MEDAN-Unit Jahtanras Sat Reskrim Polresta Medan, menangkap 7 tersangka pembunuh Ketua SPSI, Suwetno. Para tersangka itu ditangkap saat duduk-duduk di halaman Istana Maimun Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Maimun, Jumat (31/5) dini hari.
Adalah SL (31), PM (43), RDP (26), MHS (40), IP (47), PA (24), APH (34) yang ditangkap berdasarkan barang bukti, rekaman CCTV dan keterangan sejumlah saksi itu. “Memang belum ada keterangan saksi kita BAP dan masih sebatas keterangan di lapangan. Namun, karena kita mengkhawatirkan hal-hal terburuk yang akan terjadi, makanya kita bertindak cepat. Untuk sementara, berdasarkan barang bukti yang kita amankan dan juga rekaman CCTV, kita menangkap para tersangka,” ung-kap Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol M Yoris Marzuki melalui Kani Jahtanras Polresta Medan, AKP Antony Simamora pada Wartawan, Jumat (31/5) siang.
Antony mengatakan, pihaknya masih melakukan pengembangan atas kasus itu. Sedangkan jumlah para tersangka diperkirakan mencapai 40 orang. Diakuinya, kalau para tersangka itu diperkirakan masih berada di wilayah Medan. Untuk itu pula, pihaknya masih terus bergerak mencari keberadaan para tersangka, begitu juga pelaku utama penikaman dan pembacokan yang belum ditangkap.
“Pembunuhan bermula dari masalah lahan sirkuit IMI di Jalan Pancing. Seorang anggota FKPPI, dibacok lalu balas dendam mengumpulkan teman-temannya dan selanjutnya mendatangi korban dan langsung menghajar korban beramai-ramai, “ tambah Antony singkat.
Sebelumunya, seorang disebut anggota FKPPI, Aston Napitupulu (46) menjadi korban pembacokan dan pengeroyokan di lahan sirkuit IMI di Jalan Pancing, Kamis (30/5) sore. Akibatnya, Aston terpaksa dilarikan ke RS Marthondi Jalan Letda Sujono untuk mendapat perawatan. Namun, kejadian itu tidak berhenti begitu saja.
Pada Kamis (30/5) malam, teman-teman dari Aston Napitupulu dan juga terlibat dalam bentrokan sebelumnya di lahan sirkuit Jalan Pancing itu melakukan pembalasan. Kemudian, Ketua SPSI, Suwetno diserang saat berada di kedai makan sop lembu Jalan William Iskandar. Korban yang tinggal di Jalan Tuasan itu, dikeroyok oleh massa yang berjumlah puluhan orang itu. “Korban sempat lari ke daerah belakang komplek MMTC. Namun, para pelaku mengejar dan kembali berhasil menangkap korban. Saat itu lah, korban dikeroyok hingga akhirnya tewas, “ tutur Antony. (mag-10)