30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Berkat Rotary Club, Salsa akan Dibawa Berobat ke India

Salsa Aqilah, bayi berusia 9 bulan, Dewi Suhartati (33) dan Muhammad Jamil (42), warga Desa Lubuk Hulu, Dusun II, Kecamatan Lima Puluh, Batubara yang mengalami kelainan jantung, sudah mendapat perawatan selama 12 hari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik. Namun kondisinya belum mengalami perubahan.

Puput Julianti Damanik, Medan

DIPANGKU: Salsa  pangkuan ibunya.//Puput Julianti Damanik/sumut pos
DIPANGKU: Salsa dalam pangkuan ibunya.//Puput Julianti Damanik/sumut pos

Wajah kedua orang tua Salsa, terlihat sayu. Mereka terlihat letih setelah melewati kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan menuju Medan. Namun, keduanya tetap tersenyum ramah sembari menunggu kabar gembira tentang anaknya yang menderita kelainan jantung (Jantung TOF).

Mereka sengaja datang ke Medan setelah pihak Rotary Club menghubungi untuk memeriksa keadaan Salsa agar mendapat pengobatan ke India. “Kami sengaja kemari setelah dihubungi oleh pihak Rotary. Katanya akan dibawa ke India untuk dilakukan perobatan,” katanya.
Kelainan jantung yang diderita anak ketiganya ini baru diketahui saat berusia 4 bulan. Sebelumnya ia sudah merasa ada keganjalan pada anaknya. “Anak saya lahir normal, beratnya 3.400 gram. Tapi memang beberapa minggu setelahnya, setiap istri memberikan ASI, air susunya keluar lagi dari hidung dan kalau menangis wajahnya membiru. Kami tidak langsung membawanya, kami kira tidak apa-apa,” katanya.

Setelah melihat kelainan lainnya, seperti demam, maka ia dan istri membawa Salsa ke dokter. Dari dokter lah dinyatakan mengalami kelainan jantung. “Dari situ, dokter menyarankan untuk membawa Salsa ke RS Adam Malik,” ujarnya.

Dengan Jamkesda, mereka membawa Salsa ke RS Adam Malik. “Prosesnya lumayan panjang, awalnya dari Puskesmas, kemudian ke RS Batubara, baru kami ke Dinkes dan Bupati Batubara lanjut ke Dinkes Sumut dan akhirnya ke RS Adam Malik. Salsa mulai dirawat tanggal 26 Maret dan keluar tanggal 6 April atau 12 hari dirawat disana. Bahkan tanggal 4 April sudah dilakukan Kateterisasi Jantung,” katanya.

Setelah dilakukan Kateterisasi, tambah Jamil, sudah terlihat ada kemajuan. Wajah anaknya tidak lagi membiru seperti biasanya. “Kalau sekarang sih, udah gak terlalu biru mukanya kalau nangis. Kemari itu, bibirnya pun biru,” katanya.

Setelah 12 hari dirawat, ternyata dokter mengatakan bahwa Salsa mengalami 4 kelainan. Yakni jantung bocor, penyempitan, katub, darah kotor dan bersih. Di dalam jantung tidak terpisah. “Saya kurang tahu nama penyakitnya apa. Tapi RS Adam Malik menyatakan tidak mampu dan dokter juga bilang kalau mencapai usianya 1 tahun tidak dioperasi bisa semakin memburuk,” katanya.

Ditambahkan Jamil, ia dan keluarga sudah sempat putus asa karena ia tidak memiliki biaya untuk perobatan anak bungsunya tersebut. “Dokter bilang biayanya besar, sempat putus asa kami, tapi ya kami yakin masih banyak yang peduli di luar sana. Bantuan media, akhirnya dipertemukan dengan orang-orang yang peduli,” katanya.

Saat hamil, lanjutnya, istrinya pernah mengalami pendarahan di usia kehamilannya ke 4 dan 6 bulan. Bahkan saat lahir, darah tinggi mencapai 270 mmHg. “Tidak ada kelainan, saya rasa itu biasa. Hanya saja pas hamil badannya gemuk dan cepat capek,” katanya.
Menanggapi bantuan dari Rotary, ia sangat merasa terbantu. “Alhamdulilah ada yang masih peduli dengan Salsa,” katanya.

Past President Rotary Club Medan Deli Kentjana Salim alias Bie Bie didampingi President Rotary Alfian Salim dan Sekretaris Henry menyatakan, direncanakan Salsa akan dibawa ke India untuk operasi jantung. “Kita berupaya bagaimana anak ini ditangani lebih baik. Selain Salsa, nanti juga ada beberapa pasien yang akan kita bawa. Semua ini berkat dukungan para donatur,” ucapnya. (*)

Salsa Aqilah, bayi berusia 9 bulan, Dewi Suhartati (33) dan Muhammad Jamil (42), warga Desa Lubuk Hulu, Dusun II, Kecamatan Lima Puluh, Batubara yang mengalami kelainan jantung, sudah mendapat perawatan selama 12 hari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik. Namun kondisinya belum mengalami perubahan.

Puput Julianti Damanik, Medan

DIPANGKU: Salsa  pangkuan ibunya.//Puput Julianti Damanik/sumut pos
DIPANGKU: Salsa dalam pangkuan ibunya.//Puput Julianti Damanik/sumut pos

Wajah kedua orang tua Salsa, terlihat sayu. Mereka terlihat letih setelah melewati kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan menuju Medan. Namun, keduanya tetap tersenyum ramah sembari menunggu kabar gembira tentang anaknya yang menderita kelainan jantung (Jantung TOF).

Mereka sengaja datang ke Medan setelah pihak Rotary Club menghubungi untuk memeriksa keadaan Salsa agar mendapat pengobatan ke India. “Kami sengaja kemari setelah dihubungi oleh pihak Rotary. Katanya akan dibawa ke India untuk dilakukan perobatan,” katanya.
Kelainan jantung yang diderita anak ketiganya ini baru diketahui saat berusia 4 bulan. Sebelumnya ia sudah merasa ada keganjalan pada anaknya. “Anak saya lahir normal, beratnya 3.400 gram. Tapi memang beberapa minggu setelahnya, setiap istri memberikan ASI, air susunya keluar lagi dari hidung dan kalau menangis wajahnya membiru. Kami tidak langsung membawanya, kami kira tidak apa-apa,” katanya.

Setelah melihat kelainan lainnya, seperti demam, maka ia dan istri membawa Salsa ke dokter. Dari dokter lah dinyatakan mengalami kelainan jantung. “Dari situ, dokter menyarankan untuk membawa Salsa ke RS Adam Malik,” ujarnya.

Dengan Jamkesda, mereka membawa Salsa ke RS Adam Malik. “Prosesnya lumayan panjang, awalnya dari Puskesmas, kemudian ke RS Batubara, baru kami ke Dinkes dan Bupati Batubara lanjut ke Dinkes Sumut dan akhirnya ke RS Adam Malik. Salsa mulai dirawat tanggal 26 Maret dan keluar tanggal 6 April atau 12 hari dirawat disana. Bahkan tanggal 4 April sudah dilakukan Kateterisasi Jantung,” katanya.

Setelah dilakukan Kateterisasi, tambah Jamil, sudah terlihat ada kemajuan. Wajah anaknya tidak lagi membiru seperti biasanya. “Kalau sekarang sih, udah gak terlalu biru mukanya kalau nangis. Kemari itu, bibirnya pun biru,” katanya.

Setelah 12 hari dirawat, ternyata dokter mengatakan bahwa Salsa mengalami 4 kelainan. Yakni jantung bocor, penyempitan, katub, darah kotor dan bersih. Di dalam jantung tidak terpisah. “Saya kurang tahu nama penyakitnya apa. Tapi RS Adam Malik menyatakan tidak mampu dan dokter juga bilang kalau mencapai usianya 1 tahun tidak dioperasi bisa semakin memburuk,” katanya.

Ditambahkan Jamil, ia dan keluarga sudah sempat putus asa karena ia tidak memiliki biaya untuk perobatan anak bungsunya tersebut. “Dokter bilang biayanya besar, sempat putus asa kami, tapi ya kami yakin masih banyak yang peduli di luar sana. Bantuan media, akhirnya dipertemukan dengan orang-orang yang peduli,” katanya.

Saat hamil, lanjutnya, istrinya pernah mengalami pendarahan di usia kehamilannya ke 4 dan 6 bulan. Bahkan saat lahir, darah tinggi mencapai 270 mmHg. “Tidak ada kelainan, saya rasa itu biasa. Hanya saja pas hamil badannya gemuk dan cepat capek,” katanya.
Menanggapi bantuan dari Rotary, ia sangat merasa terbantu. “Alhamdulilah ada yang masih peduli dengan Salsa,” katanya.

Past President Rotary Club Medan Deli Kentjana Salim alias Bie Bie didampingi President Rotary Alfian Salim dan Sekretaris Henry menyatakan, direncanakan Salsa akan dibawa ke India untuk operasi jantung. “Kita berupaya bagaimana anak ini ditangani lebih baik. Selain Salsa, nanti juga ada beberapa pasien yang akan kita bawa. Semua ini berkat dukungan para donatur,” ucapnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/