30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Rampung, Masjid Quatul Muslimin Segera Diresmikan Gubsu

MEDAN, SUMUTPOS CO- Pembangunan Masjid Quatul Muslimin akhirnya rampung. Direncanakan, masjid yang berlokasi di Jalan HM Jhoni, Pasar Merah, Medan Area ini, akan diresmikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan dihadiri Pangdam I/Bukit Barisan Mayjend TNI Achmad Daniel Chardin serta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut Idianto SH MH, Jumat (10/2/2023) pekan depan.

Ketua BKM Quatul Muslimin, Rivai Nasution mengatakan, pembangunan masjid ini mulai dilakukan sejak tahun 2021 lalu. Di mana pada Bulan Agustus, dibentuk panitia kecil sebagai langkah awal rencana pembangunan masjid ini. “Alhamdulillah pada 11 Oktober 2021, dilakukan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution. Dan insya Allah peresmiannya akan dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara, Bapak Edy Rahmayadi,” kata Rivai kepada Sumut Pos, Rabu (1/2/2023).

Menurut Rivai, Masjid Quatul Muslimin ini sudah mengalami beberapa kali renovasi sejak didirikan pada tahun 1950-an. “Awalnya didirikan oleh orang-orang tua kami, posisinya di belakang, di atas tanah rawa-rawa. Saat itu, masih langgar, belum jadi masjid. Bangunannya pun masih terbuat dari papan serta bertangga, dan bisa diangkat-angkat jika mau dipindah,” ujar Rivai yang juga diamanahkan sebagai Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Quatul Muslimin ini.

Kemudian berkisar tahun 1958, atas inisiatif pengurus langgar dan masyarakat, akhirnya bangunan langgar di pindah lebih ke depan, persis di tepi Jalan HM Jhoni. “Waktu itu masyarakat beramai-ramai gotong-royong mengangkat bangunan langgar untuk dipindah,” jelasnya.

Setelah dipindah, seiring berkembangnya pembangunan Kota Medan, ternyata kondisi bangunan langgar yang terbuat dari papan, dinilai kurang layak berada di pinggiran jalan raya. Oleh masyarakat, kemudian direncanakan untuk melakukan renovasi dengan bangunan setengah beton dan berdindingkan papan.

Namun, laju perkembangan pembangunan Kota Medan yang begitu pesat, dan jumlah penduduk yang terus meningkat, serta jalan raya yang terus-menerus dilakukan pelebaran, mengakibatkan masjid ini terlihat kecil dan semakin sempit, tidak dapat menampung banyak jamaah, terutama pada waktu Salat Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha. Begitu juga tempat parkir kendaraan yang sangat tidak memadai, sehingga sering terjadi kehilangan kendaraan, sepatu, dan sandal serta benda berharga lainnya. Bahkan posisi masjid menjadi jauh di bawah aspal jalan raya yang mengakibatkan air dari jalan raya mengalir dan bergenang sampai ke dalam masjid.

“Itulah makanya kami merasa terpanggil untuk memperluas dan membesarkan masjid ini. Terutama membuka lahan untuk tempat parkir roda empat dan roda dua. Alhamdulillah pada tahun 2012, kami berusaha mencari dana untuk membeli tanah halaman masjid ini sebagai upaya perluasan masjid dan sarana parkir,” bebernya.

Rivai berharap, keberadaan masjid ini bisa memberi manfaat bagi umat Islam kelak. Bukan hanya sebagai tempat pusat beribadah, namun menjadi masjid mandiri yang modern. “Kami juga akan mendirikan beberapa UMKM dan ekonomi kreatif yang dapat menunjang kebutuhan operasional masjid ini nantinya. Program ini akan kami sinergikan dengan program masjid mandiri Pemko Medan,” pungkasnya.(adz)

MEDAN, SUMUTPOS CO- Pembangunan Masjid Quatul Muslimin akhirnya rampung. Direncanakan, masjid yang berlokasi di Jalan HM Jhoni, Pasar Merah, Medan Area ini, akan diresmikan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dan dihadiri Pangdam I/Bukit Barisan Mayjend TNI Achmad Daniel Chardin serta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut Idianto SH MH, Jumat (10/2/2023) pekan depan.

Ketua BKM Quatul Muslimin, Rivai Nasution mengatakan, pembangunan masjid ini mulai dilakukan sejak tahun 2021 lalu. Di mana pada Bulan Agustus, dibentuk panitia kecil sebagai langkah awal rencana pembangunan masjid ini. “Alhamdulillah pada 11 Oktober 2021, dilakukan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution. Dan insya Allah peresmiannya akan dilakukan oleh Gubernur Sumatera Utara, Bapak Edy Rahmayadi,” kata Rivai kepada Sumut Pos, Rabu (1/2/2023).

Menurut Rivai, Masjid Quatul Muslimin ini sudah mengalami beberapa kali renovasi sejak didirikan pada tahun 1950-an. “Awalnya didirikan oleh orang-orang tua kami, posisinya di belakang, di atas tanah rawa-rawa. Saat itu, masih langgar, belum jadi masjid. Bangunannya pun masih terbuat dari papan serta bertangga, dan bisa diangkat-angkat jika mau dipindah,” ujar Rivai yang juga diamanahkan sebagai Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid Quatul Muslimin ini.

Kemudian berkisar tahun 1958, atas inisiatif pengurus langgar dan masyarakat, akhirnya bangunan langgar di pindah lebih ke depan, persis di tepi Jalan HM Jhoni. “Waktu itu masyarakat beramai-ramai gotong-royong mengangkat bangunan langgar untuk dipindah,” jelasnya.

Setelah dipindah, seiring berkembangnya pembangunan Kota Medan, ternyata kondisi bangunan langgar yang terbuat dari papan, dinilai kurang layak berada di pinggiran jalan raya. Oleh masyarakat, kemudian direncanakan untuk melakukan renovasi dengan bangunan setengah beton dan berdindingkan papan.

Namun, laju perkembangan pembangunan Kota Medan yang begitu pesat, dan jumlah penduduk yang terus meningkat, serta jalan raya yang terus-menerus dilakukan pelebaran, mengakibatkan masjid ini terlihat kecil dan semakin sempit, tidak dapat menampung banyak jamaah, terutama pada waktu Salat Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha. Begitu juga tempat parkir kendaraan yang sangat tidak memadai, sehingga sering terjadi kehilangan kendaraan, sepatu, dan sandal serta benda berharga lainnya. Bahkan posisi masjid menjadi jauh di bawah aspal jalan raya yang mengakibatkan air dari jalan raya mengalir dan bergenang sampai ke dalam masjid.

“Itulah makanya kami merasa terpanggil untuk memperluas dan membesarkan masjid ini. Terutama membuka lahan untuk tempat parkir roda empat dan roda dua. Alhamdulillah pada tahun 2012, kami berusaha mencari dana untuk membeli tanah halaman masjid ini sebagai upaya perluasan masjid dan sarana parkir,” bebernya.

Rivai berharap, keberadaan masjid ini bisa memberi manfaat bagi umat Islam kelak. Bukan hanya sebagai tempat pusat beribadah, namun menjadi masjid mandiri yang modern. “Kami juga akan mendirikan beberapa UMKM dan ekonomi kreatif yang dapat menunjang kebutuhan operasional masjid ini nantinya. Program ini akan kami sinergikan dengan program masjid mandiri Pemko Medan,” pungkasnya.(adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/