29 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Dua Bersaudara Tewas Kejang-kejang

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Maraknya minuman keras oplosan yang beredar di Kota Binjai memakan korban jiwa. Kali ini dua warga Tanjung Belok, Desa Tanjung Merahe, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, tewas setelah sempat dirawat di rumah sakit, sedangkan seorang lagi masih dalam kondisi sekarat, Rabu (11/6) sore.

Kedua korban tewas yang masih bersaudara itu adalah Rajin Sitepu (32) dan Ariono Sitepu (40). Sementara seorang lagi yang juga masih bertetangga dengan kedua korban Sugiono Sitepu (35), kini sekarat dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum dr Djoelham Binjai.

Keterangan warga di sekitar lokasi, Budiman Sembiring, kejadian itu berlangsung, Minggu (8/6) malam. Saat itu, ketiganya, Rajin, Ariono dan Sugiono menonton keyboard sambil menenggak minuman keras merek Mension di daerah Tanjung Belok.

“Kebetulan ada acara keyboard di daerah dekat kampung. Memang biasa kalau ada keyboard, pasti ada jual minuman keras,” kata dia.

Usai menonton keybord di lokasi sembari menenggak minuman keras tersebut. Kedua korban yang merasa tidak puas, kembali pergi ke kawasan Tanjung Jati, Kecamatan Selesai, untuk melanjutkan pesta miras.

“Selanjutnya, sebelum mereka sekarat mereka mengatakan kembali minum di daerah Tanjung Jati,” tuturnya kemabali.

Tidak puas sampai di situ, mereka kembali berpesta pora. Dengan menenggak berbagai minuman keras, mereka juga mencampurkanya dengan minuman bersoda. Kali ini apa yang dilakukan mereka gila-gilaan.

Mereka terus menenggak minuman demi minuman di kawasan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan. “Memang di daerah Tanah Merah, kerap ada acara keyboard. Makanya mereka kembali melanjutkan acara di sana,” sebut dia.

Puas menenggak miras, kedua korban pulang ke rumahnya dikawasan Tanjung Belok, Desa Tanjung Merahe, Kecamatan Selesai. Selain mabuk berat, sesampai di rumah mereka kejang-kejang dan muntah.

“Bingung kami, soalnya selain mabuk dan ngomel nggak nentu. Mereka juga muntah-muntah dan kejang-kejang sembari mengatakan nyeri di bagian lambung,” sambung Rudi, keluarga lainya.

Cemas dengan kondisi korban pihak keluarga yang panik langsung membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit milik pemeritah Kota Binjai itu kondisi kedua korban tidak terselamatkan. Kedua korban, akhirnya mengehembuskan nafas terakhir, Rabu (11/6) siang. Sementara, seorang korban lainnya masih terlihat terkulai lemas di rumah sakit.

Kapolsek Selesai, AKP Rosdiana mengaku peristiwa yang dialami kedua korban. Hingga kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait minuman oplosan guna mencari penjual miras diduga oplosan tadi.

Kapolres Binjai AKBP Marcellino Sampouw SH Sik melalui Kabag Ops Kompol Riza Fahlevi mengatakan, pihaknya akan menggelar razia miras. Hal ini juga dalam menjaga kondusifitas Kota Binjai, dalam menyambut bulan Suci Rhamadan.

Selain itu, razia tempat hiburan juga akan digelar guna mengantisipasi hal-hal yang lain. Untuk itu, mereka meminta peran serta masyarakat untuk memberitahukan lokasi mana saja yang dinilai rawan.

“Kita harapkan kerjasama dan peran masyarakat untuk sama-sama menjaga kondusifitas kota ini. Informasi masyarakat sangat dibutuhkan,” tegasnya. (bam/bd)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Maraknya minuman keras oplosan yang beredar di Kota Binjai memakan korban jiwa. Kali ini dua warga Tanjung Belok, Desa Tanjung Merahe, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, tewas setelah sempat dirawat di rumah sakit, sedangkan seorang lagi masih dalam kondisi sekarat, Rabu (11/6) sore.

Kedua korban tewas yang masih bersaudara itu adalah Rajin Sitepu (32) dan Ariono Sitepu (40). Sementara seorang lagi yang juga masih bertetangga dengan kedua korban Sugiono Sitepu (35), kini sekarat dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum dr Djoelham Binjai.

Keterangan warga di sekitar lokasi, Budiman Sembiring, kejadian itu berlangsung, Minggu (8/6) malam. Saat itu, ketiganya, Rajin, Ariono dan Sugiono menonton keyboard sambil menenggak minuman keras merek Mension di daerah Tanjung Belok.

“Kebetulan ada acara keyboard di daerah dekat kampung. Memang biasa kalau ada keyboard, pasti ada jual minuman keras,” kata dia.

Usai menonton keybord di lokasi sembari menenggak minuman keras tersebut. Kedua korban yang merasa tidak puas, kembali pergi ke kawasan Tanjung Jati, Kecamatan Selesai, untuk melanjutkan pesta miras.

“Selanjutnya, sebelum mereka sekarat mereka mengatakan kembali minum di daerah Tanjung Jati,” tuturnya kemabali.

Tidak puas sampai di situ, mereka kembali berpesta pora. Dengan menenggak berbagai minuman keras, mereka juga mencampurkanya dengan minuman bersoda. Kali ini apa yang dilakukan mereka gila-gilaan.

Mereka terus menenggak minuman demi minuman di kawasan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan. “Memang di daerah Tanah Merah, kerap ada acara keyboard. Makanya mereka kembali melanjutkan acara di sana,” sebut dia.

Puas menenggak miras, kedua korban pulang ke rumahnya dikawasan Tanjung Belok, Desa Tanjung Merahe, Kecamatan Selesai. Selain mabuk berat, sesampai di rumah mereka kejang-kejang dan muntah.

“Bingung kami, soalnya selain mabuk dan ngomel nggak nentu. Mereka juga muntah-muntah dan kejang-kejang sembari mengatakan nyeri di bagian lambung,” sambung Rudi, keluarga lainya.

Cemas dengan kondisi korban pihak keluarga yang panik langsung membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit milik pemeritah Kota Binjai itu kondisi kedua korban tidak terselamatkan. Kedua korban, akhirnya mengehembuskan nafas terakhir, Rabu (11/6) siang. Sementara, seorang korban lainnya masih terlihat terkulai lemas di rumah sakit.

Kapolsek Selesai, AKP Rosdiana mengaku peristiwa yang dialami kedua korban. Hingga kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait minuman oplosan guna mencari penjual miras diduga oplosan tadi.

Kapolres Binjai AKBP Marcellino Sampouw SH Sik melalui Kabag Ops Kompol Riza Fahlevi mengatakan, pihaknya akan menggelar razia miras. Hal ini juga dalam menjaga kondusifitas Kota Binjai, dalam menyambut bulan Suci Rhamadan.

Selain itu, razia tempat hiburan juga akan digelar guna mengantisipasi hal-hal yang lain. Untuk itu, mereka meminta peran serta masyarakat untuk memberitahukan lokasi mana saja yang dinilai rawan.

“Kita harapkan kerjasama dan peran masyarakat untuk sama-sama menjaga kondusifitas kota ini. Informasi masyarakat sangat dibutuhkan,” tegasnya. (bam/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/