MEDAN-Kota Medan dipercaya menjadi tuan rumah konferensi Asia-Eropa kedua tahun 2013. Konferensi yang diikuti 100 orang pelajar dan guru dari 6 negara, ditambah perwakilan siswa dan guru dari sekolah di Kota Medan, dibuka Wali KoTa Medan Drs Rahudman Harahap, MM, Selasa (26/2) di Hotel Santika Dyandra Medan.
Dalam pidatonya Wali Kota Medan mengatakan, saat ini proses pendidikan telah terintegrasi secara global tanpa batas, bahkan proses pendidikan akan mengenali atau mendapatkan dunia emperiknya di semua belahan dunia.
Proses belajar-mengajar juga tidak lagi harus selalu didominasi dan bersifat tatap muka. Saat ini banyak media yang bisa memfasilitasi se-tiap individu dan kelompok untuk meraih ilmu pengetahuan dan tekhnologi secara cepat, mudah dan se-derhana.
Bahkan, dapat dilakukan secara mandiri. Semua itu tentunya karena kita telah berada dalam era teknologi informasi semakin digital,” ujar Wali Kota di hadapan tamu yang hadir.
Menurutnya, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tersebut, sudah saatnya semua institusi pendidikan dapat memodernisasi proses belajar mengajar yang diselenggarakan. Hal ini bahkan dapat mendorong peserta didik untuk lebih kreatif dan inovatif, sekaligus memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menyerap ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Selain itu, kata Wali Kota, pendikan merupakan bagian dari hak-hak pokok setiap individu yang harus difasilitasi oleh Negara. Pendidikan juga merupakan faktor utama pembentukan karakter individu masyarakat dan bangsa.
endidikan membangun kemampuan kompetitif, menciptakan efesiensi, efektivitas dan produktivitas yang lebih baik dan menciptakan bangsa yang unggul.
Namun perlu diperhatikan ilmu pengetahuan dapat menimbulkan hawa nafsu menggiring manusia pada eksplorasi sumberdaya alam secara berlebihan, bahkan hal ini disinyalir telah berlangsung berabad-abad yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar.
“Melalui kesadaran global saat ini, kita semua sedang mengkampanyekan global warming. Untuk itu kita tidak boleh terjebak pada pola pikir prasangka dan saling menyalahkan. Kita harus melakukan langkah-langkah strategis bersama untuk menyelamatkan bumi dengan melakukan hal-hal dimulai dari yang paling kecil dan sederhana,” kata Wali Kota.
Lebih lanjut ia mengatakan, masyarakat harus bangga mengapresiasi bahwa pertemuan untuk masalah budaya bidang pendidikan bisa dilakukan di Kota Medan, dimana pesertanya dari berbagai negara Asia dan Eropa ikut ambil bagian dan ikut memberikan kontribusi serta didukung berbagai lembaga pendidikan.
Kegiatan ini dilakukan yang pertama sekali di Singapore dan selanjutnya yang kedua di Kota Medan. “Diharapkan dengan pertemuan ini dapat terbangunnya hubungan antara kota dalam hal meningkatkan kualitas pendidikan, terbukanya pertukaran pelajar antar negara dan peserta sa-ling mengenal budaya karena budaya erat kaitannya dengan pembangunan karakter,” harap Wali Kota.
Sebelumnya Kepala MAN-I Medan DR Burhanuddin Harahap melaporkan, konferensi Asia-Eropa ini berlangsung dari 24 Februari sampai 3 Maret 2013. Acara ini merupakan salah satu kegiatan berbasis pendidikan yang diselenggarakan melalui program pendidikan Asia-Europe Foundation (ASEF) yaitu melalui Asia-Erurope Classroom (AEC), mengangkat tema Membawa Tehnologi, Budaya dan Lingkungan ke Dalam Kelas.
Sedangkan peserta konfrensi sebanyak 100 orang terdiri dari siswa dan guru dari enam negara yakni Italia, Yunani, Filifina, Malaysia, Singpura dan Indonesia, ditambah siswa dan guru perwakilan dari sekolah di Kota Medan.
Menurutnya, dengan konferensi Asia Eropa tentang pendidikan lingkungan dan budaya diharapkan kiranya seluruh peserta konferensi dan siswa-siswa dan guru-guru dapat mengambil kesimpulan seperti apa sebenarnya kepentingan dari pada pendidikan dan budaya serta lingkungan.
“Ini merupakan problem besar di dunia maka kita berharap supaya mereka betul-betul memahami makna pendidikan, lingkungan dan dudaya di dunia,” ujarnya.
Sementara itu, pada acara jamuan makan malam, perwakili dari Asia-Eropa yakni Deputi Menteri Pendidikan Republik Filipina DR Maria Linda Ventinilla menilai konferensi ini sangat positif dan dapat mengenal sistem pendidikan satu sama lainnya. “Sehingga nantinya dapat berkolaborasi dan berharap konferesni ini nantinya menjadi suatu kampung dunia pendidikan, juga budaya dan lingkungan bagi semua,” harapnya.
Hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Medan, Wakil Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S Msi, Sekda Ir Syaiful Bahri MM, Kakanwil Kementerian Agama Sumut Drs H Abdul Rahim MHum, Direktur Khatulistiwa Pendidikan Indonesia (KPI) Nina Feyruzi, unsur forum koordinasi pimpinan daerah Kota Medan.
Hadir juga Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Medan Drs H Iwan Zulhami, para kepala sekolah SLTA se-Kota Medan dan pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan. (dya/mag-7)