24 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Tangkal Penyebaran Hoax, Edukasi Masyarakat Melalui Dialog Interaktif

sampaikan materi:
Perwakilan KPU Kota Medan M Rinaldy Khair, menyampaikan materi pada dialog interaktif, ceramah, dan tatap muka tentang Pemilu 2019, dan penangkalan isu hoax kepada masyarakat di Hotel Grand Kanaya Medan, Rabu (27/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin, diwakili Sekretaris Dinas Kominfo Kota Medan Mansyur Syah, membuka dialog interaktif, ceramah, dan tatap muka tentang Pemilu 2019, dan penangkalan isu hoax kepada masyarakat di Hotel Grand Kanaya, Jalan Darussalam Medan, Rabu (27/2) lalu.

Acara yang digelar Dinas Kominfo Kota Medan ini, bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya penyebarluasan informasi, baik berbentuk dialog interaktif, ceramah, dan tatap muka yang bersifat membangun pola pikir masyarakat ke arah positif, sehingga masyarakat bisa menangkal penyebaran hoax.

Dalam sambutan tertulis Wali Kota Medan yang disampaikan Mansyur, menjelaskan, era digital membuat penyebaran berbagai informasi dari berbagai belahan dunia menjadi tanpa batas waktu, tempat, maupun jarak. Di samping itu, kehadiran media sosial juga menjadi satu media penyebar informasi yang sangat cepat, sebab semua orang bisa saling terhubung di seluruh dunia.

“Saat ini penyebaran informasi sangat cepat diterima. Dengan kemunculan media sosial, orang-orang dengan mudahnya menerima informasi selang semenit dari kejadian. Tentunya ini sangat ajaib, karena dunia serasa tanpa batas lagi,” tutur Mansyur.

Mansyur juga memaparkan, kehadiran internet dan sosial media sebagai media penyebaran informasi, tidak sepenuhnya menjadi informasi yang bermanfaat dan membangun pola pikir masyarakat. Sebab, masih banyak penyebaran informasi yang menjebak, bahkan memprovokasi masyarakat pengguna media sosial, yang kemudian pembaca menganggapnya sebuah kebenaran.

Akibatnya, penyebaran informasi hoax tidak dapat dipungkiri menstimulus pola pikir masyarakat tersebut. “Banyak pengguna internet dan media sosial tidak memahami, informasi yang dia bagikan ternyata adalah hoax. Alhasil banyak terjadi keributan dan pertentangan yang muncul akibat berita hoax yang disebarluaskan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga masyarakat awam menjadi terjebak dan terprovokasi atas informasi tersebut. Hal ini karena informasi yang mereka terima dianggap menjadi sebuah kebenaran,” paparnya.

Atas dasar itulah, Wali Kota Medan sangat mengapresiasi tinggi atas digelarnya acara ini, guna memberikan pemahaman bagi masyarakat akan pentingnya penyebarluasan informasi, baik berbentuk dialog interaktif, ceramah, dan tatap muka, yang bersifat membangun pola pikir masyarakat ke arah positif, sehingga masyarakat bisa menangkal dan tidak ikut menyebarluaskan hoax. “Saya harap dengan adanya acara ini, kita semua dapat menjadi pemutus rantai penyebarluasan informasi hoax itu.

Karena dampaknya begitu signifikan terhadap pola pikir masyarakat. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik, banyak hoax yang secara sengaja dibuat segelintir orang untuk menjatuhkan lawannya. Saya juga berharap kita dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat lainnya, untuk tidak menyebarkan informasi hoax, agar negara ini kembali aman dan damai,” harap Mansyur.

Selanjutnya acara itu diisi penyampaian materi penangkalan isu hoax yang disampaikan narasumber dari Polrestabes Medan AKP Rafles Langgak Putra, dan KPU Kota Medan M Rinaldy Khair. (ris/saz)

sampaikan materi:
Perwakilan KPU Kota Medan M Rinaldy Khair, menyampaikan materi pada dialog interaktif, ceramah, dan tatap muka tentang Pemilu 2019, dan penangkalan isu hoax kepada masyarakat di Hotel Grand Kanaya Medan, Rabu (27/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin, diwakili Sekretaris Dinas Kominfo Kota Medan Mansyur Syah, membuka dialog interaktif, ceramah, dan tatap muka tentang Pemilu 2019, dan penangkalan isu hoax kepada masyarakat di Hotel Grand Kanaya, Jalan Darussalam Medan, Rabu (27/2) lalu.

Acara yang digelar Dinas Kominfo Kota Medan ini, bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya penyebarluasan informasi, baik berbentuk dialog interaktif, ceramah, dan tatap muka yang bersifat membangun pola pikir masyarakat ke arah positif, sehingga masyarakat bisa menangkal penyebaran hoax.

Dalam sambutan tertulis Wali Kota Medan yang disampaikan Mansyur, menjelaskan, era digital membuat penyebaran berbagai informasi dari berbagai belahan dunia menjadi tanpa batas waktu, tempat, maupun jarak. Di samping itu, kehadiran media sosial juga menjadi satu media penyebar informasi yang sangat cepat, sebab semua orang bisa saling terhubung di seluruh dunia.

“Saat ini penyebaran informasi sangat cepat diterima. Dengan kemunculan media sosial, orang-orang dengan mudahnya menerima informasi selang semenit dari kejadian. Tentunya ini sangat ajaib, karena dunia serasa tanpa batas lagi,” tutur Mansyur.

Mansyur juga memaparkan, kehadiran internet dan sosial media sebagai media penyebaran informasi, tidak sepenuhnya menjadi informasi yang bermanfaat dan membangun pola pikir masyarakat. Sebab, masih banyak penyebaran informasi yang menjebak, bahkan memprovokasi masyarakat pengguna media sosial, yang kemudian pembaca menganggapnya sebuah kebenaran.

Akibatnya, penyebaran informasi hoax tidak dapat dipungkiri menstimulus pola pikir masyarakat tersebut. “Banyak pengguna internet dan media sosial tidak memahami, informasi yang dia bagikan ternyata adalah hoax. Alhasil banyak terjadi keributan dan pertentangan yang muncul akibat berita hoax yang disebarluaskan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga masyarakat awam menjadi terjebak dan terprovokasi atas informasi tersebut. Hal ini karena informasi yang mereka terima dianggap menjadi sebuah kebenaran,” paparnya.

Atas dasar itulah, Wali Kota Medan sangat mengapresiasi tinggi atas digelarnya acara ini, guna memberikan pemahaman bagi masyarakat akan pentingnya penyebarluasan informasi, baik berbentuk dialog interaktif, ceramah, dan tatap muka, yang bersifat membangun pola pikir masyarakat ke arah positif, sehingga masyarakat bisa menangkal dan tidak ikut menyebarluaskan hoax. “Saya harap dengan adanya acara ini, kita semua dapat menjadi pemutus rantai penyebarluasan informasi hoax itu.

Karena dampaknya begitu signifikan terhadap pola pikir masyarakat. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik, banyak hoax yang secara sengaja dibuat segelintir orang untuk menjatuhkan lawannya. Saya juga berharap kita dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat lainnya, untuk tidak menyebarkan informasi hoax, agar negara ini kembali aman dan damai,” harap Mansyur.

Selanjutnya acara itu diisi penyampaian materi penangkalan isu hoax yang disampaikan narasumber dari Polrestabes Medan AKP Rafles Langgak Putra, dan KPU Kota Medan M Rinaldy Khair. (ris/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/