25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Hari Ini Puasa

Hilal Tak Terlihat di Medan

MEDAN-Pemprovsu, Kanwil Kemenag Sumut, MUI Sumut, MUI Medan dan Badan Hisab, berbagai ormas Islam dan Rukyat (BHR) Sumut bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, menyaksikan bulan untuk memastikan 1 Ramadan 1432 Hijriyah di anjungan Pemprovsu, Minggu (31/7).

Kepala BMKG Wilayah I Medan Harry Suroso mengatakan, dari hasil pemantauan diketahui bulan berada di tiga derajat lintang utara dan 98 derajat bujur timur dengan ketinggian matahari 60 meter di atas permukaan laut.

“Dari kondisi matahari itu didapatkan ijtimak (kesepakatan, Red) tentang awal Ramadan Minggu (31/7) pukul 01.39 menit 39 detik WIB. Kondisi ini akan diketahui setelah matahari terbenam pukul 18.40 menit tiga detik WIB. Ketika matahari terbenam pada Minggu (31/7) yang merupakan terjadinya ijtimak, maka 1 Ramadan 1432 H jatuh pada 1 Agustus 2011 berdasar kriteria Imkan Rukyat atau kemungkinan dapat dirukyat,” jelasnya.

Di Kota Medan sudah memenuhi kriteria Imkan Rukyat yang minimal ketinggian hilal dua derajat, karena di Medan sudah mencapai 5,5 hingga 6 derajat. Namun, Harry Suroso juga menjelaskan, untuk melihat hilal pada Minggu (31/7) sore tak memungkinkan karena kondisi langit yang tertutup awan tebal. “Kita tak bisa melihat hilal (awal bulan Ramadan dilihat dari penampakan bulan, Red) karena daerah Sumut khususnya Medan tertutup awan tebal,” kata Harry.

Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengatakan, upaya melihat bulan itu memiliki makna ganda dalam kehidupan beragama dan bernegara. “Di satu sisi, upaya ini dimaksudkan untuk lebih memastikan awal Ramadan. Dan di sisi lain, upaya ini lebih kepada pembuktian tentang ketaatan umat Islam kepada keberadaan pemerintah,” ujarnya.
Karena itu, sambungnya, Pemprovsu mengapresiasi kehadiran berbagai pihak, khususnya ormas Islam di Sumut untuk menyaksikan proses melihat bulan tersebut. Selain itu, kehadiran semua pihak dalam kegiatan tersebut diyakini akan lebih menciptakan silaturahmi di kalangan tokoh Islam di Sumut.

Gatot juga mengatakan, pihaknya bergembira karena Ramadan 1432 H itu diperkirakan tidak ada masalah yang berarti bagi masyarakat. Karena sebelumnya, Pemprovsu telah mengundang seluruh pihak yang berkompeten seperti PLN, Pertamina, PDAM Tirtanadi, dan Perum Bulog untuk mengetahui kondisi dan kesiapan instansi tersebut dalam menyambut Ramadan 1432 H ini.

Dalam pemaparan masing-masing, diketahui jika berbagai instansi tersebut telah memiliki kesiapan dalam melayani kebutuhan masyarakat pada Ramadan tahun ini.

“Seperti kesiapan PLN Sumut dalam penyediaan yang diperkirakan tidak akan mengalami masalah meski dalam kondisi beban puncak. Dalam beberapa hari terkahir, memang terjadi pemadaman listrik yang disebabkan adanya perbaikan instalasi yang dilakukan PLN, khususnya terhadap sejumlah trafo. Itu semua dimaksudkan agar tidak ada masalah lagi dalam bulan suci Ramadan nanti,” terangnya.

Sebelumnya, Pemprovsu, Kanwil Kemenag Sumut, MUI Sumut dan Pengadilan Tinggi Agama Sumut mengeluarkan imbauan bersama terkait pelaksanaaan ibadah puasa Ramadan. Beberapa imbauan itu adalah agar umat Islam mempersiapkan diri secara fisik dan mental dalam menghadapi Ramadan, serta memperbanyak ibadah pada siang dan malam hari. Kemudian, bulan suci Ramadan juga diharapkan menjadi momentum mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, serta momentum untuk meningkatkan etos kerja dalam rangka memerangi berbagai bentuk kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

Selain itu, umat Islam di Sumut juga diimbau untuk  menyemarakkan Ramadan dengan melaksanakan salat tarawih, tadarus, ceramah, pesantren kilat, peringatan Nuzulul Quran, zikir, zakat fitrah dan lainnya. (saz)

Hilal Tak Terlihat di Medan

MEDAN-Pemprovsu, Kanwil Kemenag Sumut, MUI Sumut, MUI Medan dan Badan Hisab, berbagai ormas Islam dan Rukyat (BHR) Sumut bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, menyaksikan bulan untuk memastikan 1 Ramadan 1432 Hijriyah di anjungan Pemprovsu, Minggu (31/7).

Kepala BMKG Wilayah I Medan Harry Suroso mengatakan, dari hasil pemantauan diketahui bulan berada di tiga derajat lintang utara dan 98 derajat bujur timur dengan ketinggian matahari 60 meter di atas permukaan laut.

“Dari kondisi matahari itu didapatkan ijtimak (kesepakatan, Red) tentang awal Ramadan Minggu (31/7) pukul 01.39 menit 39 detik WIB. Kondisi ini akan diketahui setelah matahari terbenam pukul 18.40 menit tiga detik WIB. Ketika matahari terbenam pada Minggu (31/7) yang merupakan terjadinya ijtimak, maka 1 Ramadan 1432 H jatuh pada 1 Agustus 2011 berdasar kriteria Imkan Rukyat atau kemungkinan dapat dirukyat,” jelasnya.

Di Kota Medan sudah memenuhi kriteria Imkan Rukyat yang minimal ketinggian hilal dua derajat, karena di Medan sudah mencapai 5,5 hingga 6 derajat. Namun, Harry Suroso juga menjelaskan, untuk melihat hilal pada Minggu (31/7) sore tak memungkinkan karena kondisi langit yang tertutup awan tebal. “Kita tak bisa melihat hilal (awal bulan Ramadan dilihat dari penampakan bulan, Red) karena daerah Sumut khususnya Medan tertutup awan tebal,” kata Harry.

Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho mengatakan, upaya melihat bulan itu memiliki makna ganda dalam kehidupan beragama dan bernegara. “Di satu sisi, upaya ini dimaksudkan untuk lebih memastikan awal Ramadan. Dan di sisi lain, upaya ini lebih kepada pembuktian tentang ketaatan umat Islam kepada keberadaan pemerintah,” ujarnya.
Karena itu, sambungnya, Pemprovsu mengapresiasi kehadiran berbagai pihak, khususnya ormas Islam di Sumut untuk menyaksikan proses melihat bulan tersebut. Selain itu, kehadiran semua pihak dalam kegiatan tersebut diyakini akan lebih menciptakan silaturahmi di kalangan tokoh Islam di Sumut.

Gatot juga mengatakan, pihaknya bergembira karena Ramadan 1432 H itu diperkirakan tidak ada masalah yang berarti bagi masyarakat. Karena sebelumnya, Pemprovsu telah mengundang seluruh pihak yang berkompeten seperti PLN, Pertamina, PDAM Tirtanadi, dan Perum Bulog untuk mengetahui kondisi dan kesiapan instansi tersebut dalam menyambut Ramadan 1432 H ini.

Dalam pemaparan masing-masing, diketahui jika berbagai instansi tersebut telah memiliki kesiapan dalam melayani kebutuhan masyarakat pada Ramadan tahun ini.

“Seperti kesiapan PLN Sumut dalam penyediaan yang diperkirakan tidak akan mengalami masalah meski dalam kondisi beban puncak. Dalam beberapa hari terkahir, memang terjadi pemadaman listrik yang disebabkan adanya perbaikan instalasi yang dilakukan PLN, khususnya terhadap sejumlah trafo. Itu semua dimaksudkan agar tidak ada masalah lagi dalam bulan suci Ramadan nanti,” terangnya.

Sebelumnya, Pemprovsu, Kanwil Kemenag Sumut, MUI Sumut dan Pengadilan Tinggi Agama Sumut mengeluarkan imbauan bersama terkait pelaksanaaan ibadah puasa Ramadan. Beberapa imbauan itu adalah agar umat Islam mempersiapkan diri secara fisik dan mental dalam menghadapi Ramadan, serta memperbanyak ibadah pada siang dan malam hari. Kemudian, bulan suci Ramadan juga diharapkan menjadi momentum mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, serta momentum untuk meningkatkan etos kerja dalam rangka memerangi berbagai bentuk kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

Selain itu, umat Islam di Sumut juga diimbau untuk  menyemarakkan Ramadan dengan melaksanakan salat tarawih, tadarus, ceramah, pesantren kilat, peringatan Nuzulul Quran, zikir, zakat fitrah dan lainnya. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/