Dalam rentang waktu dua bulan terakhir ini, Kota Medan sering mengalami pemadaman listrik. Terakhir pada Minggu malam (29/5), sebagian kawasan Kota Medan gelap gulita karena listrik kembali padam.
Ditambah lagi, selama ini dua bulan terakhir, listrik bolak-balik padam dapat saja terjadi pagi, siang, sore atau pada malam hari. Durasi waktu juga cukup bervariasi, yakni antara satu jam sampai dengan empat jam. Lokasi listrik padam juga terjadi secara sporadis.
Berikut petikan wartawan Sumut Pos Ari Sisworo dengan Direktur Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK) Farid Wajdi SH.
Apa akibat dari sering padamnya listrik akhir-akhir ini?
Padamnya listrik sangat mengganggu konsentrasi warga. Apalagi saat ini proses penerimaan mahasiswa baru melalui program ujian SNMPTN. Bagaimana mungkin calon peserta SNMPTN dapat fokus, kalau listrik bolak-balik padam. Suasana rumah menjadi serba gelap, segenap aktivitas belajar dipastikan terganggu. Akibatnya, banyak calon peserta SNMPTN yang belajar di bawah penerangan lilin atau lampu minyak. Di siang hari peralatan teknologi/laboratorium yang berhubungan dengan energi listrik tidak bisa beroperasi. Segenap aktivitas belajar dipastikan terganggu dan itu bersumber dari listrik padam itu. Ini satu dari sekian banyak dampak negatif yang dialami masyarakat.
Dampak lainnya?
Urgensi kapasitas energi listrik sangat vital dalam menggerakan roda industri, perkantoran, lalulintas, keberlanjutan pendidikan dan aktivitas kerumahtanggaan. Energi listrik itu merupakan penyangga utama guna mempercepat inovasi dan aplikasi teknologis pada berbagai kegiatan produktif masyarakat.
Layakkah masyarakat kecewa dengan pelayanan PLN?
Masyarakat sangat kecewa dengan tindakan PLN yang bolak balik memadamkan aliran listrik. Jika konsumen telat bayar, kena denda. Masalahnya, coba kalau PLN padam apa PLN mau didenda sama konsumen?
Apa yang seharusnya dilakukan PLN?
Pertama yang harus dipertanyakan dan dijawab terlebih dahulu adalah mengapa kinerja perusahaan plat merah ini tak kunjung meningkat ke arah yang lebih baik. Kapan didapat peningkatan kualitas mutu pelayanan kepada masyarakat yang lebih memadai. Mengapa mutu pelayanan PLN terhadap pelanggan justru semakin melemah. Kalau begini sampai kapan? Kita akan terus mendorong agar PLN mampu menaikkan kinerjanya dalam menyuplai pasokan listrik, menurunkan level inefisiensi, dan menjadi perusahaan yang sehat. Setelah ini semua terjawab, baru bisa kita nilai apakah PLN akan mampu meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.(*)