30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Wali Kota Lepas Khafilah Asal Medan

Kota Medan Ikuti MTQN Tingkat Provinsi Sumut ke XXXIII

Membaca Al Quran harus dibudayakan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Al Quran merupakan hidayah dan petunjuk bagi umat Islam dalam rangka menggapai kehidupan dunia dan akhirat.

Budaya membaca Al Quran menjadi keharusan bagi umat Islam dan diajarkan sejak dini, sehingga kelak generasi Islam menjadi umat yang tangguh pada massa akan datang. Demikian disampaikan Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap, Jumat (27/4) di pendopo rumah dinas Wali Kota Medan.

Dengan didampingi Ketua TP PKK Kota Medan, Hj Yusrah Rahudman Harahap, Wali Kota Medan melepas sebanyak 39 orang khafilah asal Kota Medan untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) tingkat Provinsi Sumatera Utara ke XXXIII yang dipusatkan di Kabupaten Serdang Bedagai.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua MUI Kota Medan Prof DR H Mohd Hatta MA, KH Amiruddin MS, Pimpinan BKM Jabal Noor KH Zulfikar Hajar Lc, Kepala Kementerian Agama Kota Medan Drs H Iwan Zulhami serta para pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan.

Rahudman mengatakan, perlombaan MTQN ke-XXXIII yang digelar mulai 27 April sampai 5 Mei 2012 adalah program pemerintah yang diselengggarakan setiap tahunnya secara berjenjang mulai tingkat kecamatan hingga tingkat nasional, bahkan sampai ke tingkat Internasional.
“MTQ bagian dari upaya membudayakan membaca Al Quran di tengah-tengah kehidupan masyarakat, karenanya Al Quran merupakan hidayah dan petunjuk bagi umat Islam dalam rangka menggapai kehidupan dunia dan akhirat,” katanya.

Dia memaparkan, di dalam Al Quran banyak terkandung perkembangan ilmu pemgetahuan dan teknologi, yang turut menciptakan globalisasi membawa perubahan. Seiring dengan globalisasi membawa dampak negatif dengan masuknya budaya asing, terkadang tidak sesuai dengan nilai budaya Indonesia, khususnya Kota Medan.

Rahudman mengajak kepada semua masyarakat agar senantiasa membentengi anak-anak dan generasi muda dengan nilai-nilai serta ajaran agama yang sumber utamanya adalah Al Quran.

“Kami memberi harapan dan motivasi agar para khafilah asal Kota Medan dapat berhasil dan menjadi yang terbaik. dan berprestasi ,” ucapnya.
Dia mengharapkan, dengan mengikuti MTQN tingkat Provinsi Sumatera Utara bisa meningkatkan hubungan silaturahim di antara umat Islam dari kabupaten/kota se-Sumatera Utara dan sekaligus menjadi nama baik di Kota Medan.

“Khafilah lain harus menunjukkan sikap dan prilaku yang bisa menjadi contoh bagi  khafilah lainnya, baik dalam segi membaca di atas mimbar tilawah maupun dalam menampilkan sikap dan prilaku selama belangsungnya perlombaan MTQN,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, Rahudman Harahap menitipkan pesan kepada pimpinan khafilah agar benar-benar memperhatikan para peserta, terutama kondisi kesehatan dan pemondokannya. Pastikan sebuah pemondokan yang betul-betul sehat.

“Tahun ini, para peserta didampingi dua orang dokter agar kesehatannya benar-benar sehat, dan lancar dalam mengikuti lomba,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rahudman menyatakan, khafilah asal Kota Medan tetap berjuang membawa nama baik Kota Medan sebagai kota religius, madani dan metropolitan. Dengan nama besar Kota Medan, maka khafilahnya bisa memberikan kebanggaan bagi segenap masyarakat Kota Medan. (adl)

Kota Medan Ikuti 20 Nomor Perlombaan

Asisten Kesejehteraan Masyarakat (Askesmas) Drs H Musadad Nasution selaku pimpinan kafilah melaporkan, kafilah yang berangkat mengikuti perlombaan MTQN tingkat Provinsi Sumatera Utara ke-33 di Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 39 orang terdiri dari 19 orang laki-laki, 20 orang perempuan.

Pada MTQN ke XXXIII Provinsi Sumatera Utara, Musadad membeberkan, memperlombakan 20 nomor dari 22 nomor  yang dilombakan, dua nomor yakni tafsir bahasa arab golongan putri dan dekorasi golongan putra tidak ikut karena tidak ada pesertanya.

“Dalam rombongan dari Kota Medan, ada penambahan jumlah mencapai 10 orang official, 3 orang pelatih dan 2 orang dokter,” sebutnya.
Dia menyampaikan, para kafilah yang dibawa sudah memiliki persiapan, yang sebelumnya telah mengikuti Training Centre (TC) di wisma Naniko, dan khusus untuk pelatih Qira’at Saba didatangkan ahli Qira’at dari Sumatera Barat. Selain itu dilakukan kerja sama dengan tim doter THT RSU Pirngadi Medan untuk memeriksa dan merawat para kafilah.

Musadad juga menyatakan, pihaknya sudah meninjau lokasi pelaksanaan perlombaan MTQN ini ditempatkan di Kecamatan Penggajahan, Serdang Bedagai.

Dalam kegiatan itu, tempat yang disiapkan sudah cukup baik. Dengan kondisi tempat yang baik, maka mem buat timnya bertambah lebih semangat untuk mengikuti MTQN tingkat Provinsi Sumatera Utara di Serdang Bedagai.

Hal lainnya, Musadad menyampaikan terima kasih banyak atas dukungan dan doa dari segenap warga Kota Medan. Karena dengan doa dan dukungan inilah yang membuat tim merasa terbantu dalam menggerakkan langkah menuju lokasi MTQN tingkat Provinsi Sumatera Utara.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, rombongan tim, khususnya peserta yang ikut berlomba sudah melalui tahap seleksi melalui tim yang ahli. Selanjutnya, seleksi yang dilakukan sangat ketat. Sehingga, peserta yang dibawa bisa mengharumkan Kota Medan.

“Kami berniat tetap mengharumkan nama besar Kota Medan sebagai kota religius, madani dan metropolitan. Insya Allah kafilah asal Medan menjadi yang terbaik,” katanya. (adl)

Kota Medan Ikuti MTQN Tingkat Provinsi Sumut ke XXXIII

Membaca Al Quran harus dibudayakan di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Al Quran merupakan hidayah dan petunjuk bagi umat Islam dalam rangka menggapai kehidupan dunia dan akhirat.

Budaya membaca Al Quran menjadi keharusan bagi umat Islam dan diajarkan sejak dini, sehingga kelak generasi Islam menjadi umat yang tangguh pada massa akan datang. Demikian disampaikan Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap, Jumat (27/4) di pendopo rumah dinas Wali Kota Medan.

Dengan didampingi Ketua TP PKK Kota Medan, Hj Yusrah Rahudman Harahap, Wali Kota Medan melepas sebanyak 39 orang khafilah asal Kota Medan untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) tingkat Provinsi Sumatera Utara ke XXXIII yang dipusatkan di Kabupaten Serdang Bedagai.

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua MUI Kota Medan Prof DR H Mohd Hatta MA, KH Amiruddin MS, Pimpinan BKM Jabal Noor KH Zulfikar Hajar Lc, Kepala Kementerian Agama Kota Medan Drs H Iwan Zulhami serta para pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan.

Rahudman mengatakan, perlombaan MTQN ke-XXXIII yang digelar mulai 27 April sampai 5 Mei 2012 adalah program pemerintah yang diselengggarakan setiap tahunnya secara berjenjang mulai tingkat kecamatan hingga tingkat nasional, bahkan sampai ke tingkat Internasional.
“MTQ bagian dari upaya membudayakan membaca Al Quran di tengah-tengah kehidupan masyarakat, karenanya Al Quran merupakan hidayah dan petunjuk bagi umat Islam dalam rangka menggapai kehidupan dunia dan akhirat,” katanya.

Dia memaparkan, di dalam Al Quran banyak terkandung perkembangan ilmu pemgetahuan dan teknologi, yang turut menciptakan globalisasi membawa perubahan. Seiring dengan globalisasi membawa dampak negatif dengan masuknya budaya asing, terkadang tidak sesuai dengan nilai budaya Indonesia, khususnya Kota Medan.

Rahudman mengajak kepada semua masyarakat agar senantiasa membentengi anak-anak dan generasi muda dengan nilai-nilai serta ajaran agama yang sumber utamanya adalah Al Quran.

“Kami memberi harapan dan motivasi agar para khafilah asal Kota Medan dapat berhasil dan menjadi yang terbaik. dan berprestasi ,” ucapnya.
Dia mengharapkan, dengan mengikuti MTQN tingkat Provinsi Sumatera Utara bisa meningkatkan hubungan silaturahim di antara umat Islam dari kabupaten/kota se-Sumatera Utara dan sekaligus menjadi nama baik di Kota Medan.

“Khafilah lain harus menunjukkan sikap dan prilaku yang bisa menjadi contoh bagi  khafilah lainnya, baik dalam segi membaca di atas mimbar tilawah maupun dalam menampilkan sikap dan prilaku selama belangsungnya perlombaan MTQN,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, Rahudman Harahap menitipkan pesan kepada pimpinan khafilah agar benar-benar memperhatikan para peserta, terutama kondisi kesehatan dan pemondokannya. Pastikan sebuah pemondokan yang betul-betul sehat.

“Tahun ini, para peserta didampingi dua orang dokter agar kesehatannya benar-benar sehat, dan lancar dalam mengikuti lomba,” ucapnya.
Lebih lanjut, Rahudman menyatakan, khafilah asal Kota Medan tetap berjuang membawa nama baik Kota Medan sebagai kota religius, madani dan metropolitan. Dengan nama besar Kota Medan, maka khafilahnya bisa memberikan kebanggaan bagi segenap masyarakat Kota Medan. (adl)

Kota Medan Ikuti 20 Nomor Perlombaan

Asisten Kesejehteraan Masyarakat (Askesmas) Drs H Musadad Nasution selaku pimpinan kafilah melaporkan, kafilah yang berangkat mengikuti perlombaan MTQN tingkat Provinsi Sumatera Utara ke-33 di Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 39 orang terdiri dari 19 orang laki-laki, 20 orang perempuan.

Pada MTQN ke XXXIII Provinsi Sumatera Utara, Musadad membeberkan, memperlombakan 20 nomor dari 22 nomor  yang dilombakan, dua nomor yakni tafsir bahasa arab golongan putri dan dekorasi golongan putra tidak ikut karena tidak ada pesertanya.

“Dalam rombongan dari Kota Medan, ada penambahan jumlah mencapai 10 orang official, 3 orang pelatih dan 2 orang dokter,” sebutnya.
Dia menyampaikan, para kafilah yang dibawa sudah memiliki persiapan, yang sebelumnya telah mengikuti Training Centre (TC) di wisma Naniko, dan khusus untuk pelatih Qira’at Saba didatangkan ahli Qira’at dari Sumatera Barat. Selain itu dilakukan kerja sama dengan tim doter THT RSU Pirngadi Medan untuk memeriksa dan merawat para kafilah.

Musadad juga menyatakan, pihaknya sudah meninjau lokasi pelaksanaan perlombaan MTQN ini ditempatkan di Kecamatan Penggajahan, Serdang Bedagai.

Dalam kegiatan itu, tempat yang disiapkan sudah cukup baik. Dengan kondisi tempat yang baik, maka mem buat timnya bertambah lebih semangat untuk mengikuti MTQN tingkat Provinsi Sumatera Utara di Serdang Bedagai.

Hal lainnya, Musadad menyampaikan terima kasih banyak atas dukungan dan doa dari segenap warga Kota Medan. Karena dengan doa dan dukungan inilah yang membuat tim merasa terbantu dalam menggerakkan langkah menuju lokasi MTQN tingkat Provinsi Sumatera Utara.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, rombongan tim, khususnya peserta yang ikut berlomba sudah melalui tahap seleksi melalui tim yang ahli. Selanjutnya, seleksi yang dilakukan sangat ketat. Sehingga, peserta yang dibawa bisa mengharumkan Kota Medan.

“Kami berniat tetap mengharumkan nama besar Kota Medan sebagai kota religius, madani dan metropolitan. Insya Allah kafilah asal Medan menjadi yang terbaik,” katanya. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/