnya.
Sampai sekarang, sebut Pardamean, sudah 15 kecamatan yang melaksanakan gotong royong seperti ini. Diharapkan masyarakat lain bisa ikut menggerakkan hal serupa sehingga timbul kebersamaan untuk menyukseskan program tersebut.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/