STANFORD – Mantan ratu tenis dunia asal Amerika Serikat (AS) Serena Williams menunjukkan peningkatan besar di lapangan keras (hardcourt). Dia meraih final turnamen WTA (Asosiasi tenis Putri) Stanford Terbuka di AS. Hasil tersebut adalah final pertama Serena sejak kembali bermain usai istirahat panjang setelah mengalami cedera kaki dan penyumbatan darah paru-paru.
Serena mendominasi semifinalis grand slam Wimbledon 2011, Sabine Lisicki (Jerman). Tanpa mengalami banyak kesulitan, Serena menang 6-1, 6-2 dalam 59 menit. Pertandingan tersebut adalah pertemuan perdana antara kedua petenis.
“Saya merasa seperti seorang bocah lagi. Saat saya masih muda, saya punya target meraih posisi seratus besar. Lalu bisa ke kualifikasi grand slam tanpa wild card. Saya seperti memiliki target itu lagi,” ujar Serena seperti dikutip AFP.
Di final yang berlangsung hari ini WIB (1/8), Serena akan menghadapi Marion Bartoli. Petenis Prancis inilah yang mengakhiri langkah Serena di babak keempat Wimbledon lalu.
Keberuntungan mengiringi perjalanan Bartoli ke partai puncak. Dia lolos tanpa bertanding di semifinal. Petenis Slovakia Dominikia Cibulkova yang seharusnya menjadi lawannya di empat besar, mengundurkan diri beberapa jam sebelum laga. Cibulkova mengundurkan diri karena mengalami cedera otot perut.
“Dia (Bartoli) bakal lebih segar dan saya akan siap untuk apa pun. Bagi kami, semuanya adalah pertandingan yang benar-benar baru. Saya merasa lebih baik dari pada di Wimbledon. Peningkatan yang baik dan saya siap untuk terus lebih baik,” lanjut Serena. Bartoli saat ini berada di peringkat kesembilan WTA.(ady/jpnn)