32.8 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Ngaku Polisi Minta Uang Tebusan

K Saragih (51), warga Jalan Tanjung Morawa Gang Dame, Senin (28/2) siang 13.00 WIB mendatangi Mapolresta Medan. Dia mengaku ditelepon seorang pria yang mengaku bernama Aiptu H, petugas Sat Narkoba Polda Sumut yang meminta uang tebusan anaknya yang disebut-sebut tertangkap karena menggunakan narkoba.

Sesampainya di Mapolresta Medan, K Saragih menanyakan kebenaran kabar itu ke petugas piket Sat Reskrim Polresta Medan, Senin (28/2) siang. Karena tak ada kepastian, akhirnya K Saragih menghubungi nomor Aiptu H yang mengaku dari Sat Narkoba Polda Sumut tersebut.

Setelah tersambung, K Saragih menyuruh seorang petugas piket untuk menerima telepon tersebut dan ternyata pria yang mengaku petugas Sat Narkoba Polda Sumut itu tak menjawab dan mematikan ponselnya.

Diceritakan K Saragih yang kala itu didampingin istrinya, pria yang mengaku Aiptu H tersebut meminta uang karena anak mereka ditahan terkait kasus narkoba. “Anak bapak kami pegang karena menggunakan narkoba. Jangan sekali-kali matikan handphone Bapak. Kalau Bapak ingin anak bapak aman, serahkan saja uang karena dua teman anak Bapak sudah menyerahkan uang kepada kami,” kata K Saragih menirukan ucapan pria yang mengaku petugas tersebut.

Setelah oknum yang mengaku petugas tersebut meneleponnya, tak lama berselang, seorang pria yang mengaku Fahmi Saragih (19), anak K Saragih menelepon mereka. “Umi, kami dijebak dan dituduh pakai narkoba,” kata K Saragih menirukan ucapan lelaki yang mengaku Fahmi itu. Disebutkannya, ketika itu Fahmi menghubungi mereka lewat telepon rumah atau telepon umum.

Setelah mendengarkan penuturan K Saragih, petugas piket Polresta Medan menyuruh K Saragih mencek dan menelpon anaknya Fahmi Saragih. Ternyata, Fahmi Saragih saat itu berada di kampusnya bersama teman-temannya. (jon)

K Saragih (51), warga Jalan Tanjung Morawa Gang Dame, Senin (28/2) siang 13.00 WIB mendatangi Mapolresta Medan. Dia mengaku ditelepon seorang pria yang mengaku bernama Aiptu H, petugas Sat Narkoba Polda Sumut yang meminta uang tebusan anaknya yang disebut-sebut tertangkap karena menggunakan narkoba.

Sesampainya di Mapolresta Medan, K Saragih menanyakan kebenaran kabar itu ke petugas piket Sat Reskrim Polresta Medan, Senin (28/2) siang. Karena tak ada kepastian, akhirnya K Saragih menghubungi nomor Aiptu H yang mengaku dari Sat Narkoba Polda Sumut tersebut.

Setelah tersambung, K Saragih menyuruh seorang petugas piket untuk menerima telepon tersebut dan ternyata pria yang mengaku petugas Sat Narkoba Polda Sumut itu tak menjawab dan mematikan ponselnya.

Diceritakan K Saragih yang kala itu didampingin istrinya, pria yang mengaku Aiptu H tersebut meminta uang karena anak mereka ditahan terkait kasus narkoba. “Anak bapak kami pegang karena menggunakan narkoba. Jangan sekali-kali matikan handphone Bapak. Kalau Bapak ingin anak bapak aman, serahkan saja uang karena dua teman anak Bapak sudah menyerahkan uang kepada kami,” kata K Saragih menirukan ucapan pria yang mengaku petugas tersebut.

Setelah oknum yang mengaku petugas tersebut meneleponnya, tak lama berselang, seorang pria yang mengaku Fahmi Saragih (19), anak K Saragih menelepon mereka. “Umi, kami dijebak dan dituduh pakai narkoba,” kata K Saragih menirukan ucapan lelaki yang mengaku Fahmi itu. Disebutkannya, ketika itu Fahmi menghubungi mereka lewat telepon rumah atau telepon umum.

Setelah mendengarkan penuturan K Saragih, petugas piket Polresta Medan menyuruh K Saragih mencek dan menelpon anaknya Fahmi Saragih. Ternyata, Fahmi Saragih saat itu berada di kampusnya bersama teman-temannya. (jon)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/