22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Serakah! Cincin & Gelang Lewong Karena Kalung Palsu

Foto: Zulianda/PM
Mutiara (25) warga Bangun Purba dan Siska (26) saat di Polsek Patumbak.

PATUMBAK, SUMUTPOS.CO  – Gara-gara serakah, 2 cewek dikadali bandit Amplas dengan modus menemukan kalung emas dalam angkot. Alih-alih untung, keduanya malah kehilangan cincin emas, gelang emas, dan ponsel.

Dengan langkah lemas, Mutiara (25) warga Bangun Purba dan Siska (26) warga Toba Samosir mendatangi Polsek Patumbak, Jumat (31/3) siang. Mereka mengaku telah jadi korban penipuan modus emas jatuh dalam angkot.

Dijelaskan, kemarin mereka berniat ke PT. Satria Parangtritis di Pinang Baris untuk mengambil Ijajah. Setelah bertemu di Lubukpakam, mereka naik angkutan kota (angkot) ke terminal Amplas.

Dari sana, keduanya lalu menumpangi Angkot 64 tujuan Pinang Baris. Di dalam mobil telah duduk 2 pria (pelaku). Tak lama, salah seorang pelaku menunjuk sesuatu di bawah tempat duduk Mutiara.

“Pelaku menunjukkan sesuatu di bawah tempat dudukku. Penasaran, aku mengambil dan membukanya dan ternyata kalung. Melihat itu, pelaku minta supaya temuan itu dibagi. Selanjutnya mereka mengajak turun,” kata Mutiara.

Tanpa menaruh curiga, Mutiara dan Siska ikut turun dengan kedua pelaku saat angkot berhenti di Jalan SM.Raja persisnya depan Hotel Metro Medan. Begitu turun, pelaku menggiring mereka ke rumah makan Padang.

Disini, Mutiara dan Siska dirayu untuk memberikan cincin, gelang, dan ponsel. Sebagai gantinya, kalung emas yang ditemukan di angkot jadi milik mereka.

“Kalau kakak jual, nggak kemana kalung itu Rp14 juta. Kalungnya lumayan berat itu. Apalagi ada suratnya,” sebut Siska mengulang perkataan pelaku.

Tergiur dengan penjelasan pelaku, Mutiara dan Siska akhirnya menyerahkan 2 cincin,3 gelang, dan 1 ponsel merek Vivo. Usai menerima barang-barang milik korban, pelaku pun bergegas pergi.

Tak ingin lama-lama memegang kalung dari angkot, keduanya pun pergi ke toko emas dengan maksud menjualnya. Dan saat pemilik toko memeriksanya, ternyata kalung tersebut emas palsu (imitasi). Karenanya mereka melapor ke Polsek Patumbak.

Mendapat laporan tersebut, petugas SPKT mengarahkan kedua korban menemui Polisi Tugas Luar guna melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP), sembari mencari pelaku.(nda/ras)

 

Foto: Zulianda/PM
Mutiara (25) warga Bangun Purba dan Siska (26) saat di Polsek Patumbak.

PATUMBAK, SUMUTPOS.CO  – Gara-gara serakah, 2 cewek dikadali bandit Amplas dengan modus menemukan kalung emas dalam angkot. Alih-alih untung, keduanya malah kehilangan cincin emas, gelang emas, dan ponsel.

Dengan langkah lemas, Mutiara (25) warga Bangun Purba dan Siska (26) warga Toba Samosir mendatangi Polsek Patumbak, Jumat (31/3) siang. Mereka mengaku telah jadi korban penipuan modus emas jatuh dalam angkot.

Dijelaskan, kemarin mereka berniat ke PT. Satria Parangtritis di Pinang Baris untuk mengambil Ijajah. Setelah bertemu di Lubukpakam, mereka naik angkutan kota (angkot) ke terminal Amplas.

Dari sana, keduanya lalu menumpangi Angkot 64 tujuan Pinang Baris. Di dalam mobil telah duduk 2 pria (pelaku). Tak lama, salah seorang pelaku menunjuk sesuatu di bawah tempat duduk Mutiara.

“Pelaku menunjukkan sesuatu di bawah tempat dudukku. Penasaran, aku mengambil dan membukanya dan ternyata kalung. Melihat itu, pelaku minta supaya temuan itu dibagi. Selanjutnya mereka mengajak turun,” kata Mutiara.

Tanpa menaruh curiga, Mutiara dan Siska ikut turun dengan kedua pelaku saat angkot berhenti di Jalan SM.Raja persisnya depan Hotel Metro Medan. Begitu turun, pelaku menggiring mereka ke rumah makan Padang.

Disini, Mutiara dan Siska dirayu untuk memberikan cincin, gelang, dan ponsel. Sebagai gantinya, kalung emas yang ditemukan di angkot jadi milik mereka.

“Kalau kakak jual, nggak kemana kalung itu Rp14 juta. Kalungnya lumayan berat itu. Apalagi ada suratnya,” sebut Siska mengulang perkataan pelaku.

Tergiur dengan penjelasan pelaku, Mutiara dan Siska akhirnya menyerahkan 2 cincin,3 gelang, dan 1 ponsel merek Vivo. Usai menerima barang-barang milik korban, pelaku pun bergegas pergi.

Tak ingin lama-lama memegang kalung dari angkot, keduanya pun pergi ke toko emas dengan maksud menjualnya. Dan saat pemilik toko memeriksanya, ternyata kalung tersebut emas palsu (imitasi). Karenanya mereka melapor ke Polsek Patumbak.

Mendapat laporan tersebut, petugas SPKT mengarahkan kedua korban menemui Polisi Tugas Luar guna melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP), sembari mencari pelaku.(nda/ras)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/