31 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Mahasiswa Suruh Jaksa Tangkap Dirut Pirngadi

Ramai-ramai Datangi Gedung Kejatisu

MEDAN-Puluhan massa mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi unjuk rasa di gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Jalan AH Nasution Medan, Selasa (31/1).

Dalam orasinya massa meminta Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara melakukan penegakan hukum tanpa tebang pilih terhadap dugaan korupsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan.

Mereka juga menuding Kejatisu masih lamban dalam mengusut kasus-kasus korupsi yang melibatkan lembaga negara seperti RSUD dr Pirngadi Medan.
Ahmad Riduan Hasibuan, selaku koordinator lapangan, meminta Kejatisu untuk mengusut dugaan korupsi Jamkesmas, Askes dan Jamsostek yang melibatkan oknum di RSUD dr Pirngadi Medan.

Menurutnya, oknum di RSUD dr Pirngadi Medan diduga melakukan korupsi penerimaan dana instalasi farmasi sebesar Rp11.625.046.868 kerugian negara Rp563.317.190, keterlambatan pelaksanaan proyek di RSUD dr Pirngadi Medan dan pembayaran atas pelyanan tindakan cuci darah pasien asuransi kesehatann (Askes) pada Instalasi Hemdialisa sebesar Rp2.285.924.90,” ucapnya.

Selain itu, katanya, dugaan pembayaran ganda penggunaan jasa pelayanan sebesar Rp557.018.253, dugaan penyimpangan pengaturan lelang sehingga negara merugi sebesar Rp563.317.190 dan dugaan penyelewengan penetapan pemenang tender pekerjaan lanjutan gedung rawat inap klas 3 Rp869.850.700.

Retribusi pendapatan pelayanan kesehatan masyarakat tergetnya Rp122 miliar dan terealisasi Rp72 miliar, indikasi korupsi pendapatan Askes senilai Rp19 miliar. Kasus salah diognosa yang dilakukan oknum dokter spesialis dan masih banyak dugaan dan temuan yang lainnya yang sangat merugikan negara dan masyarakat.

Untuk itu, katanya, PMII Kota Medan meminta Kejatisu untuk segera mengusut realisasi saranan dan prasarana di RSUD dr Pirngadi Medan, meminta usut tuntas kasus korupsi di RSUD dr Pirngadi Medan.

“Tangkap jika terbukti Dirut RSUD dr Pirngadi Medan yang telah banyak membunuh masyarakat dengan pelayanan yang tidak sesuai. Meminta Kejatisu untuk serius dalam memproses kasus dugaan korupsi di RSUD dr Pirngadi Medan,” tegas Hasibuan.

Mahasiswa juga melakukan unjuk rasa ke Pemko Medan dan gedung DPRD Medan. Asisten pemerintah Pemko Medan, Daudta P Sinurat mengatakan, aspirasi mahasiswa selanjutnya akan diteruskan ke pimpinan. Sementara di gedung DPRD Medan tak satupun anggota dewan menerima massa aksi tersebut.

Kasi Penkum Kejatisu Marcos Simaremare mengatakan, kasus tersebut saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Pidsus.
“Aspirasi akan kita sampaikan pada pimpinan. Kasus ini sendiri sudah dilakukan penyelidikan. Saat tim masih bekerja untuk mengungkap kasus tersebut,” tegas Marcos Simaremare.

Kasubbag Hukum dan Humas RSU Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin SH MKes mengaku tidak mengetahui sama sekali tentang adanya pemeriksaan dugaan korupsi.

Edison menjelaskan, selama ini bila ada rapat yang dilakukan dia tak pernah diajak rapat terkait hasil dugaan korupsi di RSU dr Pirngadi Medan.
“Saya tidak tahu menahu dan saya tidak mau beropini atau berandai-andai. Masalah rapat terkait hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Kejatisu dan BPKP Sumut pun saya tidak tahu, karena saya pun tidak pernah diajak rapat,” katanya.

Wadir RSU dr Pirngadi Medan, Yasin saat dikonfirmasi selalu menghindar. Sementara Kabag Keuangan, Rustam juga mengaku, tak tahu menahu mengenai hasil pemeriksaan. “Yang dimintai keterangan itu kabag instalasi, kepala HRD dan kabag perawatan. Sudah dulu ya, saya mau salat,” katanya. (jon/rud/adl)

Ramai-ramai Datangi Gedung Kejatisu

MEDAN-Puluhan massa mengatasnamakan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi unjuk rasa di gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Jalan AH Nasution Medan, Selasa (31/1).

Dalam orasinya massa meminta Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara melakukan penegakan hukum tanpa tebang pilih terhadap dugaan korupsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan.

Mereka juga menuding Kejatisu masih lamban dalam mengusut kasus-kasus korupsi yang melibatkan lembaga negara seperti RSUD dr Pirngadi Medan.
Ahmad Riduan Hasibuan, selaku koordinator lapangan, meminta Kejatisu untuk mengusut dugaan korupsi Jamkesmas, Askes dan Jamsostek yang melibatkan oknum di RSUD dr Pirngadi Medan.

Menurutnya, oknum di RSUD dr Pirngadi Medan diduga melakukan korupsi penerimaan dana instalasi farmasi sebesar Rp11.625.046.868 kerugian negara Rp563.317.190, keterlambatan pelaksanaan proyek di RSUD dr Pirngadi Medan dan pembayaran atas pelyanan tindakan cuci darah pasien asuransi kesehatann (Askes) pada Instalasi Hemdialisa sebesar Rp2.285.924.90,” ucapnya.

Selain itu, katanya, dugaan pembayaran ganda penggunaan jasa pelayanan sebesar Rp557.018.253, dugaan penyimpangan pengaturan lelang sehingga negara merugi sebesar Rp563.317.190 dan dugaan penyelewengan penetapan pemenang tender pekerjaan lanjutan gedung rawat inap klas 3 Rp869.850.700.

Retribusi pendapatan pelayanan kesehatan masyarakat tergetnya Rp122 miliar dan terealisasi Rp72 miliar, indikasi korupsi pendapatan Askes senilai Rp19 miliar. Kasus salah diognosa yang dilakukan oknum dokter spesialis dan masih banyak dugaan dan temuan yang lainnya yang sangat merugikan negara dan masyarakat.

Untuk itu, katanya, PMII Kota Medan meminta Kejatisu untuk segera mengusut realisasi saranan dan prasarana di RSUD dr Pirngadi Medan, meminta usut tuntas kasus korupsi di RSUD dr Pirngadi Medan.

“Tangkap jika terbukti Dirut RSUD dr Pirngadi Medan yang telah banyak membunuh masyarakat dengan pelayanan yang tidak sesuai. Meminta Kejatisu untuk serius dalam memproses kasus dugaan korupsi di RSUD dr Pirngadi Medan,” tegas Hasibuan.

Mahasiswa juga melakukan unjuk rasa ke Pemko Medan dan gedung DPRD Medan. Asisten pemerintah Pemko Medan, Daudta P Sinurat mengatakan, aspirasi mahasiswa selanjutnya akan diteruskan ke pimpinan. Sementara di gedung DPRD Medan tak satupun anggota dewan menerima massa aksi tersebut.

Kasi Penkum Kejatisu Marcos Simaremare mengatakan, kasus tersebut saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Pidsus.
“Aspirasi akan kita sampaikan pada pimpinan. Kasus ini sendiri sudah dilakukan penyelidikan. Saat tim masih bekerja untuk mengungkap kasus tersebut,” tegas Marcos Simaremare.

Kasubbag Hukum dan Humas RSU Pirngadi Medan, Edison Perangin-angin SH MKes mengaku tidak mengetahui sama sekali tentang adanya pemeriksaan dugaan korupsi.

Edison menjelaskan, selama ini bila ada rapat yang dilakukan dia tak pernah diajak rapat terkait hasil dugaan korupsi di RSU dr Pirngadi Medan.
“Saya tidak tahu menahu dan saya tidak mau beropini atau berandai-andai. Masalah rapat terkait hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim Kejatisu dan BPKP Sumut pun saya tidak tahu, karena saya pun tidak pernah diajak rapat,” katanya.

Wadir RSU dr Pirngadi Medan, Yasin saat dikonfirmasi selalu menghindar. Sementara Kabag Keuangan, Rustam juga mengaku, tak tahu menahu mengenai hasil pemeriksaan. “Yang dimintai keterangan itu kabag instalasi, kepala HRD dan kabag perawatan. Sudah dulu ya, saya mau salat,” katanya. (jon/rud/adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/