MEDAN-Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah SU (Bappeda SU) Riadil Akhir mengatakan, awal April ini pembangunan non tol Medan-Kualanmu (alteri) akan dimulai. Masyarakat yang tinggal di kawasan pembangunan non tol bersedia lahannya dibebaskan. “Dari musrembang Deliserdang diketahui bahwa masyarakat di sana sudah bersedia untuk pindah. Jadi dalam minggu ini akan dimulai penyelesaiannya,” ujarnya.
Dikatakannya, setelah ada kesepakatan dan masyarakat pindah, maka pemerintah akan membayar ganti rugi. Karena itu, harus dilakukan secepat mungkin untuk mengejar operasional bandara yang direncanakan dilakukan Agustus mendatang. “Jalan arteri yang tersisa kan hanya tinggal Jalan Kayu Besar yang dekat jembatan timbang itu. Kita yakin akan selesai sebelum operasional Kualanamu,” tambahnya.
Sedangkan jalan bebas hambatan saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan. Untuk jalan bebas hambatan ini, terdiri dari 2 bagian, yakni jalan bebas hambatan Medan-Kualanamu, kemudian Kualanamu-Tebing Tinggi. “Kalau untuk Medan Kualanamu akan mulai dibangun tahun ini karena lahan sudah siap. Sedangkan untuk Kualanamu-Tebing Tinggi akan memakan waktu sedikit lama karena ada kendala di lahan,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk Medan-Kualanamu sudah melakukan ground breaking pada Januari lalu. Sedangkan kontrak yang disetujui berasal dari kontraktor asal Cina. “Nanti dimulai dari Pakam menuju Kualanamu. Setelah itu, akan ada fly over nantinya untuk menghubungkan ke Kualanamu-Tebing Tinggi,” lanjutnya.
Sedangkan Tebing Tinggi-Kualanamu saat ini masih terkendala dengan status lahan. Terutama, di kawasan Serdang Bedagai. “Di Sergai masih banyak lahan masyarakat. Jadi, sedikit sulit untuk membebaskannya. Tapi, akan kita selesaikan pada tahun ini juga,” ungkapnya.
Bila sesuai jadwal, pembangunan jalan tol Kualanamu-Tebing Tinggi ini akan dimulai pada 2013 dan selesai pada 2016. “Saat ini sudah memasuki masa tender. Ada 4 konsorsium yang berminat untuk pembangunan jalan ini. Karena ini International Building, jadi harus mengenai tender,” tambahnya.
Sedangkan untuk jalan tol Medan-Kualanamu rencananya hanya akan memakan waktu selama 1,5 tahun. “Karena lebih pendek, tidak ada masalah karena tanah yang digunakan adalah milik PTPN II,” pungkasnya. (ram)