Diduga Ikut Jaringan NII
MEDAN-Gembar-gembor adanya gerakan Negara Islam Indonesia (NII), membuat banyak orang menjadi ketar-ketir. Itulah yang saat ini dialami oleh Murzi. Pria berusia 55 tahun itu harus melaporkan salah seorang dari ketiga anaknya yakni, Yeni Sri Dewi (30) yang hilang sejak 2008 lalu ke Polda Sumut, Kamis (30/6).
“Anak saya sebulan setelah wisuda yaitu bulan Desember 2008 lalu, pamitan mau bekerja di Medan. Setelah itu, sampai sekarang tidak ada kontak lagi dan tidak pernah pulang ke rumah kami. Sudah berbagai cara ditempuh, tapi belum juga ada hasilnya. Kami takut, anak saya masuk NII,” ujar Pria berasal dari Dusun Mawar Desa Harum Sari, Tamiang Hulu, Kecamatan Aceh Tamiang tersebut.
Dijelaskannya, memang selama ini tidak ada tanda-tanda kalau Yeni Sri Dewi yang merupakan alumni Jurusan Biologi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) tersebut, masuk dalam sebuah organisasi-organisasi radikal.
“Setahu kami, anak kami itu tidak ada ikut-ikut pengajian apa pun. Tapi, kalau yang namanya organisasin
seperti itu kan memang tertutup.
Jadi, kami curiga ke situ meskipun ada kemungkinan lainnya,” tambahnya.
Laporan tersebut diterima pihak Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dengan Surat Keterangan Orang Hilang (SKHO), No Pol SKHO/67/VI/2011/SPKT II Tanggal 30 Juni 2011 yang ditandatangani Pa Yanmas SPKT II AKP I Made Sudarsa SH.
I Made Sudarsa SH yang ditanya mengenai keberadaan NII menjelaskan, organisasi-organisasi seperti itu ada namun sulit untuk terdeteksi. Karena, semua anggota dari NII atau organisasi-organisasi sejenis didoktrin untuk tidak mengumbar pembicaraan ke publik alias bungkam, meskipun dengan keluarga mereka sendiri.
“Kita akan tindak lanjuti. Mengenai NII, kita tidak bisa berkomentar banyak karena ada atau tidaknya, itu sulit terdeteksi karena semua anggotanya selalu diam tak mau berbicara untuk menutup keberadaan mereka,” ungkapnya.(ari)