26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

2023, Pemko Medan Bangun Kolam Retensi di USU dan Medan Selayang

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku terus melaksanakan program prioritas Pemko Medan, khususnya masalah penanganan banjir. Salah satu upaya yang dilakukankan adalah membangun kolam retensi.

Untuk itu, setelah pembangunan kolam retensi di Medan Labuhan yang saat ini telah memasuki pekerjaan Tahap II, tahun 2023 ini, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Kontruksi (SDABMBK) Kota Medan juga akan membangun dua kolam retensi, yakni di wilayah kampus Universitas Sumatera Utara (USU) dan Jalan Harmonika Baru, Medan Selayang.

“Sebab kolam retensi dapat menyelesaikan masalah banjir di kawasan sekitar lokasi,” ucap Kepala Dinas SDABMBK, Topan Obaja Putra Ginting, Selasa (31/1).

Dikatakan Topan, dana pembangunan dua kolam retensi tersebut bersumber dari APBD Kota Medan tahun 2023.

“Untuk pembangunan di USU berbiaya kurang lebih Rp20 miliar, sedangkan di Medan Selayang kurang lebih Rp30 miliar,” ujarnya.

Menurut Topan, pilihan lokasi pembangunan tentunya melalui pertimbangan yang matang. Salah satu yang pasti, di sekitar lokasi pembangunan kolam retensi dilalui sungai atau saluran primer. Air yang berasal dari saluran sekunder dan tersier akan masuk dan berkumpul di saluran primer.

“Selama ini saat hujan berkepanjangan, Sungai Selayang selalu meluap karena bertemu dengan Sungai Sikambing di Simpang Titi Bobrok. Untuk itu kita tahan dulu airnya di kolam retensi sampai debit air normal kembali, baru kita alirkan secara perlahan,” terangnya.

Dijelaskan Topan, sesuai dengan perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Medan, Kota Medan memang membutuhkan kolam retensi dalam mengatasi masalah banjir.

Pasalnya, banyaknya pembangunan membuat daerah resapan air di Kota Medan semakin berkurang. Oleh karena itu, dibutuhkan tempat penyimpanan air sementara, yakni kolam retensi.

Sebelumnya, lanjut Topan, pihak konsultan telah memaparkan desain pembangunan kolam retensi kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Pada pertemuan yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan itu, Bobby Nasution berpesan agar dinas terkait berkoordinasi dengan stakeholder yang memiliki hubungan dengan rencana tersebut.

Seperti pembangunan kolam retensi, pengoptimalan masuknya aliran air ke kolam retensi tentunya harus mendapat dukungan, baik itu dari pihak USU maupun BWS Sumatera II. Selain itu juga perlu memperhatikan semua aspek termasuk aspek atau potensi dampak sosial yang mungkin akan terjadi. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengaku terus melaksanakan program prioritas Pemko Medan, khususnya masalah penanganan banjir. Salah satu upaya yang dilakukankan adalah membangun kolam retensi.

Untuk itu, setelah pembangunan kolam retensi di Medan Labuhan yang saat ini telah memasuki pekerjaan Tahap II, tahun 2023 ini, Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Kontruksi (SDABMBK) Kota Medan juga akan membangun dua kolam retensi, yakni di wilayah kampus Universitas Sumatera Utara (USU) dan Jalan Harmonika Baru, Medan Selayang.

“Sebab kolam retensi dapat menyelesaikan masalah banjir di kawasan sekitar lokasi,” ucap Kepala Dinas SDABMBK, Topan Obaja Putra Ginting, Selasa (31/1).

Dikatakan Topan, dana pembangunan dua kolam retensi tersebut bersumber dari APBD Kota Medan tahun 2023.

“Untuk pembangunan di USU berbiaya kurang lebih Rp20 miliar, sedangkan di Medan Selayang kurang lebih Rp30 miliar,” ujarnya.

Menurut Topan, pilihan lokasi pembangunan tentunya melalui pertimbangan yang matang. Salah satu yang pasti, di sekitar lokasi pembangunan kolam retensi dilalui sungai atau saluran primer. Air yang berasal dari saluran sekunder dan tersier akan masuk dan berkumpul di saluran primer.

“Selama ini saat hujan berkepanjangan, Sungai Selayang selalu meluap karena bertemu dengan Sungai Sikambing di Simpang Titi Bobrok. Untuk itu kita tahan dulu airnya di kolam retensi sampai debit air normal kembali, baru kita alirkan secara perlahan,” terangnya.

Dijelaskan Topan, sesuai dengan perencanaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Medan, Kota Medan memang membutuhkan kolam retensi dalam mengatasi masalah banjir.

Pasalnya, banyaknya pembangunan membuat daerah resapan air di Kota Medan semakin berkurang. Oleh karena itu, dibutuhkan tempat penyimpanan air sementara, yakni kolam retensi.

Sebelumnya, lanjut Topan, pihak konsultan telah memaparkan desain pembangunan kolam retensi kepada Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Pada pertemuan yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan itu, Bobby Nasution berpesan agar dinas terkait berkoordinasi dengan stakeholder yang memiliki hubungan dengan rencana tersebut.

Seperti pembangunan kolam retensi, pengoptimalan masuknya aliran air ke kolam retensi tentunya harus mendapat dukungan, baik itu dari pihak USU maupun BWS Sumatera II. Selain itu juga perlu memperhatikan semua aspek termasuk aspek atau potensi dampak sosial yang mungkin akan terjadi. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/